Part 74

4.2K 556 179
                                    

Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca ✨

Happy Reading ❤️

Lais hanya berbaring di kamarnya, tadinya ia ingin ke rumah sakit setelah sore tadi pulang, namun papinya melarang dengan alasan pasti Lais tak akan membiarkan Rona istirahat.

"Padahal kalo gue disana, Rona pasti istirahat lah" gumam Lais.

"Lagian gue gak ngapa-

"Mau nyium, itu gak ngapa-ngapain?" sahut seseorang yang sudah pasti suara Samuel.

"Gagal pih" ujar Lais menatap kesal papinya.

"Perempuan itu dijag-

"Ya Allah pih, lagian siapa yang mau ngerusak? Lais baik hati mau ngasih Rona manisan" ujar Lais.

"Manisan?" ulang Samuel.

"I-iya manisan, yang manis-manis gitu" ujar Lais membuat Samuel menggeleng kepala.

"Kamu ini modus" ujar Samuel ia duduk di sebelah putranya.

"Bang, Lisa sekarang udah tumbuh besar aja ya?" ujar Samuel melihat bingkai foto yang memperlihatkan putranya menggendong adiknya yang saat itu berusia 4 tahun.

"Di kasih makan ya pasti tumbuh lah" sahut Lais terkekeh.

"Apalagi minumnya?" ujar Lais.

"Susu melon" lanjutnya dengan Samuel bersamaan.

"Dia itu mirip sama mami kamu, bedanya mami kamu itu berani kalo ada yang ngeremehin dirinya, sedangkan Lisa? Dia cuma bisa ngadu sama papi, kamu dan Mark dia gak lawan mereka langsung" ujar Samuel mengingat putrinya itu pengadu apapun yang orang lain bilang hal buruk tentangnya ia akan mengadu pada Samuel, Lais dan Mark.

"Iya juga sih, papi tau? Si bocil itu songong padahal kalo udah di katain mode nangis mulai" ujat Lais ia terkekeh.

"Tapi Abang janji, gak akan pernah diem kalo Lisa diremehin, bahkan Abang sendiri yang akan tutup mulut yang menyebar kuman itu" lanjut Lais.

"Harus" ujar Samuel menepuk bahu putranya.

"Si kecebong bakal pindah?" tanya Lais.

"Iya, lagian mana mau dia lanjut di situ kalo Lisa nya aja di sekolah kita" ujar Samuel.
Sedikit penjelasan di part awal-awal kalo gak salah Mark dan Lisa itu satu sekolah, aku ralat Mark sama Lisa itu beda sekolah hanya sebelahan saja, dan yang membedakan lagi Mark itu berbeda 1 tahun dengan Lisa dia duduk di bangku kelas 10 sedangkan Lisa di bangku SMP kelas 9. Karena sekolahnya bersebelahan jadilah Lisa sering pergi kesekolah bareng sama Mark.

"Bagus sih kalo pindah juga" ujar Lais.

"Jadi bukan cuma Abang yang akan lindungin si bocil tapi si kecebong juga" ujar Lais.

"Bang, dia punya nama loh" ujar Samuel.

"Tapi bagusan kecebong" ujar Lais.

"Iy-

"Bukan kah itu anak anjing?" ujar Lisa sontak membuat keduanya menengok kearahnya.

"Lisa/Bocil" ujar keduanya.

"Ayo kesini anak anjing" lanjutnya dengan wajah polosnya.

"Kam-

"Lihat deh ini anak anjingnya" ujar Lisa menyodorkan ponsel miliknya.

"Udah berapa kali sih, jangan liat begituan otak kamu itu nanti kotor sayang" ujar Lais membawa Lisa duduk di pangkuannya.

"Tapi selu (seru) papi" ujar Lisa mengalungkan tangannya ke leher papinya.

LAISRIVANDRA [END] [#S2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang