Ekstra Part

8.6K 770 406
                                    

Yang datang akan pergi
Namun yang pergi belum tentu kembali.

-Laisrivandra




Happy Reading ❤️

Hari ini adalah hari kenaikan kelas dimana mereka akan duduk di kelas senior. Lais dan para sahabatnya keluar dari kelas dengan rapot di tangan masing-masing. Semua tersenyum senang dengan hasil nilai yang mereka dapat, namun tidak dengan pemuda yang menatap ke arah lapangan dengan sendu, bayangan masa-masa itu muncul begitu saja tanpa diminta, Lais tersenyum getir melihat sosok kekasihnya melambaikan tangan, ia sudah bersikeras untuk menggapai dan membawa gadis itu kedekapannya namun lagi dan lagi gadis itu hilang seperti debu.

"Lais" panggil seseorang membuat Lais menoleh dan menghampiri asal suara.

"Om ingin pamit" ujarnya dengan Raka yang ada di sebelahnya.

"Om bakal ikut gue, gue gak tega karena Om akan selalu terpuruk kalo terus menetap disini" jelas Raka cukup sesak saat mengucapkan kalimat itu.

"Om tak akan pernah melupakan kebaikan kamu dalam mencintai anak Om" ujar Zaki menatap Lais yang kini hanya tampil dengan raut tanpa ekspresi.

"Om akan sering berkunjung untuk menemui kamu, setelah dari menemui Rona" ujarnya lagi namun Lais tak pernah membalas ucapannya, hanya dehem dan jawabnya sekenanya saja.

"Boleh Lais pegang rapot Rona?" tanya Lais.

"Simpan saja" ujar Zaki menyodorkan rapot yang tadi ia ambil di kelas putrinya. Ia datang kesini untuk mengambil hasil rapot putrinya nilai yang begitu membanggakan namun sang pemilik nilai sempurna tidak bisa lagi melihat hasil dari usaha-usaha nya mendapat nilai itu.

"Bukan hanya kamu yang merasa kehilangan, semua pun sama. Namun hidup ini masih terus berjalan, kamu masih punya banyak pilihan dalam melakukan hal yang ingin kamu lak-

"Gak akan ada yang saya lakukan selain menemani Rona setiap saat" ujar Lais lalu melegang pergi meninggalkan Zaki yang terdiam dengan nafas yang tercekat karena sulit membalas ucapan pemuda itu.

"Om jangan terus bersedih" ujar Arion dkk, menatap iba Zaki yang sedang di usap punggungnya oleh Raka.

"Terimakasih pernah menjadi bagian dari putri saya" ujar Zaki memaksa tersenyum.

"Sama-sama Om" balas Arion dkk.

Lais berjalan ke arah parkiran dengan rapot Rona yang terus ia tatap tanpa henti hingga sesuatu membentur kakinya.

"M-maaf" ujarnya dengan menunduk takut, Lais hanya menatap datar gadis yang duduk di kursi roda.

"Minggir" ujar Lais dingin dan gadis itu pun memilih minggir.

"Lais" panggil Ara dan Rea.

"Mau kemana?" tanya mereka.

"La-

Brum Brum Brum

Keduanya hanya menghela nafas berat, saat Lais tak menjawab dan memilih pergi begitu saja.

"Gue gak pernah liat Lais se menyedihkan itu" gumam Ara.

"Kehilangan seseorang yang sangat berarti itu gak mudah untuk kembali menjalani hidup seperti biasanya" ujar Rea.

LAISRIVANDRA [END] [#S2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang