LENTERA || 56

17.1K 1.6K 113
                                    

"Kok Kak Juna tanya gitu?" gadis itu bertanya dengan raut heran setelah tadi Juna bertanya tentang wishnya di tahun ini.

"Kenapa? Padahal saya hanya bertanya saja tak lebih."

Tera menggaruk keningnya yang tak gatal, "Eem... gak kenapa-napa, cuma tanya aja kak." gadis itu kemudian terkekeh.

"Terus gak mau dijawab, iya?" mata tajamnya itu menyorot Tera.

"Harus?" gadis itu balik tanya dengan sedikit takut.

Juna mengusap rambut Tera kemudian menjawab dengan tangan yang masih berada di atas rambut gadis itu. "Terserah."

"Tapi kalau dijawab lebih bagus." sambungnya.

Sesaat kemudian Tera berpikir lalu mengangguk dan mulai menjawab, "Uumm... wish aku itu di tahun ini aku pengin semua orang yang ada didekat aku selalu bahagia dan tersenyum. Lebih tepatnya sih itu wish untuk tahun-tahun yang akan datang, bukan cuma tahun ini doang."

Juna tersenyum tipis.

"Terus?" pancing lelaki itu.

"Terus?" ulang gadis itu dengan mengerjap-ngerjapkan mata, tak paham.

Lelaki itu menghela napas, "Selain itu ada lagi?"

"Ada." jawab Tera dengan senyum manis hingga membuat matanya ikut menyipit, Juna yang melihat itu lantas mengusap pipi gadis itu membuat Tera terdiam.

"Apa?" Tera berkedip, kembali sadar.

"Sebenarnya selain itu aku pengin ketemu sama ibu, tapi—" Tera menjeda ucapannya.

"Rasanya mustahil, karena ibu udah nggak ada." dengan bahu yang sedikit merosot Tera tersenyum pedih.

Tanpa membutuhkan waktu lama pun dirinya tahu siapa yang dimaksud Tera, siapa lagi kalau bukan ibu angkatnya.

"Mau bertemu?" tawar lelaki itu dengan tiba-tiba.

Tera mengangkat kepalanya, menatap kembali wajah Juna tapi kali ini ia menatapnya dengan mata berbinar.

"Mau." jawab Tera dengan semangat  namun setelah itu dia terdiam. "Tapi kayaknya nggak bisa Kak Juna." lanjutnya.

"Kata siapa tidak bisa?"

"Kata aku tadi." balas Tera dengan polos.

"Jadi, kamu mau bertemu atau tidak dengannya?"

"Ya mau dong Kak Juna."

Mengingat sepenggal kejadian kemarin itu membuat Juna yang tengah terlentang di atas tempat tidur menarik sudut bibirnya membentuk senyuman.

Kemarin. Setelah menaiki kuda putih bersama sembari menikmati matahari terbenam, dirinya bertanya kepada Tera selebihnya seperti itu, seputar tentang wishnya.

Dan dia menjawab selain ingin semua orang yang didekatnya bahagia dan terus tersenyum, Tera juga ingin sekali bertemu dengan ibu angkatnya yang sudah tiada.

Mendengar itu Juna lantas menawarkan pada Tera agar bisa bertemu dengan ibu angkatnya, dan itu ia lakukan bukan tanpa alasan dan bukan candaan semata. Karena sejujurnya Juna mempunyai mesin waktu dan mungkin berkat mesin itu Tera bisa bertemu dengan ibu angkatnya kembali walau hanya beberapa menit saja.

Dirinya juga tahu kalau sebentar lagi Tera akan berulang tahun dan maka dari itu ia sudah mempersiapkan hadiah apa yang pantas untuk diberikan padanya.

LENTERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang