-43- Knowing

50K 6.7K 489
                                    

Aria merapikan tumpukan berkas berisi laporan penjualan harian toko kue miliknya. Meja kerjanya yang semula berantakan kini sudah tampak rapi. Aria meregangkan tubuhnya sejenak sambil memijit-mijit di beberapa bagian.

Selain rumahnya, ruangan ini adalah tempat dimana Aria menghabiskan paling banyak waktunya dalam sehari. Ruang kerjanya tidak banyak berubah dari saat pertama dia menempatinya. Hanya ada beberapa barang tambahan yang Aria beli demi kenyamanan bekerja.

Suara ketukan terdengar dari arah pintu dan Layla menampakkan diri bersama dengan seorang wanita yang cukup dikenalnya. Setelah pamit, Layla segera meninggalkan ruangan dan wanita itu duduk di kursi di hadapan Aria.

"Sekarang aku benar-benar yakin kalau itu kau."

Aria mengerutkan kening mendengar kalimat pertama yang Charla ucapkan begitu sampai di hadapannya. Charla saat ini tengah duduk bersedekap memandang Aria dengan wajah cantiknya.

"Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan."

Charla tersenyum miring. "Aku memang buruk dalam mengingat. Tapi untungnya kita bertemu lagi di pesta ulang tahun Felix sehingga aku bisa kembali mengingatnya."

Charla memajukan tubuhnya dengan tangan yang menopang dagunya di atas meja. "Irene, kau adalah Aria Rounette 'kan? Calon istri Felix yang menghilang."

JEDUARR!!!

Aria merasa jantungnya berhenti sejenak sebelum akhirnya berdetak dengan sangat kencang. Tenggorokannya kering namun peluh mulai membanjiri tubuhnya. Aria menatap Charla dengan mata yang sedikit bergetar.

Bagaimana dia tahu?

Aria awalnya tidak merasa terancam karena hanya berpikir Charla adalah biarawati biasa. Namun saat keduanya bertemu di pesta ulang tahun Felix, ternyata Charla adalah seorang Saintess. Aria masih tak khawatir karena yakin dengan penyamarannya. Lagipula Charla tidak terlihat seperti mengenalinya.

"Lalu, apa kau berniat mengadukanku pada Duke?" Suara Aria terdengar lantang namun sebenarnya dia sangat ketakutan.

"Itu tergantung bagaimana pembelaanmu. Kau tahu pihak kekaisaran juga mengejarmu. Kau adalah buronan. Kau diperlukan untuk menangkap Kuil Kegelapan."

Aria menggigit bibir bawahnya. Kabur dari takdir seorang tokoh Antagonis sangatlah sulit. Aria harus menanggung dosa atas apa yang tidak diperbuatnya. Walaupun dia membela diri, memangnya ada yang percaya?

Informasi dari novel yang dibacanya hanyalah Aria dibunuh karena mencoba membahayakan Pemeran Utama wanita dan terbukti memiliki hubungan dengan Kuil Kegelapan bersama Ayahnya. Tapi tidak dijelaskan hubungan seperti apa yang dimaksud jadi Aria yang sekarang tidak tahu.

"Aku tidak memiliki hubungan apapun dengan Kuil Kegelapan saat ini. Dan hubungan yang terjadi di masa lalu, aku tidak bisa mengingatnya."

Charla mengerutkan kening. "Kau lupa ingatan? Atau ingatanmu dihapus? Aku sarankan untuk tidak berbohong di depanku."

Aria membalas dengan menatap tepat ke manik coklat Charla. "Aku tidak ingat masa laluku. Seperti apa yang terjadi sebelum perjodohanku dengan Duke."

Aria ingatkan, dia hanya tokoh Antagonis tambahan yang muncul tidak lebih dari lima halaman. Apa sih yang Charla harapkan? Aria yang sekarang memang tidak punya ingatan Aria yang asli. Dia tidak berbohong.

"Aku mengerti. Lalu, kenapa kau kabur dari tempat Felix?"

Aria menarik napas dalam sebelum akhirnya menjawab, "Aku tahu Ayahku sepertinya terlibat dengan Kuil Kegelapan saat tidak sengaja mendengar percakapan Duke dan Leon. Aku takut, mungkin saja aku terlibat. Jadi aku memutuskan kabur."

Run Away With My Child [Reinkarnation Stories]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang