-46- Back

45.2K 6.8K 1.7K
                                    

Aria menyesap secangkir teh hijau hangat yang di hidangkan Charla. Saat ini dia berada di ruang pribadi Charla yang ada di Katedral. Charla mengiriminya surat meminta Aria untuk datang karena ada yang ingin dia sampaikan dan membutuhkan bantuan Aria.

Ruang pribadi Charla sangat luas. Selain sebuah meja kerja, juga terdapat sofa dan meja untuk menjamu tamu seperti yang ditempati Aria. Ada juga single bed di sudut ruangan yang biasa Charla gunakan untuk istirahat. Ruangan ini sangat nyaman untuk ditinggali sehari-hari.

"Maaf membuatmu menunggu." Charla duduk di hadapan Aria begitu selesai membereskan meja kerjanya.

"Tidak apa-apa," balas Aria. "Hal penting yang ingin kau beritahu sampai-sampai aku harus kesini?"

Charla bilang hal yang mereka akan bicarakan adalah rahasia karena itu mereka bertemu di tempat ini. Ruang pribadi Charla sudah dilengkapi perangkat sihir yang dapat mencegah adanya orang yang berniat menguping. Jadi mereka tidak perlu khawatir.

"Sebenarnya ini bukan masalah serius, tapi ini cukup penting untukku." Aria mengangguk paham dan Charla melanjutnya. "Aku ingin tahu hal-hal apa saja yang kau alami ketika hamil."

Aria mendelik kaget. Apa Charla tahu dia sedang mengandung? Tapi Aria sudah menggunakan alat sihir. Apa jangan-jangan karena Charla adalah seorang Saintess?

"M-maksudmu?"

Charla tampak memainkan ujung rambutnya. Ini pertama kalinya Aria mendapati wanita terlihat sedikit tertekan. Biasanya Charla adalah pribadi yang selalu spontan dengan apa yang dipikirkan dan rasakan.

"Sebenarnya...aku sedang hamil satu minggu," cicit Charla lalu diam-diam memperhatikan reaksi Aria.

Aria merasa lega dan bingung bersamaan. Dia lega karena ternyata Charla tidak membahas kehamilannya. Namun dia bingung bagaimana bisa Charla hamil karena seorang Saintess harus menjalani banyak prosesi terlebih dahulu sebelum dapat menikah.

"Bagaimana bisa?"Aria menutup mulutnya dengan sebelah tangan.

"Aku melakukannya saat sedang mabuk... bersama Aston."

Double Attack!

Aria sekali dibuat terkejut dalam waktu kurang dari lima menit. Putra Mahkota? Bagaimana bisa keduanya melakukan itu? Tidak ada chemistry sama sekali. Apa hanya karena insiden mabuk saja? Kasihan sekali Charla, Aria tahu bagaimana rasanya.

"Apa kau sudah memberitahunya?"

Charla menggeleng, "Aku bingung harus bagaimana. Andai saja aku bukan Saintess dan dia bukan Putra Mahkota, mungkin aku tidak perlu mempertimbangkan apapun. Ini bukan seperti diriku."

Aria paham itu. Apalagi status Aston yang sudah bertunangan dengan Alyssa. Jika itu Aria, dia akan merahasiakan kehamilannya daripada membuat situasi sulit untuk semua orang. Aria memang pengecut. Tapi dia tidak bisa meminta Charla melakukan itu.

"Pertimbangkanlah baik-baik. Tapi jangan sampai dirimu sendiri tertekan. Apa kau sudah mengujungi dokter?"

Charla menggeleng. Walaupun dia sendiri tahu sedikit tentang dunia medis, dia tidak tahu apapun seputar kehamilan. Karena itu dia bertanya pada Aria.

"Kau harus memeriksakannya. Aku tidak bisa banyak membantu karena kehamilan juga memiliki banyak kasus berbeda. Aku punya kenalan seorang Dokter, dia pasti bisa menjaga rahasia," ucap Aria berusaha meyakinkan. Setidaknya Charla harus tahu kondisi janinnya saat ini.

"Baiklah, tolong bantu aku."

Aria tersenyum manis menjawab itu. Charla jadi jauh lebih kalem ketika hamil. Dengan begini ada dua orang ibu hamil yang memiliki masalahnya masing-masing.

Run Away With My Child [Reinkarnation Stories]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang