"Yang habis kumpul keluarga besar, terus sepedaan habis itu foto bersama gitu yah. Chat gue nyampe nggak dibaca, telepon juga nggak diangkat." cibir Salma saat sampai di kelas.
Tera yang sedang menopang dagu sembari melamun sontak terkejut.
"Emang kamu chat sama telepon aku?" tanya Tera setelah otaknya berpikir.
"Iming kimi chit simi tilpin iki?" Salma balik bertanya.
Tera mengambil handphone di dalam tas, setelah membukanya ada ratusan pesan yang belum dibuka dan puluhan telepon tidak diangkat dari Salma.
Tera terkekeh lalu tersenyum tak enak, "Maaf yah Salma, aku nggak balas atau angkat telepon kamu soalnya handphone aku nggak dibawa."
"Heem." dan hanya dibalas deheman ngegas dari Salma membuat Tera semakin bersalah.
Salma menaruh tas oranyenya di meja lalu digunakan sebagai bantal untuk menaruh kepalanya. Matanya yang sudah mirip mata panda itu mulai terpejam.
"Huft..." helanya dengan mata terpejam sempurna.
"Salma kamu kenapa?" tanya Tera seraya memegang lengan Salma.
Saat ini kelas masih kosong hanya diisi oleh Tera dan Salma. Entahlah mereka berangkatnya terlalu pagi atau yang lainnya berniat berangkat pas bel masuk.
"Cape."
"Cape?"
"Iya anjir! Gue cape semalaman disuruh nguras kolam renang pake gayung sama ibu Manda cuman gegara gue nggak sengaja nyenggol gentong mini punya dia dan pecah. Kata ibu Manda gentong itu dia dapat di acara lelang dan dia menang karena kasih harga yang paling mahal, nggak punya otak memang! Daripada uangnya buat beli gentong yang ukurannya setangan lo itu, mending buat gue beli barang-barang bermerekkan yah?" jelasnya dengan diawali gebrakan sampai-sampai Tera dibuat terlonjak.
"Dan gue nggak yakin tuh gentong dari acara lelang, paling-paling si ibu Manda beli di aplikasi oren yang harganya sembilan sembilan." sambungnya dengan menatap Tera emosi seolah ia sedang berkata dengan Manda— Mommynya.
Dan Tera merasa takut sendiri.
"Sabar Salma, aku jadi takut tahu." ucap Tera dengan ekspresi meringis.
"Eh tapi ya Salma, ibu Manda yang kamu maksud itu siapa ya? Terus gentong? Apa itu?" tanya Tera dengan memiringkan kepala menatap Salma yang masih terpejam.
"Mommy gue. Gentong itu guci Tera astaga!" jawabnya dengan membuka mata lalu melotot hingga mata yang sedikit memerah itu ingin keluar membuat mata di depannya tiba-tiba tertutup.
"Hah!" kaget Tera dengan menjauhkan badannya dari Salma.
"Hahaha lebay lo anjing." tawa Salma keluar setelah melihat ekspresi kaget yang diciptakan Tera.
"Mommy? Mamah kamu? Eh guci yah." ucap Tera setelah menormalkan napasnya.
"Ya." balas Salma malas lalu matanya kembali terpejam.
"Pr fisika kamu udah Sal?" tanya Tera seraya mengecek pr fisikanya sekali lagi sebelum benar-benar dikumpulkan.
"Emang ada?" tanya Salma santai.
"Ada, yang soalnya lima itu sih."
"Yang mana?"
"Yang ini nih." tunjuk Tera dengan membuka lebar-lebar bukunya pada Salma.
"Gila! Gue belum sama sekali!"
"Ya udah makanya kamu sekarang kerjain, itu pelajaran pertama. Salin jawaban punya aku aja Sal, nggak papa kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
LENTERA
Teen FictionLentera Andini sosok gadis baik hati nan pekerja keras yang harus merasakan pahitnya hidup. Ayahnya menelantarkan dia begitu saja dan sering memperlakukannya dengan tidak baik. Hanya karena dia miskin orang - orang tak mau berteman dengannya. Kehid...