Part 52

4K 551 171
                                    

Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca ✨

Happy Reading ❤️

Rona menatap sekeliling sungguh ia tidak akan memaafkan papa nya, dengan Lais yang seperti ini ia bersumpah akan membenci papa nya.

"Lais, gue mohon bangun hiks" ujar Rona darah semakin banyak yang mengalir dari kepala Lais.

"TOLONGGGGGG, TOLONGGGGG hiks tolong" Rona berteriak meminta tolong tapi dari rumah Fawad tak ada yang menjawab justru derasnya hujan kalah dengan suara musik dari dalam. Saat Rona ingin meletakkan Lais lalu masuk kedalam ingin meminta bantuan namun suara parau Lais menghentikannya.

"K-kalo gue mati, lo sedih gak?" tanya Lais, Rona? gadis itu menggeleng kuat dengan tangisan yang tak berhenti sedari tadi.

"Lo hiks harus tetap hidup demi gue" ujar Rona kembali mengeratkan pelukannya.

"Emang Lo siapa? Uhuk t-tunangan orang" ujar Lais saat mengucapkan itu Lais memejamkan matanya bersamaan dengan air mata, mengingat dirinya gagal membatalkan itu membuatnya merasa perjuangannya sia-sia, apa ia akan berakhir dengan fakta ini?.

"Bangun jangan bikin gue tersiksa Lais, LO KUAT, LO ITU KETUA GENG JANGAN LEMAH LAIS LO BISA BERTAHAN, TOLONGGGGGG" Rona terus berteriak dan ya Raka keluar tergesa-gesa.

"LAIS" seru Raka ia terkejut dengan kondisi Lais seperti itu.

"ANJING LAMA LO, BAWA KE RUMAH SAKIT" sentak Rona dengan cepat Raka memapah Lais dan membawa pemuda itu masuk ke mobilnya.

"Bertahan Lais hiks kita ke rumah sakit, gue takut hiks gue takut Lo gak boleh ninggalin gue" ujar Rona membuat Lais tersenyum.

"S-semoga" ujar Lais dengan mata yang tertutup sempurna.

"ARGHHH, LAISSSSSS" jerit Rona didalam mobil. Ia mengecup seluruh wajah Lais yang dipenuhi darah.

Ditempat lain seorang Ayah tengah membanting semua barang yang ada di ruang rawat.

"KENAPA GAK KETEMU JUGA" seru Samuel dengan nafas memburu ia menatap nyalang Arion dkk yang saat ini menunduk dalam.

"Papi akan menghukum kamu Lais, sampai kamu benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa" gumam Samuel mengepalkan tangannya berbeda dengan Raina yang sedari tadi menangis dengan gelisah.

"BIAR SAYA YANG CARI" ujar Samuel ia keluar dari ruang Lais jalan dengan langkah lebar. Ia berpapasan dengan beberapa suster yang mendorong brankas rumah sakit dengan tergesa Samuel berjalan kesana dengan sendirinya.

DEG

Waktu seolah berhenti, apa itu putranya? yang sedari tadi ia tunggu? kenapa dia?.

"LAISSS HIKS LO HARUS BERTAHAN" Samuel benar mendengar jelas gadis itu meneriaki nama putranya.

"L-lais?" ujar Samuel ia membeku ternyata benar itu putranya wajahnya yang tampan kini berlumur darah.

"LAIS" seru Samuel ia menyingkirkan Rona lalu mengguncang tubuh Lais.

"APA YANG TERJADI LAIS, BUKA MATA KAMU" seru Samuel matanya memanas melihat putranya seperti ini. Brankas itu melewati kamar rawat Lais dimana ada Arion dkk mama papa Ara dan Ara jangan lupakan juga Raina.

LAISRIVANDRA [END] [#S2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang