Part 18

5.2K 581 19
                                    


Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca ✨

Happy Reading ❤️

Lais berjalan sendiri ke arah toilet ia melirik kanan kiri karena ini masih jam pelajaran jadi tak ada siswa-siswi yang berkeliaran. Lais melihat Rona yang baru keluar dari kelasnya tak lama Rona ada disampingnya.

"Mau kemana?" tanya Rona.

"Kepo" ujar Lais tanpa menatap Rona.

"Mau gue temenin?" Ujar Rona membuat Lais langsung mendelik.

"Selain murahan Lo juga gil-

"Gila?" Potong Rona dengan terkekeh kecil.

"Iya Lo gila" ujar Lais tanpa memperdulikan jika mungkin setiap perkataannya bisa membuat hati seseorang merasa nyeri.

"Gue tau" Ujar Rona kemudian masuk ke toilet wanita yang ada disebelah toilet pria. Lais hanya acuh dan masuk ke bilik toilet. Tak butuh waktu lama ia keluar dari bilik itu lagi dan lagi ia berpasangan dengan Rona yang baru keluar toilet juga.

"Berhenti natep gue" ujar Lais terlihat risih karena Rona sedari tadi menatapnya.

"Gue cuma mau ngom-

"Omongan Lo tuh gak ada yang penting, jadi lebih baik Lo diem" ujar Lais sinis.

"Kali ini pent-

"Apa? Lo mau tanya gue udah makan belum? Mau istirahat bareng? Mau tanya belajar bar-

"Resleting Lo belum di tutup" potong Rona. Lais terdiam ia membuang arah pandangnya ke kanan dengan tangan kanan yang ada di tengkuk lehernya menggerakkan kepalanya seolah terasa pegal sampai akhirnya ia melirik ke arah resleting celananya dan gotcha ia dengan gerakan cepat membalik badannya.

"Gue cuma mau bilang itu aja, gue duluan" ujar Rona mengulum bibir nya menahan tawanya yang ingin meledak.

"Goblok" gumam Lais memejamkan matanya dan menetralkan raut wajahnya kembali datar.

______________________________________

Lais dan teman-temannya sudah ada di meja kantin.

"Gimana, Lo di marahin bokap?" tanya Arby.

"Cuma negur aja sih" ujar Lais dengan mulut mengunyah cimol si Cece yang selalu menjadi makanan favoritnya di sekolah.

"Eh ada Rona" ujar Arion melihat Rona yang berjalan sendiri menghampiri meja mereka.

"Ck, ngapa-

"Ini, gue disuruh pak Jonathan kasih ini ke Lo" ujar Rona menyerahkan dua lembar kertas.

"Hm" Lais hanya berdehem.

"Loh, Ron kagak ikut makan?" tanya Farel.

"Gue masih mau ngerjain tugas yang belum selesai" ujar Rona melanjutkan langkahnya.

"Tumben tuh anak kagak ngebet banget makan bareng Lo" ujar Arion.

"Nyerah mungkin" ujar Davin.

"Gue rasa gak mungkin deh nyerah, Rona kan bucinnya Lais" ujar Jefry di angguki Arby.

"Liat aja nanti" ujar Davin lagi.

"Dia gak ngasih bekal?" tanya Arby pada Lais.

"Gue gak butuh bekal dari dia" ujar Lais.

"Gak butuh tapi lo tilep juga" ujar Farel dengan menyeringai.

"Maks-

"Di rooftop, pagi jam set 7 an, tepak makan warna apa gue lupa, isinya nasgor yang baunya biki-

"Mmphh" Lais menyambar bakpao dari tangan Arion lalu menyumpalkannya pada mulut ember Farel. Ia tak menyangka jika farel melihat aksinya.

"Gengsi gak bikin Lo kenyang" ujar Davin.

"Enak kagak rasanya?" tanya Jefry.

"B aja" ujar Lais.

"B aja samp-

"AKHHH" jerit Farel kala rasa nyeri menyerang tulang kering nya. Lais dengan kejamnya menendang tulang kering Farel.

"Untung bukan gue yang liat" gumam Arby.

"Sakit anjing" ujar Farel menatap marah pada Lais.

"Lemah" ujar Lais.

"Heh njing enak Lo kalo ngomong" gerutu Farel.

"Udah bel buru kelas" ujar Davin kala mendengar suara bel masuk.

"Gue mau ke-

"Sekarang ulangan pak Yedi" potong Davin mau tak mau mereka akhirnya masuk ke kelas untuk ikut ulangan.








See u part ❤️

LAISRIVANDRA [END] [#S2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang