Part 4

8.4K 817 10
                                    

Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca ✨

Happy Reading ❤️

Lais kini berada di ruang kepala sekolah dimana yang saat ini menjadi kepala sekolah nya adalah Jonathan putra dari adik kakeknya.

"Kenapa?" Tanya Lais to the point.

"Ini tentang olimpiade matematika antar provinsi yang bakal di adakan minggu depan" ujar jonathan.

"Sama siapa?" Tanya Lais.

"Sam-

"Assalamualaikum, maaf pak saya telat" ujar gadis yang baru datang.

"Waalaikumsalam, silahkan duduk Rona" ujar Jonathan, gadis itu adalah Rona.

"Hai Lais" ujar Rona yang senang duduk di samping Lais sedangkan pemuda itu hanya menatap malas.

"Kalian berdua yang akan mewakili sekolah ini" ujar Jonathan membuat Rona sangat senang.

"Mau kemana kamu?" Tanya Jonathan saat Lais berdiri dari duduknya.

"Kelas, bentar lagi pulang" ujar Lais melihat jam tangannya.

"Duduk dulu" ujar Jonathan, Lais mau tak mau memilih duduk.

"Kalian harus belajar bersama dari sekarang" ujar Jonathan.

"Sendiri-sendiri kan bisa" ujar Lais.

"Kalau bisa bersama kenapa harus sendiri Lais?" Ujar Jonathan.

"Kalau gitu bersama bapak Jonathan yang terhormat saja" ujar Lais menyeringai.

"Kalau kamu saja bisa kenapa harus saya?" Ujar jonathan yang tak pernah mau mengalah membuat Lais menatap nya malas.

"Kalau kamu Rona, apa mau belajar bersama?" Tanyanya pada Rona.

"Mau pak" jawab Rona tersenyum manis.

"Jadi kalian mau belajar bersama kapan?" Tanyanya lagi.

"Saya mah terserah Lais aja pak" ujar Rona menatap Lais yang menatapnya datar.

"Mau kapan Lais?" Tanya Rona.

"Malam ini dirumah gue" ujar Lais datar dan melegang pergi tanpa permisi.

"Pak saya juga ke kelas" pamit Rona di angguki Jonathan.

______________________________________________

"Nih tas Lo" ujar Jefry menyerahkan tas milik Lais.

"Sepet amat tuh muka" ujar Arby.

"Tiap hari juga begitu" lanjut Arion.

"Kenapa?" Tanya Davin.

"Olimpiade" jawab Lais yang kini berjalan menuju parkiran.

"Maka nya jadi orang jangan pinter-pinter banget, goblok dikit mah gpp" ujar Arby.

"Bener kata Arby" ujar Jefry.

"Kalo Lo gak bisa goblok-in otak Lo, pura-pura goblok bisa lah" ujar Arion menatap jahil Lais.

"Dia bukan Lo pada yang emang otaknya udah goblok dari lahir" remeh farel.

"Cewek lo" ujar Davin menunjuk Rona yang sedang berjalan ke arah mereka.

"Laisss" seru Rona.

"Hai Rona" balas mereka kecuali Lais dan Davin.

"Gue nyapa nya cuma Lais doang" ujar Rona.

"Kan kita mewakili Lais menjawab sapaan lo" ujar mereka lagi bersamaan.

"Lais nanti gue kerumah lo jam berapa?" Tanya Rona.

"Cie mau ngapel nih?" Goda Arby.

"Mau belajar bareng kok" ujar Rona.

"Sekalian ngapel" lanjut Jefry.

"Ck, brisik lo pada" decak Lais pada para sahabatnya.

"Terserah" ujar Lais menatap datar Rona.

"Oke terserah gue, gue duluan ya jangan kangen" ujar Rona dan melangkah girang menuju mobilnya.

"Tuh anak semangat banget" ujar Arion.

"Demi Lais bro demi Lais" ujar farel.

"Ck, buru balik" ujar Lais dan mereka pun mengangguk menaiki motor sport nya masing-masing.

Setelah beberapa menit akhirnya Lais sudah sampai di rumah nya.

"Assalamualaikum" salam Lais saat memasuki rumahnya.

"Waalaikumsalam, anak mami udah pulang nih" ujar Raina menghampiri putranya.

"Lisa mana?" Tanya Lais setelah menyalimi maminya.

"Tidur siang di rumah Mark" jawab mami.

"Kaya gak punya rumah aja" ujar Lais sedikit terkekeh.

"Kamu kayak gak tau adik kamu aja yang maunya nempel terus sama Mark" balas mami.

"Nanti malam Lais mau belajar sama temen Lais di rumah" ujar Lais.

"Bagus dong" ujar mami hanya dibalas deheman dari Lais.

"Yaudah Lais mau ke kamar" ujarnya di angguki mami.

"Lais malam ini mami mau keluar sama papi, jadi Lisa disini sama kamu" ujar mami.

"Sip" balasnya mengacungkan jempolnya.













Sampai bertemu di part selanjutnya ❤️

LAISRIVANDRA [END] [#S2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang