"KEBAKARAN!"
"KEBAKARAN!"
"KEBAKARAN!"
Teriakan seorang siswa yang menggema di koridor sekolah langsung saja membuat gaduh semua murid.
Mereka dengan berlari menuju asal suara itu lalu bertanya dengan sang siswa yang masih berkoar-koar di koridor.
Dengan napas yang tersenggal-senggal karena capek siswa itu tidak menjawab melainkan berlari menuju tempat yang terjadi kebakaran.
"Oanjing. Bukannya jawab malah lari." gumam salah satu dari mereka.
Dan di sinilah mereka berada. Di parkiran belakang sekolah yang jarang ada kendaraan yang terparkir. Tempat itu lumayan jauh dari gedung jadi terlihat sedikit terbengkalai.
Di sana ada tiga mobil keluaran terbaru yang berbeda warna. Satu warna merah, satu warna ungu dan satu lagi warna hijau. Tiga mobil itu terbakar.
Duar!!
Suara ledakan tiba-tiba itu mengagetkan semuanya.
Selang beberapa detik guru-guru pun datang dengan tergesa-gesa lalu ikut melihatnya. Satu dari guru itu menelpon pemadam kebakaran meminta pertolongan padanya.
Di kelas X IPA 2 hanya tertinggal Tera dan Salma yang masih santai membereskan semua peralatan sekolah ke dalam tas, yang lainnya sudah berhamburan keluar.
"Ada apa sih Sal, kok pada buru-buru gitu."
Tera yang sedari tadi bingung kini mengeluarkan pertanyaan.
Salma mengedikkan bahunya tanda tak tahu, tapi memang benar Salma tak tahu apa-apa.
Tera mengangguk dengan bibir yang tersenyum tipis. Padahal dirinya penasaran sekali.
Duarr!!
Duarr!!
"Astagfirullah."
"Astaga..."
Mereka berdua nyaris saja terjatuh dari kursinya setelah mendengar suara ledakan itu.
Salma dan Tera sama-sama menatap satu sama lain dengan tangan yang mengelus dada masing-masing.
"Apa sih."
Kali ini Tera bertanya dengan raut cemas.
Kepala Salma menggeleng dengan menghembuskan napas pelan.
"Yuk keluar," ajak Salma dengan menarik lengan Tera.
Mereka berdua berjalan keluar dengan tas yang sudah berada di punggung. Salma dan Tera bingung melihat banyak orang yang berlarian.
"Eh lo berhenti." teriak Salma pada siswi yang sedang berlari tak jauh dari dirinya dan Tera berjalan.
Siswi itu berhenti lalu membalikkan badanya, "Apa."
"Kenapa pada lari-lari,"
"Katanya itu di parkiran belakang ada tiga mobil kebakar, makanya pada lari-larian." jelas siswi itu.
"Ohh oke thanks."
"Calm, kalau gitu gue kesana dulu yah, gue kepo."
"Yoo." siswi itu mengacungkan ibu jarinya lalu kembali berlari.
"Tiga mobil kebakar di parkiran belakang? Hemm... aneh." gumam Salma teramat pelan.
"Kesana yuk." ajak Tera dengan menggoyang-goyangkan lengan Salma.
Salma menyipitkan mata, tak biasanya Tera bersikap childish seperti itu. Tapi tak apalah Tera bersikap seperti itu, malahan Salma suka melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LENTERA
Teen FictionLentera Andini sosok gadis baik hati nan pekerja keras yang harus merasakan pahitnya hidup. Ayahnya menelantarkan dia begitu saja dan sering memperlakukannya dengan tidak baik. Hanya karena dia miskin orang - orang tak mau berteman dengannya. Kehid...