Part 55

4.4K 544 40
                                    


Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca ✨

Happy Reading ❤️

Mereka semua sedih saat tau akibat benturan di kepala yang Lais alami mengakibatkan dirinya amnesia, Dokter menyarankan agar tidak memaksa Lais untuk terlalu memaksakan diri mengingat sesuatu yang membuat dirinya merasa kepalanya sakit, cukup perlahan-lahan saja.

"Lais Lo gak inget kita?" tanya Arion dkk, Lais hanya menatap bingung tidak menjawab, nama saja ia di beritahu oleh Raina yang bilang jika dirinya mami Lais.

"Kalo Icarus?" tanya Davin, ia berharap Laos sedikit meningkat nama geng yang selalu di banggakan nya.

"I-icarus?" tanya Lais, ia memejamkan matanya tapi yang ada hanya pikiran kosong.

"Icarus itu nama geng kita, dan Lo itu ketuanya" ujar Arion.

"Kalo Lisa, Abangke inget Lisa? Lisa ini Bocil kesayangan Abangke" tanya Lisa dengan mata mengerjap lucu, membuat Lais gemas tapi jujur ia tak mengenal bocah kecil ini, Lais pun membalas dengan menggeleng kepalanya.

"Wah bohong ini pasti" ujar Lisa menaruh jari telunjuknya di dagu.

"Lisa jangan paksa Abang buat ingat" ujar Raina. Lais menatap mereka yang menatap dirinya dengan senyum hangat namun pandangan Lais jatuh pada gadis cantik yang tak tersenyum dia hanya menangis?. Lais memegang dadanya, kenapa rasanya sakit melihat gadis yang tidak ia kenal itu menangis?.

"Dia Rona" ujar Samuel mengikuti arah pandang putranya yang sedari tadi menatap Rona yang berdiri di dekat Ara.

"Rona?" ujar Lais, Rona hanya tersenyum tapi bukan senyum yang menyenangkan untuk dilihat.

"Iya Rona, dia perempuan yang Lo perjuangin selama ini" ujar Arby, Lais memejamkan matanya bayangan hitam putih masuk ke dalam ingatannya tapi itu tak berlangsung lama, ia merasa kepalanya sangat pusing.

"Jangan di paksain, gue akan tetep nunggu sampe Lo inget lagi sama gue" ujar Rona yang menyingkirkan tangan kanan Lais dari kepalanya.

"Kita ke depan dulu" ujar Samuel di angguki yang lainnya, dan kini hanya tersisa Lais dan Rona.

"Lo laper gak?" tanya Rona.

"Laper" ujar Lais, Rona mengambil nasi goreng yang sedari tadi ia siapkan untuk Lais.

"Nasi nya udah dingin, tapi gapapa kan?" tanya Rona membuat Lais mengangguk.

"Aaaa" Rona menyuruh Lais membuka mulutnya.

"Enak" ujar Lais sambil mengunyah nasi goreng itu. Rona mendengar itu hatinya senang karena Lais masih menyukai nasi goreng buatan nya.

"Jangan nangis" ujar Lais, Rona membeku mendengar itu apa Lais?.

"Gue ngerasa hati gue sakit, kalo Lo nangis" ujar Lais, Rona mengira Lais mengingat nya tapi tidak, namun Rona merasa hatinya menghangat Lais masih bisa merasakan hal itu yang artinya ingatan Lais mungkin hilang tapi perasaan Lais tidak meski Lais tidak paham itu.

"Iya gue gak akan nangis" ujar Rona ia mulai menyuapi Lais kembali. Tidak lama ponsel Rona berbunyi ada notifikasi yang masuk.

LAISRIVANDRA [END] [#S2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang