Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca ✨
Happy Reading ❤️
Lais kini memarkirkan motornya di garasi, ia melihat jam yang melingkar ditangannya menunjukkan pukul 2 pagi. Ia berjalan pelan ia terdiam di kala menginjak ruang tengah Lais menatap sekeliling bukankah seharusnya jam segini lampu mati? Kenapa ini nyala? Ia tak peduli melanjutkan langkahnya menaiki tangga.
"Bagus" suara berat menghentikan langkahnya.
Glek
Lais menelan silvanya susah, ia membalikkan badannya dan tercengang kala melihat sang papi sudah bersedekap dada menatap dirinya datar.
"P-papi bukannya pulang lu-
"Gini kelakuan kamu? Gak ada mami sama papi?" tanya Samuel tegas.
"JAWAB" sentaknya membuat Lais hampir terjungkal dari tangga.
"B-baru kok pi, Abang kel-
"Kamu tau? Adekmu nangis karena abangnya gak ada di rumah" ujar Samuel masih dengan raut datarnya. Lais merasa bersalah pasti Lisa terbangun langsung mencari dirinya. Ia bisa membayangkan lelahnya Lisa karena terus menangis menantikan kehadiran nya.
"Abang minta maaf" ujar Lais menundukkan kepalanya.
"Maaf kamu bisa bikin air mata Lisa balik?" tanya Samuel.
"Gak bisa Pi" ujar Lais.
"Lais pake air putih aja, terus masukin ke mata Lisa, balik lagi kan jadi air mata?" ujar Raina yang baru keluar dari kamarnya.
"Plis Quin kali ini diem" ujar Samuel menatap lembut istrinya.
"Kan aku kasih saran" ujar Raina kembali masuk ke kamarnya.
"Masuk" ujar Samuel.
"Pi, jangan marah sama Abang" ujar Lais.
"Hm" hanya deheman yang keluar dari mulut Samuel yang kemudian masuk kedalam kamar. Lais mengacak rambutnya frustasi ia melangkah ke kamar adiknya membuka pintu kamar itu pelan yang pertama ia lihat adalah Lisa tidur meringkuk memeluk lututnya sedangkan Dania, Dessi dan Mutia tidur di kasur bawah.
Cup
Lais mengecup lama kening Lisa ia dapat melihat mata sembab dan hidung memerah di wajah Lisa.
"Maafin Abang cil, Abang lupa minta izin" gumam Lais mengusap lembut rambut Lisa. Ia memperbaiki posisi tidur adiknya kemudian menarik selimut untuk menutupi tubuh mungil Lisa.
_________________________________________
"Pagi" ujar Lais baru menuruni tangga.
"Pagi" balas kedua orangtuanya,Lisa dan jangan lupakan ketiga adik sahabat Lais yang dari malam menginap.
"Cium dong cil" ujar Lais mendekat kan pipinya ke mulut Lisa agar adiknya ini mencium pipinya.
"Jangan sok aklab (akrab)" ujar Lisa memalingkan wajahnya tak mau menuruti kata Lais.
"Kamu kan adik bocil Abang, gimana gak akrab" ujar Lais mengacak gemas rambut Lisa.
"Papi, mami" panggil Lisa.
"Kenapa sayang?" tanya Samuel.
"Lisa mau beli abang balu (baru)" ujar Lisa membuat Lais menoleh tak suka.
"Apaan sih cil" ujar Lais.
"Gak ada yang jual, Lisa" ujar Raina.
"Tapi katanya ada kok" ujar Lisa antusias.
"Kenapa mau beli abang baru?" tanya Lais tak suka.
"Kata Malk kalo nanti Lisa bosen punya Abang yang namanya Lais, Lisa beli aja Abang balu" ujarnya jujur sedangkan Lais dalam hati sudah memaki nama Mark.
"Nanti mami cari di lazada, siapa tau ada, mami langsung pesen biar cepet di anter" ujar Raina membuat Lais dan Samuel menjatuhkan rahangnya.
"Mami huaaaa telbaik (terbaik)" ujar Lisa senang mengacungkan dua jempol untuk mami nya.
"Untung sayang" gumam keduanya.
Kini Lais sudah memakirkan motor nya, ia tak marihat sahabatnya mungkin sudah ke kelas.
"Sorry" ujar Lais karena tidak sengaja menubruk punggung siswi yang lewat dengan tergesa-gesa.
"Ck, Lo lagi" ujar Lais ketika ia tau tenyata Rona lah yang tadi di tubruk, tau gitu Lais tak akan mengucapkan kata maaf.
"Selamat pagi" ujar Rona mengamakan langkahnya dengan Lais.
"Tunggu" ujar Rona memegang tangan kiri Lais tapi langsung Lais tepis.
"Apaan sih Lo" sungut Lais.
"Tangan Lo luka" ujar Rona melihat sedikit cakaran di punggung tangan Lais. Lais sedikit ingat mungkin ini luka cengkraman rival saat ingin melawan dirinya.
"Huft, huft" Rona meniup pelan luka Lais sedangkan Lais ia hanya membiarkan gadis di hadapannya ini memegang tangannya. Tak lama Lais tersentak kalan rasa dingin menyentuh tangannya ternyata Rona gadis itu mengecup lama luka Lais.
"L-lo
"Biar cepet sembuhnya" ujar Rona kemudian memasangkan Hansaplast berkarakter kodok di luka Lais.
"Bye" ujarnya melegang meninggalkan Lais yang masih terdiam.
See u part ❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
LAISRIVANDRA [END] [#S2]
Teen Fiction[Squel Innocent Girl] Lais rivandra William putra dari mantan ketua geng yang sangat terkenal pada masa nya, pemuda yang memiliki tatapan tajam bak elang yang selalu menampilkan wajah datarnya ia adalah leader Icarus (sosok legendaris) geng yang dul...