38🗝️ (Special Chapter)

125 14 0
                                    

"Maaf ya bunda gak anterin ke rumahnya wonwoo, cafe rame soalnya, sama ayah aja ya." gue mengangguk kemudian salim sama bunda, yeay, di anterin ayah.

"Gue duluan ya sa, won" pamit kak woozi dan berangkat sekolah.

"Udah siap? Ayo ayah anter sekarang!" Gue melompat girang terus langsung keluar rumah, masuk ke mobil ayah.

"Gimana kabar papamu won?" Tanya ayah ketika kita di jalan menuju rumah kak wonwoo, kak wonwoo duduk di belakang, sedangkan gue di samping ayah yang lagi nyetir.

"Baik baik aja om."

"Om denger dia bikin cabang lagi di luar kota ya?"

"Iya om, papa buka cabang lagi, cuman yang disana atas nama wonwoo."

"Wah penerus perusahaan ini ya."

"Iya om." kata kak wonwoo sambil terkekeh pelan.

"Kalian udah berapa lama pacaran? Ayah baru tau loh, masa ayah gak di kasih tau dari kemarin." ucap ayah merajuk.

"Baru mau jalan 1 bulan om." 1 bulan? Bukannya baru 2 minggu? Awalnya kan dari gue yang nge-gep kak jennie sama kak wonwoo putus, ah iya, saat itukan kak wonwoo bilang klo gue pacarnya, secara gak langsung kayak udah berjalan lama? Eh, apa bukan? Tauk lah cape gue.

"Masih baru ya, langgeng ya kalian, semoga aja bisa sampe ke jenjang lebih tinggi, lumayan, besanannya gak jauh jauh orangnya."

"Apa sih ayah!" Ayah ngelantur nih!

"Anak ayah salting nih?" Hah? Gue salting? Enggak kali yah, haga sama kak wonwoo tuh gak ada rasa suka sedikit pun, gimana mau ke jenjang lebih tinggi? Entah sampe kapan hubungan gak jelas ini berakhir.

"Udah jangan cemberut, udah nyampe nih." kata ayah sambil mengusap kepala gue, gue ngangguk terus salim ke ayah, dan keluar mobil.

Gue melambaikan tangan ke mobil ayah yang menjauhi kediaman keluarga jeon.

"Ayo masuk!" ajak kak wonwoo, dan gue ngikutin dia masuk ke rumahnya.

"Lo gak ada pembantu?" Tanya gue yang melihat rumahnya yang begitu kosong(?)

"Gak ada, mama sendiri yang ngurus ini semua." wahh, hebat ya!

"Mama emang terlalu hebat, makanya gue bangga." Dia cenayang?

"Lo cenayang?"

"Enggak, gue cuman ngucapin fakta." jawabnya sambil ngambil sticky note yang tertempel di tv.

"Berarti, kalo mama lo gak hebat, lo gak bangga?"

"Semua ibu di dunia ini hebat sa, gak ada yang gak hebat, mereka hebat karena udah ngelahirin kita, berjuang buat kita, yang merawat kita tanpa minta balasan." lo bener kak, tapi..

"Oh ya? Kalo misalnya ibu itu gak ngerawat anaknya, apa dia bisa di sebut hebat?" Kak wonwoo yang lagi nonton tv langsung nengok ke gue.

"Kembali ke omongan gue tadi, semua ibu hebat di dunia ini, kalau pun gak ngerawat, dia udah berjuangkan ngelahirin anaknya?" Kak wonwoo ngasih toples kripik ke gue, oke langsung gue terima dan gue bukain ke dia, buka toples aja gak bisa.

"Tapi kalo misalnya dia ngelahirin karena keterpaksaan?"

"Gak a-"

"Ada." potong gue cepat, dia nengok ke gue yang gue bales dengan senyuman tipis.

"Itu yang gue alamin."

"Bisa lo ceritain? Mungkin lo butuh temen cerita?" Gue ngegeleng.

"Gue baik baik aja kok." untuk sekarang.

[✓]You Are My Key🔑 || Jeon WonwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang