Part 37

4.5K 658 164
                                    

Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca ✨

Happy Reading ❤️

Lais menunggu Lisa di motornya karena hari ini ia akan mengantar adiknya itu.

"Woi" seru seseorang, Lais hafal suara itu siapa lagi kalo bukan suara anak kecebong.

"Idih sombong amat, di sapa sama adek ipar kagak bales" ujar Mark ia berjalan menghampiri Lais, Lais bisa pastikan seragam yang Mark pakai dengan rapih tak akan bertahan lama.

"Bales sapaan Lo gak bikin hari gue jadi lebih bagus" ujar Lais, sibuk mengotak-atik rambutnya dengan pandangan tak berhenti melihat spion.

"Njir, gitu amat Lo sama adek ipar, btw adek Lo mana?" tanya Mark.

"Lagi pake sepatu" ujar Lais.

"Ngaca mulu Lo, tenang muka Lo gak bakal lari kali" ujar Mark, ia ikutan ngaca di spion Lais yang satunya.

"Bacot Lo" ujar Lais.

"LISAA" seru Mark, membuat Lais menatap tajam dirinya sedangkan yang ditatap malah cengengesan.

"Iya MALKKKK" seru Lisa keluar dari pintu rumahnya.

"Ayo naik" ujar Lais, menyuruh Lisa naik ke motor nya.

"Sama gue aja yuk" ujar Mark.

"Tapi Lisa semalem udah bilang belangkat sama Abang" ujar Lisa.

"Lo gak mau nyoba naik motor baru gue, liat deh gue juga beli helm bentuknya melon" ujar Mark menunjuk motornya yang masih terparkir di depan rumahnya.

"Lah iya, lucu banget helm nya" ujar Lisa menatap binar helm yang ada di motor baru milik Mark.

"Bocil buruan" ujar Lais.

"Lisa ma-

"Terserah dah terserah, gue duluan hati-hati Lo bawa adek gue" ujar Lais, hanya di balas tatapan mengejek dari Mark.

"Bye" ujar Lais menancap gas nya.

"Lo terbaik Lisa" ujar Mark, ia menatap awas rumah Lisa sebelum mengecup pipi gembul pacarnya itu.

"JOKO ANAK LO" Mark terkejut saat Samuel meneriaki nama papa nya.

___________________________________________

Rona baru keluar dari mobilnya, ia menatap was-was tempat parkiran motor ia takut jika harus bertemu dengan Lais.

"Hati-hati" ujar Rona pada Raka.

"Ya Allah, semoga Lais lupa ingatan" gumam Rona, ia juga melihat Lais baru datang.

"Hai Ron-

"Eh eh mau kemana? Buru-buru banget" ujar Arion, sial tangan Rona di cekal Arion saat ia tak melirik.

"G-gue aduh kebelet banget" ujar Rona ia memegangi perutnya.

"Gue duluan kebelet nih" ujar Rona langsung melasat dari situ.

"Lah tuh anak, dirumah toiletnya rusak apa ya? sampe sini malah mau BAB" ujar Farel.

"Emang Lo tau dia mau BAB?" tanya Arby.

"Dia bilang keb-

"Berisik Lo pada, buruan lah" ujar Lais mereka mengangguk.

"Hai Laiss" sapa Adel langsung merangkul lengan Lais.

"Makin hari Lo makin ganteng, makan apa sih bisa ganteng gini?" ujar Adel menatap manja.

"Krikil" ujar Lais, teman temannya hanya bisa menahan tawa mendengar ucapan Lais.

"Ih gue serius tau" ujar Adel.

"Gue gak bercanda" ujar Lais.

"Lais nanti ke kantin bareng yuk" ajak Adel.

"Gue gak ke kantin" ujar Lais.

"Kenapa?" tanya Adel.

"Ada lo" ujar Lais lalu melepas tangan Adel, Lais menyeringai menatap punggung seseorang lalu melegang begitu saja.

"Eh Lais mau kemana Lo?" seru Jefry.

"Lo duluan aja" ujar Lais tanpa menoleh.

"Hii liis, mikin hiri mikin Ginting dih Li, mikin ipi sih li bisi Ginting gini, krikil hahaha, ngakak gue" ujar Rona ia tak tahu saja jika ada seseorang yang sedari tadi mendengarkan dia menye-menye.

"Lucu?" tanyanya.

"Iya luc-

"Lais?" beo Rona.

"Lucu?"tanya Lais lagi.

"Lucu? G-gak gak lucu sama sekali, iya gak lucu, e-eh gue duluan" ujar Rona mengambil ancang-ancang untuk melesat.

"Buru-buru banget sih, sini dulu lah sayang" ujar Lais, Rona? gadis itu ingin sekali menangis sekeras-kerasnya sungguh harapannya agar Lais hilang ingatan tak diwujudkan.

"Lais, gue kebelet" ujar Rona pelan bahkan ia tak berani menatap Lais.

"Lo kebelet?" tanya Lais sangat lembut, Rona benar-benar ingin sekali menangis.

"Lais, plis gue ma-

"Jangan di tahan sayang" ujar Lais.

Bruk

Rona sudah tidak tahan lagi karena ucapan-ucapan Lais ia mendorong pemuda itu kemudian berlari begitu saja.

"HAHAHAHA" Lais tertawa keras, bahkan seluruh murid yang masih ada di koridor terpaku melihat Lais yang tertawa seperti itu, sungguh pemandangan yang langka.

"Ekhem" Lais berdehem, lalu melirik siswa-siswi yang masih bengong.

"Gue tau gue ganteng" ujar Lais lalu berjalan ke kelasnya. Ia hanya bisa menggigit kedua pipi bagian dalamnya untuk tidak mesem-mesem.










Segini dulu deh mau liat rame gak, kalo rame langsung lanjut😁










TBC ❤️

LAISRIVANDRA [END] [#S2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang