Part 64

4.1K 564 130
                                    


Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca ✨


Happy Reading ❤️




JLEB




































"R-rona" ujar Lais, Rona membekap mulutnya dengan air mata yang tak berhenti mengalir.

"FAWAS!" seru Lais ia berlari ke arah Fawas yang menyeringai, ia menghajar tanpa ampun bahkan wajah dan hidung Fawas yang mengeluarkan banyak darah tak ia pedulikan. Lais menoleh ke arah Rona yang kini menggeleng lirih Lais melihat seseorang membawa balok kayu yang sangat besar ingin mengarah ke Rona, dengan cepat ia berlari.

"RONA, AW-

DUK

"ARGHHH" jerit Lais saat balok itu menghantam kepala bagian belakangnya hingga darah segar mengucur.

"LAISSSS" seru Rona ia terkejut saat Lais berlari ke arahnya dan memeluknya dari belakang ternyata Lais menyelamatkannya.

"L-lais d-darah" ujar Rona memegang rambut Lais yang kini basah karena darah.

"Gapapa, Lo jangan nangis" ujar Lais kepalanya berada di paha Rona membuat celana Rona kini terdapat noda darah.

"AKHHH" jerit Rona saat rambutnya di tarik Fawas.

"Anjing, j-jangan sentuh" ujar Lais ia mencoba melepas tangan Fawas yang menarik rambut Rona.

"LO GAK AKAN MATI SENDIRI LAIS, GUE BAIK, GUE AKAN BAWA RONA MATI JUGA, TAPI GUE BAKAL NIKMATI DIA DULU" seru Fawas ia membawa Rona berdiri menyeretnya meninggalkan Lais yang berusaha bangkit, Lais memegangi perutnya yang tadi terkena tusukan dari Fawas, hampir saja pisau itu mengenai Rona yang tadi ingin menggantikan Lais, sayangnya Lais lebih sayang Rona ia merubah posisi lagi hingga Lais lah yang kena tusuk.

"Lais" panggil Rona pelan gadis itu di bawa Fawas ke pohon yang tak jauh dari situ Fawas mengikat Rona.

"LO GILA FAWAS, LO GILA" seru Rona dengan memberontak, pandangannya tak lepas dari Lais yang melangkah dengan tertatih menghampiri Rona.

Bruk

Lais terjatuh pandangannya memburam tapi ia terus berusaha agar bisa menyelamatkan Rona dari pemuda Gila seperti Fawas.

Duk

"ARGHHH" Lais menjerit saat Fawas melempar batu mengenai perut Lais. Hingga Lais kembali terjatuh, Lais dapat melihat Rona yang terus memberontak.

"An-jing" geram Lais saat Fawas mencoba mencium bibir Rona. Kepalanya sangat sakit, ia merasa seperti diputar bahkan semua hanya bayangan.

"Percaya sama gue, gue bakalan terus berusaha biar lo gak bersatu sama cowok lain selain gue"

"Gue yang minta maaf, jangan buat gue menyerah Ron, gue masih pengen berjuang biar bisa sama Lo"

"G-gue gagal ya?"

"S-sakit, tapi lebih sakit ini"

LAISRIVANDRA [END] [#S2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang