Part 5

10.2K 951 120
                                    

Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca ✨

Happy Reading ❤️

"Papi sama mami pergi dulu ya" ujar Samuel mengecup kedua pipi putrinya.

"Nanti Lisa titip maltabak (martabak) ya" ujar Lisa.

"Oke, Lais mau titip apa?" Tanya mami.

"Apa aja" balas Lais.

"Yaudah kita berangkat, assalamualaikum" pamit kedua orangtuanya.

"Waalaikumsalam" balas Lais.

"Cil sini" ujar Lais menyuruh adiknya agar duduk di sebelahnya.

"Kenapa?" Tanya Lisa yang duduk di sebelah Lais.

"Disini aja temenin Abang" ujarnya di angguki Lisa.

"Abang tau gak?" Tanya Lisa.

"Tau apa hm?" Balas Lais.

"Tadi Malk cium Lisa" ujar Lisa senang sedangkan Lais yang mendengar itu melotot.

"Dimana yang di cium Mark?" Tanya Lais kesal ia mengumpati Mark yang berani-beraninya mencium Lisa.

"Disini, disini, disini, disini sama disini" ujar Lisa menunjuk kedua pipinya, kening, hidung dan dagu.

"Disini?" Tanya Lais menyentuh bibir Lisa, Lisa menggeleng membuat Lais sedikit lega tapi tetap saja ia kesal dengan Mark yang seenak jidat mencium adik kesayangannya.

"Padahal Lisa mau, tapi Malk bilang kalo ini nanti aja pas Lisa udah SMA" ujar Lisa menunjuk bibirnya.

"Jangan macem-macem Lisa" tekan Lais.

"Ish ab-

Ucapan Lisa terpotong saat bel rumahnya berbunyi pertanda ada tamu yang datang.

"Bukain cil, Abang mau ke kamar mandi" ujar Lais di angguki Lisa yang berjalan untuk membukakan pintu.

"Waalaikumsalam" balas Lisa dan membuka pintu menampilkan gadis cantik yang menatap dirinya lembut.

"Hai Lisa" sapa gadis itu, siapa sih yang tak kenal Lisa adik dari Lais Rivandra cucu pemilik sekolah, Lisa sering sekali ke sekolah setelah pulang sekolahnya hanya untuk bertemu dengan Lais.

"Kamu siapa kok sok kenal" tanya Lisa polos membuat Rona jadi kikuk.

"Nama gue Rona, temen Lais" ujarnya mengulurkan tangan.

"Temen Abang Lais kok sok kenalnya sama Lisa" ujar Lisa tetap membalas uluran tangan Rona.

"Abang ada?" Tanya Rona.

"Ada di dalem ayo masuk" ujar Lisa mempersilahkan Rona masuk ke rumahnya.

_____________________________________________

"ABANG LAIS" teriak Lisa.

"Lisa jangan teriak, nanti tenggorokan nya sakit" ujar Rona.

"Maaf ya Lisa emang gini, kalo kak Lona gak suka gpp" ujar Lisa menatap Rona polos.

"Rona Lisa bukan Lona" jelas Rona pelan, ia tak tahu jika Lisa ini tak bisa mengucapkan R.

"Iya Lo-na kan" ujar Lisa menekan kata Rona.

"Adek gue gak bisa ngomong R" ujar pemuda yang tengah menuruni tangga dengan beberapa buku di tangannya.

"Oh maaf" ujar Rona pada Lisa ia baru tahu jika adik dari pujaan hatinya ini cadel.

"Gpp kok kak Lona" ujar Lisa dengan senyumannya.

"Sini" ujar Lais menggandeng tangan Lisa untuk ikut dengannya ke ruang tamu diikuti Rona.

"Lisa gak mau belajal (belajar) Abang" ujar Lisa.

"Bukan belajar, tapi temenin Abang" ujar Lais.

"Kan udah ada kak Lona" ujarnya menengok kearah Rona.

"Gak boleh berduaan nanti yang ketiga nya setan" ujar Rona.

"Kalo Lisa disini belalti (berarti) Lisa setan dong" ujar Lisa.

"Bukan gitu cil, udah disini aja" ujar lais tak terbantah.

"BIBI" seru Lisa.

"Jangan teriak" tegur Lais.

"Iya non" ujar bi Ratih art di rumahnya.

"Bawain minuman ada tamu, kalo untuk Lisa susu ya" ujar Lisa di angguki bi ratih yang kembali ke dapur.

"Mulai sekarang" ujar Lais di angguki Rona yang mulai mengeluarkan buku dan alat tulisnya.

"Kak Lona cantiknya gak kaya jamet ya" ujar Lisa meneliti setiap inci wajah Rona.

"Jamet?" Beo Rona. Kenapa anak polos ini tau jamet.

"Iya, kata Abang Lais kalo cewek SMA dandannya kaya aunty-aunty itu altinya (artinya) jamet." Jelas Lisa membuat Rona menatap Lais. Abang kok ngajarinnya begitu pikir Rona.

"Gak usah natap gue gitu" ujar Lais, rona hanya mentetralkan kegugupan nya. Lais sangat tampan mengenakan pakaian santainya, kaos putih polos dan jeans hitam selutut sungguh itu menambah kadar ketampanannya.







Sampai bertemu di part selanjutnya ❤️

LAISRIVANDRA [END] [#S2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang