LENTERA || 11

45.4K 3.5K 62
                                    

"Lo sakit Ter?" tanyannya pada Tera.

Tera menggeleng pelan, "Aku nggak sakit kok Sal."

Salma berdecak, "Kalo lo gak sakit terus bibir lo itu kenapa pucat? Kenapa hayoo? Hayo kenapa?" mendengar itu Tera terkekeh pelan.

"Masa sih Sal?"

"Masa sih? Masa sih? Yuk lah gue anter lo ke uks." Salma memegang lengannya, kemudian gadis itu terdiam. "Jas lo kenapa basah sih anjing?" lalu tangannya mulai menelusuri tiap bagian jas dan benar saja Salma merasakan seluruh kainnya basah.

"Semalam kan hujan terus rumah aku bocor dan airnya jatuh ke jas terus basah deh," jawab Tera apa adanya.

"Kenapa gak dijemur dulu sih pe'a?" tanya Salma kesal, tidak menyangka temannya akan se–pe'a itu.

"Aku udah jemur kok tapi sampai pagi jas aku belum kering juga Sal." ucap Tera.

"Terus lo mau pake jasnya sampai pulang gitu dalam keadaan basah iyaaa?" Tera mengangguk yakin, Salma merotasikan bola mata.

Sedetik kemudian Salma mencari keberadaan si ketua kelas yang baru dipilih dua hari yang lalu, "Heh Sigit!" panggilnya dengan teriak.

Si punya nama yang sedang bermain game di belakang itu sontak menghentikan kegiatannya, lalu menengok kearah kami. "Apaan?" jawabnya juga teriak.

"Guru lagi pada rapat kan yah?" tanya Salma masih dengan teriak.

Padahal masih di dalam ruangan yang sama tapi mereka terus saja berteriak, aku jadi bingung.

Sigit mengangguk, "Kenapa emang?"

"Gue Sama Tera mau pergi dulu." ucap Salma.

"Mau kemana lo heh?" tanya Sigit ngegas.

"Bukan urusan lo yah! Yang penting gue udah ngomong sama lo kalo kita berdua mau pergi." jawab Salma acuh tak acuh.

"Yehh... dasar dua puluh." ucap Sigit, Salma yang masih bisa mendengar hanya mengacungkan jari tengahnya membuat si ketua kelas meneguk ludah.

"Ikut gue!" ucapnya kemudian Salma menarik lengan Tera keluar kelas.

"Mau kemana?" tanya Tera.

"Ikut gue aja udah." katanya.

Salma dan Tera menaiki beberapa  tangga, entahlah Tera tak tahu gadis itu akan membawanya kemana.

Di jalan Tera masih bisa mendengar bisik-bisik tentang Salma, membicarakan nilai ulangannya kemarin. Dan Tera bangga pada Salma karena gadis itu hanya mengacuhkan saja.

"Nah udah nyampe." ucap Salma lalu tangannya membuka pintu berwarna putih gading itu.

Dengan mudahnya Salma membuka pintu seolah pintu itu tak terkunci, "Pintunya gak dikunci ya Sal?" tanya Tera heran.

"Gak, cuss masuk." ucapnya.

"Emang kita boleh gitu Sal masuk ke dalam?"

"Emang di pintu ada tulisan dilarang masuk gitu? Gak kan? Yaudah berarti siapa aja boleh masuk dong." ujarnya.

"Iya sih Sal gak ada," balas Tera setelah melihat pintu itu dengan seksama.

Lalu mereka berdua masuk ke dalam, ternyata Salma membawa Tera ke rooftop sekolah.

Tak lupa Salma menutup kembali pintunya.

Udaranya benar-benar sejuk sekali, Tera suka.

"Kok kamu tau tempat ini Sal, seingatku kemarin kakak osis nggak nunjukin tempat ini kan yah?"

LENTERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang