37🗝️

120 17 0
                                    

"Em, lo mau nginep disini? Kalo mau gue nanti bangungin kak woozi buat tidur bareng sama lo." balas gue ngalihin pembicaraan.

"O-oh, iya." dan kayaknya dia gak keberatan juga.

"Ini yang terakhir." gue nyuapin dia dan dia terima.

Akward bung....

Gue langsung aja naro mangkoknya ke dapur terus pergi ke kamarnya kak woozi.

"Aaa!" Gue natep kakk woozi males, tau gak sih, pas gue buka kamarnya, kamarnya itu gelap banget, terus dia nyalain senter ke mukanya, mana gue kan orangnya kagetan!

"Gue kira setan!" Ucap gue kesel terus ngebuka pintunya lebar, masuk ke kamarnya narik kasur lantai yang di bawah kolong ranjang.

"Lo masih bangun kak?"

"Enggak, gue tidur." jawabnya sambil nutup mata, ngelawak nih bocah.

"Lo ngapain kesini sa?"

"Oh itu, ada kak wonwoo di bawah, dia mau nginep, tidur bareng lo ya."

"Apaan? Gak! Ngapain tuh anak nginep di sini? Kamar di rumahnya kan lebih luas."

"Tadi dia kecelakaan, bantu napa!"

"Kalo gitu kenapa lo gak suruh dia tidur aja di kamar lo." and... tepat sasaran! Bantal yang berat itu berhasil mendarat mulus di muka kak woozi.

"Dah, gak usah banyak bacot ye, nyalain tuh lampu!" Suruh gue sambil keluar dari kamarnya.

"Lampu gue mati sa, gak bener nih lampunya." gue gak tanggepin dan langsung ke bawah.

"Kak won, kalo mau tidur langsung aja ke kamarnya kak woozi, lo udah izin ke ortu kan?" Tanya gue sambil beresin ruang tamu, kalo berantakan gue yang di salahin.

"Gue gak bawa hp." gue nengok ke arahnya, terus ngasih hp gue.

"Nih chat tante jeon, gue gak mau dibilang penculik anak." gue duduk di sampingnya.

Kak wonwoo pelan pelan ngetiknya, langsung aja ambil hp gue.

"Sebutin nomornya." dia nyebutin nomornya tane jeon, ya ya ya! Kok malah kepencet nelfon.

Tutt
Tutt

Aih, nyambung?

"Lo napa nelfon?" Tanya kak wonwoo panik, nelfon ortunya napa dia panik? Ada sesuatu nih...

"Mak ama bapak gue lagi bikin ritual anjir!" Hah?

"Halo?" Yah nyambung.

"H-halo tante."

"Ini siapa ya?"

"Ini heesa tan."

"Oh heesa, ada apa sa?"

"Lo aja nih minta izin." gue ngomong tanpa suara ke kak wonwoo yang dibales anggukan.

"Mah, ini wonwoo."

"Loh? Wonwoo kok ada disitu? Bukannya dah tidur?"

"Gak jadi tidur, ke ganggu, mama sama papa berisik!"

"E-eh, maaf ya, papa mu nih, kok kamu bisa disitu sayang? Gak baik loh pacaran, dah malem ini."

"Mah, wonwoo kecelakaan."

"LOH? KOK BISA?!" gue meringis karena teriakan tante jeon.

"Mah, jangan teriak ih, berisik!"

"Kok bisa nak?"

"Yabisalah mah."

"Terus, kamu gak apa apa?"

"Cuman di perban kepalany, sama patah tulang tangan kanan."

"YA AMPUN?! KAMU UDAH DI OBATIN KAN? UDAH KE RUMAH SAKIT KAN? SIAPA PELAKUNYA? KOK GAK TANGGUNG JAWAB?"

"Mah jangan teriak, pelakunya tanggung jawab kok, mama gak usah khawatir."

"Gimana mama gk khawatir kalo anak mama satu satunya ini kenapa napa." gue tersenyum tipis ngedengernya.

"Wonwoo udah di obatin kok, ini lagi di rumah heesa, kebetulan tadi ketemu."

"Terus nak, kamu mau pulang? Nanti mama suruh papa jemput deh."
"Yahh mah, masa papa?" Terdengar suara om jeon dari sini.
"Udah deh, kamu jemput anak aja gak masa gak mau!"
"Suruh sendiri aja, keluar rumah aja sendiri, mana gak pamit."

"Gimana mau pamit? Mama sama papa aja keenakan dikamar." kata kak wonwoo sambil ketawa.

Gue yang gak ngerti apa apa cuman bisa diem.

"Jangan bahas itu won!"  Kak wonwoo ketawa sambil ngelus rambut gue sesekli ngerapihin gitu pake tangan kirinya, gue keliatan bego y?

"Udah, wonwoo gak usah di jemput, wonwoo mau nginep aja disini, besok balik kok."

"Tapi kalian jangan tidur sekamar loh."

"Ya enggak lah, wonwoo kan tidur di kamar woozi nanti."

"Ya udah, nanti mama chat suzy, ngasih tau klo nginep disana, suzy masih bangun kan sa?"

"Bunda udah tidur tan."

"Oh udah tidur ya, besok deh tante chat bunda kamu."

"Iya tan." balas gue.

"Dah mah!" setelah kak wonwoo ngomong itu, gue langsung matiin sambungan telfonnya.

"Lo ke kamar kak woozi sana." usir gue, dia ngangguk, terus berdiri.

"Gue duluan ya, good night!" ka wonwoo ngusap kepala gue sebentar, terus pergi ke atas, tepatnya kamar kak woozi.

Gue langsung ngunci pintu rumah, matiin lampu dan langsung ke kamar, menuju ke alam mimpi.











"Oh begitu ya."
"Iya iya, dia ada disini."
"Santai aja, kayak sama siapa aja kamu."
"Nanti aku suruh heesa yang jaga dia."
"Iya gak apa apa, sama sama."

Gue yang lagi nyisir rambut, ngedeket ke arah pintu, sambil nongolin kepala, bunda lagi telfonan, sama siapa? Kok nama gue dibawa bawa?

"Bunda nelfon siapa?"

"Astaga heesa! Ngagetin kamu ih!" Gue ketawa kecil ngeliat bunda yang kaget, kayak ke gep selingkuh aja.

"Tante jeon nelfon, tumben kamu bangun kesiangan? Eh iya, hari ini kamu libur ya, turun ke bawah nak, sarapan, ada ayah noh." eh? Gue langsung turun ke bawah dan bener ada ayah yang lagi sarapan sama kak wonwoo dan kak woozi.

"Pagi yah!" Sapa gue riang, biasanya ayah udah berangkat jam segini.

"Pagi juga, sini sarapan!" Ajak ayah, gue langsung aja duduk di sebelahnya dan nyendokin nasi goreng ke piringnya.

"Kata wonwoo, semalen dia ketemu kamu, kapan kamu keluarnya dek perasaan bunda gak tau kamu keluar?" Njir, baru inget gue, gue gak ngasih tau siapa siapa.

"Dia udah izin kok sama woozi tan, cuman woozi lupa ngasih tau ke tante, dia keluar jam 9an, katanya laper." untuk alasannya sesuai fakta, tapi lo berbohong 2 fakta kak woozi, satu, gue gak izin sama Lo, dua, gue gak keluar jam sembilan.

"Oh, bunda kira kamu gak pamitan, lain kali langsung ke bunda izinnya." ucap bunda sambil nyendok nasi.

"Wonwoo, tante jeon tadi ngabarin katanya dia sama papa kamu harus pergi ke luar kota, jadi kamu di rumah sendirian."
"Tapi tenang aja, heesa nanti jagain kamu, kalian mau jalan juga kan?"

"Iya tan, makasih." jawab kak wonwoo, dia udah selesai makannya?

"Heesa, jaga wonwoo di rumahnya, pulang paling malam jam 9, jangan sampe kecapean!" peringat bunda yang langsung gue anggukin.

"Iya bun."

[✓]You Are My Key🔑 || Jeon WonwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang