Part 66

3.8K 561 214
                                    

Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca ✨


Happy Reading ❤️

Pagi ini Rona kembali ke sekolah namun yang membuat nya terkejut semua murid berkumpul di Mading entah apa itu membuat Rona penasaran hingga mendekat.

"Ada apa sih?" tanya Rona pada salah satu siswi.

"Fawas,dia meninggal karena di begal" ujarnya membuat Rona tercengang.

"M-meninggal? Karena begal?" tanya Rona.

"Iya, Lo liat aja" ujarnya. Rona pun melihat Mading itu.

Turut berdukacita atas meninggalnya
"FAWAS ADIJAYA"
Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT.

Di Mading itu juga bukan hanya tulisan turut berdukacita, tapi ada gambar di mana Fawas terkulai dengan tubuh bersimbah darah.

"Kenapa?" tanya Davin membuat Rona menoleh. Seketika matanya melotot saat melihat Lais ada di belakang punggung Davin, bukankah seharusnya masih di rawat?.

"Kenapa?" tanya Davin lagi.

"I-itu, Fawas" ujar Rona, ia melirik Lais yang kini menatapnya dengan satu alis terangkat.

"Cih, sok banget" cibir Rona kemudian melegang pergi.

"Emang dasar otak nipu" gumam Lais mengatai papa Rona.

Rona berjalan santai tak menyadari adanya Adel yang mengejar langkahnya.

"Heh" ujar Adel mencekal tangan Rona.

"Apaan sih Lo pegang-pegang, jijik tau" ujar Rona menepis tangan Adel.

"Jangan kira karena Lais ilang ingatan, Lo jadi seenak jidat deketin dia terus" ujar Adel.

"Lo ngomong apa sih Del?" tanya Rona, sepertinya Adel belum tahu jika Lais sudah ingat.

"Gue gak akan biarin lo sama Lais bersatu" ujar Adel membuat Rona tertawa.

"Lo siapa? Apa ha-

BRUK

Adel mendorong Rona hingga gadis itu tersungkur ke lantai, terlihat sepi karena murid lain berkumpul di depan Mading.

"Anj-

Bruk

"Awsh" ucapan Rona terpotong saat Adel meringis dengan menjatuhkan tubuhnya sendiri.

"Sarap Lo" ujar Lais yang baru datang, Rona berfikir sepertinya tadi Adel sedang membuat Drama.

"Lais masa dia dorong aku" adu Adel pada Lais yang masih berdiri di antara Rona dan Adel.

"Lais, bantu aku berdiri" rengek Adel menjulurkan tangannya.

"Ih kamu bukannya nolongin" ujar Adel berdiri sendiri.

"Jangan deketin gue" ujar Lais saat Adel ingin memegang lengannya.

"Lah kenapa?" tanya Adel.

LAISRIVANDRA [END] [#S2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang