-14- The Terror

68.2K 9.9K 158
                                    

Ada satu hal yang akhir-akhir ini Leon sadari dari perilaku Tuannya. Felix yang semula begitu suram kini tampak lebih cerah. Semua bermula dari pertemuannya dengan seorang anak lelaki bernama Aiden. Dari sisi manapun Leon melihat, anak itu begitu mirip dengan Felix.

Leon sudah mengenal Felix sejak kecil karena keduanya sebenarnya adalah sepasang sahabat. Wajah Aiden nampak mirip dengan Felix kecil yang ada dalam ingatan Leon. Namun bagaimana pun dia memikirkannya, sangat mustahil Aiden merupakan keturunan Felix.

Hanya ada satu orang wanita yang pernah Felix sentuh selama ini. Wanita itu telah lama pergi dari dunia ini tanpa meninggalkan apapun.

Saat Leon bertemu Irene, perhatiannya terpusat pada Felix yang bertingkah tidak seperti biasanya. Pada Aiden dan wanita itu, Duke Felix bersikap lain dari biasanya. Ini bukan hal yang buruk dan Leon senang Felix sudah mulai membuka diri.

Ketika Leon diberi tugas untuk menyelidiki latar belakang Irene, dia girang bukan main. Felix tidak pernah menyelidiki sembarang orang kecuali orang itu dicurigai berbahaya. Tentu saja rasa penasaran Felix adalah pertanda baik.

Begitu Felix memutuskan berniat untuk kembali bertemu dengan Ibu Aiden, Leon sudah membulatkan tekad untuk mendukung Felix. Walaupun dia tidak punya wewenang dalam hubungan asmara orang lain dia tidak bisa tinggal diam kali ini.

Felix sudah berada di umur yang sangat cukup untuk segera berkeluarga. Bangsawan lain yang seusianya telah berkeluarga atau paling tidak bertunangan. Leon prihatin dengan kondisi Felix yang sendiri tanpa pendamping.

Leon terkadang merasa tidak enak saat meminta hari libur untuk dihabiskan bersama dengan tunangannya. Jika Felix segera memiliki pasangan, Leon juga bisa segera menikahi tunangannya. Bertahun-tahun lamanya dia menantikan saat-saat seperti ini.

Walaupun Irene berasal dari kalangan rakyat biasa, sosoknya telah banyak dikenal dan dihormati bahkan oleh para bangsawan. Untuk Felix yang berpangkat seorang Duke, tak akan ada yang berani memprotesnya dalam memilih pasangan.

Leon menatap Felix yang duduk di sebelahnya. Saat ini keduanya sedang berada di dalam kereta kuda yang bergerak menuju suatu tempat. Pertemuan pengikut Kuil Kegelapan kali ini berada di sebuah toko yang dimiliki oleh salah satu pengikut. Mereka sudah mengenakan penyamaran yang dapat menyembunyikan penampilan mereka agar tidak terlihat mencurigakan.

Kereta itu berhenti di sebuah tanah lapang yang tersedia sebagai tempat memarkirkan kereta. Mereka hanya perlu berjalan sedikit untuk sampai ke toko itu. Dari luar, toko itu terlihat seperti toko biasa. Orang-orang di dalamnya pun sebagian memang asli pengunjung toko.

Felix merapatkan tudungnya sebelum memasuki toko bersama Leon. Di dalam toko mereka segera membaur dengan pengunjung lainnya. Sesekali Felix melirik sekeliling memperhatikan situasi begitu pula Leon yang berada di sisi lain toko.

Dia menyadari beberapa kali terdapat pengunjung yang menuju ke kamar kecil namun tidak keluar dalam waktu yang lama. Felix yakin orang-orang itu sebenarnya diarahkan menuju tempat pertemuan para pengikut Kuil Kegelapan. Yang perlu Felix lakukan adalah mencari tahu bagaimana cara mendapatkan akses ke tempat pertemuan itu.

"Aiden..."

Felix terkejut mendapati sosok bocah yang dikenalnya di dalam toko. Dia tidak dapat menyapa Aiden saat ini karena penyamarannya mungkin akan terbongkar. Tapi membiarkan bocah itu berada di tempat berbahaya seperti ini juga membuat Felix khawatir.

Salah satu bawahannya datang mendekat dan membisikkan sesuatu, "Duke, sepertinya keberadaan kita telah ketahuan."

"Secepat itu?"

Baru sekitar lima belas menit Felix dan pasukannya tiba di toko dan keberadaan mereka telah diketahui. Sudah jelas ada mata-mata yang membocorkan operasi mereka kali ini.

Run Away With My Child [Reinkarnation Stories]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang