"Hay salken!"
"085471XXXXXX itu nomer gue ya save dong."
"@pana_cuantik yang udah baca harus follow yah!"
"Fika love Farhan sampai mati."
Tera terkikik geli mendengar Salma yang membaca tulisan di dinding toilet sekolah.
"Ihhhh! Sekolah mahal kok toiletnya ada tulisan alay begini sih!" Salma tak habis pikir dengan toilet yang sedang ia dan Tera tempati untuk berganti seragam, yang terdapat tulisan alay tak beda jauh dengan toilet SMP–nya.
"Nggak di SMP, nggak di SMA ya sama aja, ada aja secercah kepala remaja yang memiliki otak alay."
"Udah Sal udah, kamu bikin aku ketawa terus ih... dari tadi." ucap Tera dengan menggeplak bahu Salma. Yang dibalas dengan tatapan lempeng Salma.
"Lucu?" tanyanya datar dengan bibir yang dimajukan, Tera mengangguk antusias.
"Dihh." Salma menjitak kepala Tera.
Tera menatap Salma dengan tangan yang mengelus kepala, menatapnya dengan sorot mata seolah kesakitan.
"Lebay lo ah, yuk kita ke tempat loker." ajak Salma.
"Yuk yuk," balas Tera.
Beruntung sekali tadi Pak Bima yang mengajar olahraga sedang ada keperluan mendadak, jadi seluruh murid kelas X IPA 2 diperbolehkan melakukan apa saja bebas asal jangan melanggar batas.
Tera dan Salma lebih memilih berganti seragam dan akan ngadem di kelas sehabis ke kantin. Tapi sebelum ke kantin mereka berdua akan ke tempat loker, mengambil buku paket lalu menaruhnya di laci meja.
"Lo masih hafal kan kodenya?"
"Masih kok, nih." jawab Tera sambil menunjuk kepalanya pada Salma.
Langkah Tera tertatih menuju tempat loker dengan Salma yang menggandeng lengannya. Sungguh Tera sangat bersyukur sekali memiliki teman seperti Salma ini, walaupun sifatnya terkadang kurang menyenangkan.
Jari mereka berdua menekan lima digit angka pada loker lalu terdengar suara 'titt' kemudian loker yang semula tertutup kini terbuka lebar.
Isi didalam loker Tera hanya ada buku paket itu saja dan akhir-akhir ini Tera mendapatkan beberapa batang coklat pada lokernya. Tera bingung siapa yang menaruhnya, padahal hanya dirinya yang tahu kode lokernya sendiri, Salma yang temannya saja tidak tahu.
Tera mengambil buku paketnya kemudian dia mendengar ada suara benda yang jatuh, gadis itu melihat ke bawah dan benar saja ada secarik kertas berwarna putih yang terjatuh.
"Perasaan, aku nggak pernah naruh kertas deh di dalam loker." gumam gadis itu.
Baru saja gadis itu ingin mengambil, suara Salma terdengar sangat dekat di telinganya. "Lo dapat coklat lagi Ter?"
Tera menggaruk lehernya yang tak gatal, "Iya nih, aku dapat lagi."
"Buat gue aja ya?"
"Ohh... boleh, boleh banget malah. Buat kamu aja Sal semuanya."
"Okee..."
"Wahh... banyak banget gila! Hahahaha..." tawanya terdengar sumringah.
Salma mulai mengambil coklat di dalam loker Tera, wajahnya terlihat sangat senang sekali, sedangkan Tera hanya menggelengkan kepala.
Tera sedikit membungkukkan badannya mengambil kertas itu lalu membukanya, ternyata di dalam kertas itu berisi tulisan. Lalu Tera mulai membacanya dalam hati.

KAMU SEDANG MEMBACA
LENTERA
Ficção AdolescenteLentera Andini sosok gadis baik hati nan pekerja keras yang harus merasakan pahitnya hidup. Ayahnya menelantarkan dia begitu saja dan sering memperlakukannya dengan tidak baik. Hanya karena dia miskin orang - orang tak mau berteman dengannya. Kehid...