40🗝️

113 14 0
                                    

Disarankan sambil mendengarkan lagu sedih...
Hiks

Gue natep kertas itu dengan perasaan kecewa

Surat perceraian....

Ada nama bunda sama ayah disana...

Dan, itu tanggal saat gue olim, paginya, bunda.. ayah...

Gue langsung bangkit berdiri dan turun ke bawah, gue minum air putih takutnya gue yang lagi stres terus malahan gue ngehalusinasi.

"Sudah sah, dan heesa dan woozi akan saya jemput, kami akan meninggalkan rumah ini secepatnya." gue nengok ke arah ayah yang ngebanting berkas.

"Gak akan, aku akan ngehasut supaya mereka gak mau ikut sama kamu, ayolah jeongsuk, gimana aku ngehadepin amarah ayah kalo gak ada heesa!" Tunggu, gue, dijadiin tameng gitu?

"Heesa bukan tameng yang bisa kamu gunain seenaknya suzy!"

"Tapi aku harus bawa heesa! Dia cuman satu satunya alasan ayah senang sama aku!"

"Suruh siapa kamu jadi anak yang gak nurut sama orang tua, huh! Menyesal saya mau di jodohkan dengan gadis yang pemberontak."

"Apa kamu bilang? Pemberontak? Lihat saja anak gadis mu itu! Aku mendidiknya menjadi anak yang baik! Aku bukan pemberontak!" Bunda, ngebentak ayah?

"Dia jadi anak baik karena didikan ayah mu! Dan didikan bibi! Kamu mana ada mau ngerawat dia! Antar dia ke sekolah saja gak mau!" Balas ayah.

Ayah dan bunda lagi bertengkar hebat, dan gue diem aja? Syukur gue bolos sekarang, jadi gue tau semuanya.

"Kamu memang dari awal terpaksa melahirkan heesa! Karena kamu mengingini anak laki laki! Itu juga alasan woozi ada di sini, masih mending orang tuanya mengijinkan." Gue tau gue gak diingini dari kecil, awal kehadiran gue adalah perkara buat keluarga ini kan bun?

"Kamu membagi kasih ke heesa dan woozi, woozi yang paling kamu sayangi, hingga kamu lepaskan tanggung jawab kepada heesa lalu memberikannya kepada ayahmu!"

"Heesa saya bawa! Sekalipun kamu tidak akan menyakitinya! Saya tidak akan pernah percaya sama kamu!" Jari ayah menunjuk ke muka bunda yang memerah.

"Heesa itu gak dapet didikan dari kamu! Yang kamu bisa hanya menekankan dia supaya menjadi sempurna! Tidak ingat kamu? kalau heesa dulu sempat stres, depresi, bahkan diagnosa amnesia karena tekanan dari kamu! Padahal dia saat itu masih kelas 2 sd!" Gak ayah, heesa gak hilang ingatan, kalo heesa ilang ingatan, heesa gak mungkin berubah yah, heesa mungkin jadi anak baik buat ayah sama bunda.

"Heesa ikut sama saya, karena itu sudah keputusannya." suara ayah semakin memelan.

"Enggak, kamu udah woozi, aku bawa heesa!"

"Kamu gak boleh bawa heesa! Sana kamu cari selingkuhan kamu itu supaya kamu gak sendirian." tunggu, bunda selingkuh? Hancur sudah tangisan yang gue tahan dari tadi!

"Sana pergi! Itu bukan keinginanmu sejak lama? Sebelum heesa lahir pun, kamu berniat menceraikan saya! Sekarang saya persilahkan, menikahlah bersama orang yang kau cintai sejak lama itu, sudah berapa lama? 4 tahun bukan?" 4 tahun? Bunda selingkuh?

"Dia buk-"

"Tidak usah membantah suzy! Bahkan para pegawai mu di cafe pun tau jika kamu sering membawanya ke ruangan mu!" Bun.... bunda...

Kak sehun, kak D.O, kak B.I, sama kak jinyoung tau ini? Kenapa mereka nutupin dari gue???

"Sem-"

"Stop bunda!" Teriak gue, gue udah cukup kesel ngeliat pertengkaran ini, bunda sama ayah shock ngeliat gue ada disini.

"Heesa ikut ayah, kak woozi juga." ucap gue, bunda ngegeleng, lalu maju mendekati gue, yang langsung gue ambil langkah mundur, gue gak mau deket sama orang yang ngekhiatin gue!

[✓]You Are My Key🔑 || Jeon WonwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang