Part 72

4.3K 583 155
                                    


Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca ✨

Happy Reading ❤️

Lais menatap penasaran pada murid perempuan yang berbincang dengan tingkah yang saling mendorong-dorong untuk membuka pintu toilet siswi yang tertutup.

"Kenapa?" tanya Lais mereka pun menoleh pada sosok pangeran Sekolah.

"I-itu di dalam ada yang minta tolong" ujar salah satu siswi.

"Minta tol- RONA" Lais berseru ia bergerak cepat berusaha membuka pintu toilet yang ternyata di kunci dari dalam.

BRAK

"RON- ANJING" seru Lais ia melihat Adel mencekik Rona.

"L-lais" beo Adel ia melepas cekikikannya membuat Rona langsung terjatuh namun Lais lebih dulu merengkuh tubuh lemah Rona.

"ANJING LO, JALANG!" seru Lais menatap Adel dengan tatapan membunuh.

"L-lais s-sakit" ujar Rona lirih, Lais melihat wajah memerah dengan leher terdapat bekas cekikan dan tancapan kuku. Lais kembali menatap Adel nyalang, ia menggendong Rona namun pandangannya tak lepas dari Adel yang sedikit takut karena Lais sepertinya sangat murka.

"Lo gak akan lolos" ujar Lais dengan aura mematikan membuat tubuh Adel meremang.

"Bertahan" gumam Lais menatap sendu Rona lalu meninggalkan Adel begitu saja.

"Minggir" ujar Lais semua siswi yang ada di depan pintu terkejut melihat Rona di gendongan Lais.

"Bertahan, gue bakal bales perlakuannya" ujar Lais mengecup lama kening Rona, rasa takut dalam dirinya mendominasi, ia takut Ronanya memejamkan mata.

"RONA" seru Arion dkk dan kedua teman Rona.

"Urus dia" ujar Lais mereka paham pasti ini ulah Adel.

"Pasti" ujar mereka. Lais melangkah dengan langkah lebar ia tak hentinya berucap pada Rona untuk tidak memejamkan matanya.

"Jangan merem" ujar Lais memasangkan sabuk pengaman untuk Rona, beruntung Ara membawa mobil.

Lais menggenggam erat tangan Rona, dengan tangan satunya di pakai untuk menyetir.

"L-lais gue gak ku-at" ujar Rona sangat pelan membuat Lais gusar.

"Tetap buka mata" ujar Lais mengecup tangan Rona.

"A-pa be-ner gue gak co-cok sama Lo?" tanya Rona dengan mata sayup-sayup, Lais menggeleng tegas.

"Jangan dengerin mulut sampah, bahkan Lo lebih dari kata cocok buat gue. Rona, lo segalanya" ujar Lais menekan kata segalanya.

"I love you" ujar Lais. Ucapan itu? Rona tersenyum dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Hatinya menghangat mendengar ucapan manis Lais.

"I lo-

"RONA" seru Lais saat Rona tidak lagi membuka matanya, ia menancap mobilnya dengan kecepatan tinggi tak memperdulikan klason kendaraan lain yang terpenting hanya Ronanya yang harus segara mendapatkan pertolongan.

LAISRIVANDRA [END] [#S2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang