-54- The Chaos

43.8K 6.6K 541
                                    

Area berburu dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan level kekuatan binatang yang berkeliaran di daerah itu. Level terendah ditandai dengan bendera hijau yang mana hanya terdapat binatang kecil seperti kelinci. Level selanjutnya ditandai dengan warna kuning, oranye dan terakhir merah. Daerah dengan Level tertinggi diberi keamanan lebih karena binatang yang ada disana cukup berbahaya. Serigala dan Wildboar biasa berada di lahan perburuan level itu. Semakin besar dan banyak hewan yang diburu maka poin yang di dapat akan semakin besar juga

Aiden dan Leon pergi ke arah timur mencari tempat berburu dengan level kuning atau oranye. Sesuai janjinya dengan Aria, Leon tidak akan membahayakan Aiden walaupun baginya lahan perburuan level tinggi tidak ada apa-apanya.

Leon memberikan tips dan trik bagaimana cara berburu yang benar. Dia membiarkan Aiden melakulannya dan hanya akan membantu jika situasi mulai berbahaya. Walaupun ini adalah kompetisi, mereka sepakat untuk menjadikan ini sebagai waktu belajar yang menyenangkan.

"Kau harus bergerak sehalus mungkin. Kebanyakan binatang mempunyai pendengaran yang tajam."

Aiden tampak senang saat berhasil menangkap babi liar berukuran sedang. Untuk menangkap seekor hewan membutuhkan waktu cukup lama. Biasa hewan-hewan akan bersembunyi sehingga Aiden harus menemukan lokasi mereka.

Sebenarnya Aiden dan Leon sudah menemukan dua hewan lain. Tapi karena Aiden masih pemula, hewan itu berhasil melarikan diri. Namun Leon memuji kerja keras Aiden sampai saat ini.

"Aiden, biasanya saat berburu seorang pria akan mempersembahkan buruannya untuk seorang wanita. Bagaimana denganmu? Kau mau mempersembahkannya ke kekasihmu?" goda Leon.

"Aku tidak punya kekasih. Paman ingin memberikannya untuk tunangan Paman? Aku tidak masalah," balas Aiden.

Hooo, anak ini berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Tunanganku tidak suka hal-hal seperti itu," ucap Leon. "Lalu siapa yang tadi memberimu sapu tangan itu? Bukannya dia seniormu? Kau suka wanita yang lebih tua?"

Aiden segera memasukkan sapu tangan kuning yang semula mencuat dari saku celananya. Dia lalu membalikkan badan menyembunyikan rona merah di wajah tampannya.

"I-ini tidak seperti yang Paman pikirkan. Kami hanya teman satu Organisasi."

Leon terbahak. Dia lalu menepuk-nepuk punggung Aiden. "Tidak apa-apa. Aku tidak akan memberitahu ibumu."

"Benarkah?" ucap Aiden berbinar. Jika ibumunya tahu, pasti Aiden akan dimarahi karena ibunya itu suka berpikir melantur terlalu jauh.

"Tentu! Ayo kita lanjut berburu!"

Aiden dan Leon berpindah lokasi karena tidak lagi menemukan ada hewan yang dapat diburu. Aiden menolak untuk memburu kelinci kecil karena menurutnya itu sangat lucu. Dia malah berniat membawanya untuk dipelihara. Kepolosan anak itu membuat hati Leon meleleh.

"Paman, sejak aku berada di hutan ini entah kenapa aku merasa lebih kuat."

Leon tersenyum merespon, "Hutan Crio memang cukup istimewa. Disini terdapat Medan Mana yang memperkuat Mana dalam tubuh. Itu tidak hanya berlaku untuk manusia, tapi untuk hewan. Salah satu alasan tempat ini dipilih sebagai tempat perburuan kita agar kekuatan murid bisa bangkit, seperti yang terjadi padamu."

Aiden terdiam. Leon hanya menatap anak itu dari samping memperhatikan ekspresi Aiden yang tampak tenang.

"Aiden kekuatanmu waktu itu sebenarnya apa?"

"Itu bukan seperti yang Paman bayangkan. Jadi tolong jangan beritahu orang lain." Aiden tahu Leon sebenarnya sudah tahu tentang kekuatan sucinya. Leon pasti berniat mengkonfirmasi hal itu dengan bertanya pada Aiden.

Run Away With My Child [Reinkarnation Stories]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang