LENTERA

about Tera's lover

Hidup itu kejam! Jika kamu tidak punya persiapan apapun jangan harap hidup kamu akan berjalan lurus— Arjuna Prince Mathure

•••

Ia mempunyai nama lengkap Arjuna Prince Mathure. Lahir di Jerman dan di tahun ini ia berusia dua puluh tahun.

Kebanyakan orang di usia itu sedang berkuliah atau bekerja atau mungkin sedang mencari jati diri. Lain halnya dengan lelaki itu, di usia yang masih muda ini dia sudah menjadi profesor termuda.

Lelaki itu benar-benar memiliki IQ yang sangat tinggi, jika disandingkan dengan Tera, lelaki itu lebih unggul delapan langkah dari gadis itu.

Mempunyai rasa penasaran yang tinggi, ingin mencoba sesuatu yang berbeda dan ingin membuat karya dari hasil imajinasinya sendiri berhasil membuat Juna menjadi seorang profesor yang sukses dan dihormati banyak orang.

Ia memulai karir pertamanya di luar negeri setelah satu bulan lulus, di negeri orang itu ia berhasil membuat beberapa karya yang sulit dijangkau oleh profesor lainnya.

Dan dari hasil itu ia mendapatkan pundi-pundi uang, semakin dikenal banyak orang hingga pada waktu itu ada yang menawarinya menjadi brand ambassador dan akan membayarnya berkali-kali lipat. Tentu saja Juna menolaknya.

Selain mempunyai kepintaran di atas rata-rata, Juna juga termasuk salah satu cowok tertampan di dunia. Darah Jerman Indonesia yang mengalir di tubuhnya itu berhasil memporak-porandakan hati wanita. Kecuali Tera, maybe.

Setelah dua tahun masa kontraknya di luar negeri itu berakhir, Juna akhirnya kembali ke negeri asalnya Indonesia, tempat ia dibesarkan dengan segenap tragedi yang masih membekas.

Juna juga seorang CEO muda di perusahaan besar milik kakeknya dan akan meneruskan perusahaan itu karena dia adalah pewaris tunggal.

Mafia, sekarang ia sedang menggeluti bidang paling menantang dalam hidupnya. Satu tahun yang lalu ia telah mendirikan agen besar tersebut.

Psikopat itu bukan kemauan dirinya menjadi seperti itu, tapi masa lalu dan gen psikopat yang mengalir di dalam tubuhnya.

Kejadian yang sangat membekas dalam kehidupnya dulu yaitu, ketika waktu kecil saat dirinya pulang sekolah dengan tangan membawa piala sembari tersenyum, ayahnya membunuh sang ibu di depan mata kepalanya sendiri. Dan kejadian itu sangat pas sekali setelah dirinya membuka pintu rumah.

Bayangan saat dirinya dipuji oleh kedua orang tuanya itu sirna dan tergantikan oleh kejadian pembunuhan.

Setelah itu ayahnya pergi membawa koper besar meninggalkan sang ibu yang sudah menghembuskan napas terakhir dan dirinya yang menangis di pojokan.

Dan sampai sekarang Juna masih menyimpan mayat mendiang ibunya di dalam peti mati dan di masukkan ke dalam ruangan khusus. Sebenarnya Juna pernah menghidupkan kembali sang ibu dengan ilmu-ilmu medis, tapi sepuluh tahun berlalu kondisi ibunya masih sama tidak ada perubahan. Tuhan sepertinya sudah menetapkan ibunya untuk tetap tiada.

Jika Juna benar-benar bosan, lelaki itu akan membuat kerangka manusia dari tulang asli korbannya lalu akan dijual atau disimpan di ruang lab miliknya.

Juna tidak sembarang membunuh, lelaki itu selalu memilih dalam mencari korban, yang menurutnya hanya sampah ia akan langsung musnahkan.

Sebelum membunuh biasanya Juna akan mengambil foto korbannya dahulu, dan berniat menunjukkan foto tersebut kelak pada anaknya. Dia juga akan memamerkan bakat membunuhnya pada sang anak.

Tera itu bisa dibilang cinta pertamanya Juna.

Juna pertama melihat saat gadis itu memergoki dirinya yang sedang membunuh. Mengingat itu Juna tersenyum sendiri.

Senyum manis, mata bulat, hidung mancung, bibir tipis, kulit putih, dan rambut panjang milik gadis itu selalu membayangi tiap tidurnya.

Perilaku yang baik, selalu sabar, lemah lembut, polos, pintar dan pekerja keras yang menjadi penyempurna gadis itu di mata Juna.

Sungguh demi apapun Juna sangat mencintai gadis itu.

Juna berharap dirinya dan Tera bisa hidup bersama selamanya dalam hubungan yang abadi.

Dan kelak semoga dirinya dan Tera bisa mempunyai anak-anak yang lucu.

•••

Okee semuanya part ini gak jelas😂