"Di sekitar sini ternyata cukup ramai ya?"
"Tentu saja~ Mungkin karena kau baru sampai disini jadi kau tidak terlalu mengerti. Tapi wilayah pertokoan kita sebenarnya cukup strategis loh."
"Ah, benarkah? Syukurlah aku memilih tempat yang tepat." Aria tertawa dengan punggung tangan yang menutupi mulutnya.
Saat ini ia sedang berusaha membaur dengan orang-orang di sekitarnya untuk mengurangi kecurigaan. Wanita yang sedang berbicara dengannya adalah pemilik toko bunga yang tepat bersebelahan dengan tokonya. Wanita itu sudah berumur 50 tahunan tapi wajahnya masih terlihat begitu cantik.
"Bagaimana dengan persiapan pembukaan tokomu?" tanya wanita itu.
"Masih banyak yang harus kulakukan. Sepertinya masih butuh waktu sebelum aku membukanya untuk umum."
Wanita itu mengangguk setuju, "Itu benar, aku juga butuh waktu yang lama untuk membuka Florist ku sendiri. Tapi kau sudah membuka tokomu sendiri di usia yang begitu muda. Aku kagum dengan semangatmu."
"Terimakasih, Nyonya Hannah. Aku akan menjadikanmu panutan agar toko milikku bisa sesukses tokomu."
Drap drap drap!
Sedari tadi, banyak pasukan penjaga yang berlalu lalang di depan toko mereka. Hal ini tentu saja menimbulkan sedikit rasa khawatir bagi masyarakat setempat. Mereka takut akan ada perang atau sesuatu yang berbahaya.
"Sudah berhari-hari para penjaga selalu mondar-mandir disini. Padahal sebelumnya sangat jarang mereka menyisir wilayah kita. Tapi aku dengar semua karena calon istri Duke Morgan yang tiba-tiba menghilang. Katanya, sebenarnya calon istri Duke mungkin sudah mati, tapi karena tubuhnya tidak bisa ditemukan Duke memerintahkan untuk mencarinya di seluruh wilayah ini. Duke pasti sangat menyayangi wanita itu."
"Ah, begitu ya." Aria tak tahu harus berkomentar seperti apa.
Semula ia khawatir melihat banyaknya penjaga yang Felix kerahkan untuk mencarinya. Dia kira kematiannya yang ia palsukan sudah ketahuan dan Duke sedang berusaha menangkapnya agar bisa dieksekusi mati. Ternyata semua hanya karena kecemasan Duke semata.
Untungnya semua itu tidak berlangsung lama. Beberapa hari setelahnya pasukan penjaga mulai ditarik mundur. Sekarang Aria jadi lebih leluasa jika ingin berpergian kemana-mana.
Aria perlu mengurus banyak hal untuk mulai membuka toko kuenya sendiri. Mulai dari mencari supplier bahan berkualitas, merekrut karyawan, sampai melakukan riset pasar mengenai selera konsumen.
Semuanya ia lakukan seorang diri untuk menghindari bertemu langsung dengan banyak orang. Dia juga tidak punya banyak tabungan membuatnya harus pinta-pintar mengelola keuangannya saat ini.
Sebulan telah berlalu dan segala sesuatu yang dibutuhkan sudah siap. Aria hanya perlu menentukan tanggal yang tepat untuk peresmian tokonya.
Toko miliknya akan diberi nama Pâtisserie Déesse. Tak ada alasan khusus, artinya hanya Toko Kue Dewi. Aria memilih nama itu karena dirinya sering dipuji memiliki kecantikan seorang dewi padahal ia hanya rakyat biasa.
"Aku dengar istana sedang sibuk mempersiapkan ulang tahun Putra Mahkota."
"Aku ingin sekali hadir di pesta. Aku belum pernah bertemu Putra Mahkota. Kudengar dia sangat tampan!"
"Jangan banyak bermimpi! Hanya para bangsawan saja yang diundang untuk menghadiri pestanya."
Aria termenung mendengar pekerjanya membicarakan hal itu. Ulang tahun Putra Mahkota.
Hari dimana pemeran utama wanita pertama kali muncul telah tiba. Tapi itu tidak ada hubungannya dengan hidup Aria sekarang. Masa kematiannya telah lewat dan kehadirannya tidak lagi dibutuhkan di dalam cerita. Aria malah bersyukur karena dengan munculnya Alyssa, Duke Felix akan berhenti mencarinya.
"Nyonya Irene, aku tidak sabar menunggu peresmian toko kita. Kue buatan Anda sangat enak! Aku ingin banyak orang dapat merasakannya juga."
Layla, karyawan termuda ditokonya terlihat begitu bersemangat. Gadis itu memang sudah mengagumi Aria sejak pertama mereka berjumpa. Dan Aria juga merasa senang memiliki karyawan seloyal Layla.
"Kalau begitu bekerja keraslah. Toko kita akan diresmikan dalam dua hari."
Para pekerja yang semula sibuk membersihkan ruangan kini serempak bersorak girang. Mereka juga sama antusiasnya dengan Layla.
Akhirnya mimpi Aria akan segera terwujud!
***
"Nyonya, tolong sepotong Mooncake dan Black Forest untuk meja nomor 3."
"Satu loyang Pie Susu Keju untuk dibawa pulang, Nyonya."
"Nyonya, stok Red Velved kita sudah habis. Apa kita akan membuatnya lagi sekarang juga?"
Aria yang berada di balik etalase disibukkan dengan banyaknya pesanan dari pelanggannya. Ini baru tiga hari tokonya dibuka tapi pelanggan yang berdatangan cukup membuatnya kewalahan. Salah satu alasannya karena promo spesial peresmian toko yang berlangsung selama seminggu.
Khusus untuk pembelian satu loyang penuh, pelanggan akan diberi sepotong kue pilihan mereka secara gratis. Selain itu ada juga potongan harga jika membeli kue dalam jumlah tertentu. Strategi marketing modern yang dijalankannya sangat sukses.
Kue yang dia jual selalu habis setiap harinya. Bahkan terkadang ia harus tutup lebih awal karena kehabisan stok. Keuntungan yang dia peroleh selama tiga hari ini juga lumayan. Jika terus begini Aria tidak perlu khawatir memikirkan hidupnya di masa depan.
"Apa Anda pemilik toko ini? Perkenalkan Saya Marchioness Adelle."
"Benar, Marchioness. Saya Irene Vonyard, pemilik toko kue ini."
Ini memang bukan pertama kalinya seorang bangsawan menginjakkan kaki di toko Aria. Hanya saja seorang Marchioness kedudukannya sangat tinggi. Aria cukup terkejut mendapati Marchioness sendiri yang langsung menemuinya.
"Aku sudah mencicipi kue yang dijual disini. Apa kalian bisa memproduksinya secara massal? Aku akan mengadakan pesta ulang tahun untuk putriku. Dia bilang ingin kue yang dibuat di toko ini agar disajikan di acara ulang tahunnya. Apakah bisa?"
Mata Aria berbinar bahagia. Pesanan Khusus pertamanya! Dia tak percaya pesanan khusus yang pertama kali dia terima akan berasal dari seorang Marchioness. Ini adalah sebuah prestasi. Semoga saja ini menjadi awal yang baik bagi tokonya di masa depan.
"Tentu saja, Marchioness. Mari kita bicarakan detailnya."Aria mengajak wanita itu berbicara di ruang kerjanya. Untuk pesanan massal, mereka harus mendiskusikan jenis dan jumlah kue yang akan dipesan. Aria juga perlu mengetahui kapan acara berlangsung untuk memperhitungkan bagaimana dia akan membagi waktunya untuk membuat kue-kue itu.
Berkat pesanan khusus dari Marchioness Adelle, toko kuenya sekarang semakin dikenal bahkan dikalangan bangsawan. Dia sering menerima pesanan untuk acara minum teh para bangsawan ataupun pesta lainnya.
Aria benar-benar merasa bahagia!
"Kalian sudah bekerja keras hari ini. Kalian boleh pulang begitu selesai bersih-bersih." Aria berkata pada karyawannya yang sibuk berkutat dengan pekerjaan masing-masing.
"Tapi kita masih harus menerima bahan-bahan yang akan dikirimkan supplier, Nyonya Irene." Hari ini adalah jadwal rutin pengiriman bahan kue oleh supplier toko mereka. Biasanya para karyawan akan pulang lebih lama karena harus mengatur bahan yang datang.
"Tak apa, aku akan melakukannya sendiri. Tapi besok kalian harus datang lebih pagi karena aku butuh bantuan untuk membongkar muatan yang baru datang."
"Baik, Nyonya!"
-To be continued-
_______________________
8 December 2020
Gak bisa sering update karna sibuk ngurus anak koceng ku yg baru lahirrr...
Maapkannn.
KAMU SEDANG MEMBACA
Run Away With My Child [Reinkarnation Stories]
Fantasy[Bukan Novel Terjemahan - END] #9 in Fantasi !!! #1 in Fantasy !!! #1 in Romansa !!! Potongan memori yang terakhir dia ingat adalah ketika matanya memandang langit-langit saat tubuhnya jatuh dari atas tangga apartemennya. Namun ketika terbangun, dia...