-48- Neglected

47.3K 6.8K 1.6K
                                    

Setelah Ujian Tengah Semester usai, para murid Akademi Eclipse kembali disibukkan dengan kegiatan belajar seperti biasa. Aiden baru selesai menghadiri kelas Pengantar Sihir Elemen. Dia pergi ke toilet sebentar sebelum menyusul teman-temannya ke kantin Akademi untuk makan siang.

Senyum Aiden merekah saat pandangan matanya menangkap sosok Duke Felix yang berjalan ke arahnya membawa sebuah buku. Sudah cukup lama sejak terakhir kali pertemuan mereka dan Aiden merasa bersemangat karena ada banyak yang ingin dia ceritakan pada Felix.

"Duke, lama tidak berjumpa. Apa Duke sudah dengar, aku meraih peringkat kedua seangkatan dalam Ujian kemarin. Aku juga sudah resmi menjadi anggota Dewan Kesiswaan," ucap Aiden sangat antusias.

"Benarkah? Kerja bagus, Aiden."

Felix hanya tersenyum membuat Aiden sedikit bingung. Biasanya Duke akan memujinya sambil mengusap kepalanya, tapi sekarang tidak. Aiden sedikit mengintip ke belakang tubuh Felix dan melihat seorang anak lelaki bersembunyi di balik tubuh Felix.

Apa itu anak Duke Felix yang dikabarkan telah kembali?

Felix menarik tangan Fernell membuat anak itu berdiri di sampingnya. Ternyata Duke tidak mengusap kepala Aiden karena tengah menggandeng tangan Fernell. Aiden merasa sedikit kecewa.

"Aiden, perkenalkan ini Fernell. Mulai besok dia akan menghadiri Akademi dan menjadi teman sekelasmu. Tolong jaga Fernell selama di Akademi."

Aiden memandang sekilas Fernell yang lebih pendek darinya. Dia lalu tersenyum manis seperti yang biasa dia tunjukkan pada Duke Felix.

"Tentu, Duke!" Aiden lalu menjulurkan tangannya. "Hai, perkenalkan namaku Aiden. Senang berkenalan denganmu."

Fernell tidak menyambut uluran tangan Aiden dan malah mundur selangkah merapatkan diri pada Felix. Anak itu masih sering ketakutan jika bertemu dengan orang asing. Dia punya trauma cukup berat karena ditahan oleh Kuil Kegelapan.

"Maafkan Fernell, Aiden. Dia masih belum terbiasa," ucap Felix.

"Tak masalah Duke," balas Aiden memaklumi.

"Kalau begitu sampai jumpa."

Felix lalu membawa Fernell ke dalam gendongannya dan berjalan melewati Aiden. Aiden masih terus memperhatikan sampai keduanya menghilang di persimpangan.

***

Felix kurang beristirahat akhir-akhir ini. Banyak urusan yang harus dia selesaikan terutama mengenai penyelidikan pada wanita yang mengaku sebagai Aria. Tidak banyak yang mencurigakan dari sikap wanita itu selain identitasnya yang masih belum bisa dibuktikan.

Felix juga mencoba mendekatkan diri dengan Fernell. Orang bilang ikatan antara orang tua dan anak sangat kental. Namun semakin lama dia memperhatikan Fernell, semakin terasa tidak mirip. Apa anak itu terlalu menurun dari ibunya?

Selera Fernel mulai dari makanan sampai pakaian sangat berbeda dengan Felix. Kemampuan anak itu juga tidak seperti keturunan Keluarga Morgan. Bisa jadi karena tubuhnya terpengaruh kekuatan Kuil Kegelapan.

Leon bilang, Felix terlalu terbiasa bersama Aiden dan menganggap anak lain tidak menarik. Felix tidak bisa menyanggah itu karena pada kenyataannya dia memang lebih tertarik pada Aiden. Tapi kalau memang Fernell anaknya, Felix harus bisa menyayanginya sepenuh hati lebih dari siapapun.

Grepp..

Sepasang tangan tiba-tiba melingkar di perut Felix. Dia menoleh dan mendapati Aria Rounette tengah memeluknya dari belakang. Wanita itu tersenyum ketika Felix membalikkan badan kini menghadapnya.

"Dimana Fernell?"

"Dia sudah tidur." Aria Rounett tersenyum. Waktu memang sudah menunjukkan tengah malam. Hampir seluruh penghuni Mansion sudah tertidur lelap. Saat ini hanya mereka saja yang berada di Balkon lantai dua.

Run Away With My Child [Reinkarnation Stories]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang