-57- Uncomfortable Serenity

45.7K 6.5K 410
                                    

"Aku masukkan sekarang?"

"Tunggu!" tahan Aria secepatnya sebelum Felix memasukkan semangkuk gula ke dalam panci sup kentang yang dimasaknya. "Duke, kita akan memasak Sup! Kalau kau masukkan gula sebanyak itu bisa-bisa malah jadi dessert!"

"Lalu kenapa kau taruh gula sebanyak ini di mangkuk. Harusnya taruh saja secukupnya jadi kau tinggal kemasukkannya ke panci." Bukannya merasa bersalah Felix malah membalikkannya pada Aria.

Aria memijat pelipisnya yang seketika terasa pening. "Itu karena aku juga akan menggunakannya untuk masakan lain! Lagi pula kenapa sih Duke repot-repot datang ke rumahku hanya untuk membantu memasak?!"

"Aku dengar hari ini Aiden akan pulang. Aku ingin menyambutnya dan bergabung dengan kalian. Apa ladanya dimasukkan sekarang?"

"Biar aku saja!" Aria yang sudah gemas langsung mendorong tubuh Felix ke samping dan menyuruh pria itu menunggu Ayam yang sedang dipanggang.

"Kau sudah sering bertemu dengan Aiden di Akademi. Untuk apa lagi kesini? Dan jangan lupakan kalau aku masih marah!" tegas Aria dengan tampang galak.

"Ada sesuatu yang harus aku pastikan juga disini," ucap Felix yang membelakangi Aria membuat wanita itu penasaran.

"Lady, jika aku serius berniat menikahimu maukah kau melepaskan kalung di lehermu? Aku ingin kau melupakan mendiang suamimu dan hanya fokus kepadaku dan anak-anak."

Aria tampak kesulitan berkata-kata. Dia tidak menyangka Felix akan membahas itu di tengah kegiatan memasak mereka. "Mana mungkin aku melupakan Ayah dari Aiden?"

Felix tersenyum tipis lalu berkata, "Itu benar, bagaimanapun dia Ayah Aiden. Tapi bisakah kau menyingkirkan benda itu? Melihatnya membuatku merasa terganggu. Kau bisa mengenang mendiang suamimu dengan cara lain. Dan aku akan memberikan perhiasan yang lebih baik dari itu."

"Akan aku pertimbangkan," putus Aria setelah berpikir sejenak. Mungkin setelah ini dia harus menggunakan alat sihir berbentuk lainnya.

"Ah, satu lagi. Jika kita menikah nanti apa perlu pergi ke tempat kelahiranmu?"

Aria membelalak, "Untuk apa?!" ucapnya tidak bisa santai. Dia lalu memperbaiki ekspresinya agar terlihat biasa saja.

"Tentu saja untuk meminta izin saat melamarmu."

"Mereka sudah meninggal." Aria tidak berbohong karena dia memang seorang yatim piatu sejak dulu. Lagipula tidak mungkin membawa Duke ke Korea kecuali mereka bisa melintasi dimensi.

"Benarkah? Kalau begitu kita langsung menikah saja," putus Felix. Menurutnya lebih cepat maka akan lebih baik.

"Tunggu sebentar, Duke. Apa aku pernah setuju untuk menikah denganmu?" tanya Aria tak terima. Dia masih marah loh.

"Kau tadi bilang bersedia melepas kalung itu jika kita menikah. Kau juga bilang tidak perlu pergi ke kampung halamanmu."

"Aku mengatakannya karena memang tidak berniat menikahimu."

Wajah terluka yang diperlihatkan Felix membuat Aria sedikit merasa bersalah. Tapi Felix tampak kembali tenang sedetik kemudian. Dia malah mendekatkan tubuhnya pada Aria dan memojokkan wanita itu.

"Tidak mungkin. Lady berkata seperti itu hanya karena masih marah kan? Aiden bahkan sudah setuju jika aku menjadi Ayahnya."

"Aiden setuju?"

"Tentu." Felix bersedekap dengan penuh rasa bangga.

"Tidak mungkin." Aria mengusap dagunya. "Aiden malah menyuruhku mengencani pria lain yang lebih baik," ujarnya seolah tengah berbicara pada dirinya sendiri.

Run Away With My Child [Reinkarnation Stories]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang