Part 20

6.1K 674 68
                                    

Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca ✨

Happy Reading ❤️

Lais baru sampai di rumahnya langsung di suguhi pemandangan yang membuatnya jengah, lihatlah dengan santainya Lisa duduk di pangkuan Mark yang kini mengusap rambut Lisa.

"Ngapain lo disini?" tanya Lais menarik Lisa agar duduk di pangkuannya.

"Nyokap bokap Lo titipin Lisa ke gue" ujar Mark.

"Abang lepas" rengek Lisa karena Lais memeluk dirinya erat.

"Gak, gak mau" ujar Lais.

"Abang l-lisa sesek na

"Maaf hehe" ujar Lais menangkup wajah Lisa.

"Balik Sono" usir Lais pada Mark yang dengan santainya malah memejamkan mata.

"Lo gak berhak ngusir gue" ujar Mark masih memejamkan matanya.

"Ini rumah gu-

"Gak baik tau ngaku-ngaku tuh" ujar Lisa dengan jari telunjuk yang bergerak ke kanan dan ke kiri.

"Ngaku gim-

"Ini lumah (rumah) papi bukan lumah Abang" tekan Lisa.

"Abang anaknya jadi Abang juga pun-

Hatchiiii Lisa bersin tepat di wajah Lais membuat Mark langsung membuka matanya.

"Maaf bang" cicit Lisa.

"Bisa pas gitu ya?" Gumam Mark.

"Kenapa bang diem?" tanya Mark tapi Lais hanya menampilkan wajah dinginnya.

"Bang, abang lagi gak jadi aing maung kan?" Ujar Lisa menepuk nepuk pipi Lais yang hanya diam saja.

"Suripto?" Ujar Mark.

"Ari ie saha?" Ujar Lisa.

"Aing maung" ujar keduanya dengan tertawa.

"Berisik" sentak Lais membuat keduanya terkejut. Apalagi Lisa matanya sudah berkaca-kaca.

"Maaf" cicit Lisa.

"Malk ayo minta maaf" suruh Lisa pada Mark.

"Lah ngapain minta maaf, kan emang begitu" ujar Mark Lisa mengelap air matanya yang hampir keluar.

"Iya ya, belalti (berarti) Lisa gak salah" ujar Lisa.

"Emang, udahlah rumah gue aja yuk, males gue liat Abang Lo" ujar Mark menarik tangan Lisa.

"Gue kan udah suruh Lo ganti Abang, kenapa masih Lais sih" ujar Mark berjalan beriringan dengan Lisa.

"Mami belum nemu di lazada nya" ujar Lisa.

"Cari di Superindo aja yuk?" ujar Mark ia menoleh ke belakang dimana Lais tengah menatapnya tajam bukannya takut malah santai.

"Abang Lo yang itu udah kadaluwarsa jad-

"MARKKKKK MATI LO BANGKE" murka Lais.

"GUE TUNGGU LO PUTUS, GUE MAMPUSIN LO" seru Lais kemudian bergegas menuju kamarnya.

________________________________________

Lais baru keluar dari kamar mandi ia menatap jam yang ada di dinding kamarnya menunjukkan pukul 7 malam.

"Huft" Lais membuang nafas panjang, ia melirik ponselnya yang berbunyi pesan masuk.

"Pasti tuh cewek lagi" ujar Lais. Ia tak memperdulikan nya. Namun tak henti-hentinya notifikasi muncul ponsel nya yang ia letakkan di nakas tanpa niat untuk di raih.

"Capek-capek Lo" ujar Lais menyeringai namun tak lama ponselnya berdering pertanda panggilan masuk ia masih duduk di pinggir ranjang tak memperdulikan namun semakin lama ia jengah karena tak berhenti juga.

"Berisik banget sih Lo, ganggu banget tau gak, mati aja Lo mat-

"LAIS RIVANDRA" sentak seorang dari sebrang sana Lais langsung menjauh kan ponsel dari telinga nya. Ia memegangi dadanya yang deg-degan parah, Bodoh ternyata ini papi nya.

"H-hal

"Kurang ajar ya kamu, dari tadi papi kirim pesan gak di balas papi telpon gak di angkat dan sekali kamu angkat malah menginginkan papi kamu sendiri mati" ujar Samuel. Lais mendengar itu mengacak rambutnya frustasi.

"Abang kir-

"Papi dan mami pulang larut, jagain Lisa" ujar Samuel kemudian mematikan panggilannya sepihak tanpa menunggu jawaban dari Lais.

"Sial" umpat Lais ia kira Rona gadis si pengganggu itu yang menelponnya berkali-kali ternyata dugaannya salah malah papinya.







See u part ❤️

LAISRIVANDRA [END] [#S2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang