"Serius mau diturunin disini aja? Ini masih jauh dari rumah lo loh." kata kak wonwoo, kita berhenti di depan komplek rumah, gue yang nyuruh biar berhenti disini.
"Iya gak apa apa, biar lo gak puter balik." jawab gue sambil ngelepas sealbelt/aku tak tahu tulisannya.
"Serius? Tapi kata tante suzy jangan ngebiarin lo hujan hujanan."
"Bunda gue kan gak tau, dia ada di resto."
"Tapi dia udah sampe rumah."
"Lo tau darimana?" Gue yang mau buka pintu gak jadi.
"Tante suzy chat barusan." aish, gak jadi hujan hujanan kan!
Bunda kok tumben tumbenan mau pulang pas hujan?
"Sampe sini aja? Silahkan anda keluar dari mobil gue." gue mencibir ketika dia ngusir gue, gak apa apa deh, bagus, gue bisa hujan huja-
Tapikan....
Ada bunda...
Gue ngeliat tempat pos satpam yang lumayan sepi, gue neduh di situ aja dah
"Yo dah, makasih atas tumpangannya." gue membuka pintu mobilnya tapi, tiba tiba aja dia ngunciin mobilnya.
"Gue anterin lo, gue gak mau di marahin tante suzy sama nyokap gue gara gara ngebiarin lo hujan-hujanan." Dia melajukan kembali mobilnya memasuki komplek perumahan.
Dari belokan pun, udah keliatan kalau kak woozi udah ada di depan gerbang sambil bawa payung.
"Gue duluan kak, makasih tumpangannya sama main warnetnya."
"Sama sama, salam ke tante suzy."
"Ya, duluan kak." Gue keluar mobil dan langsung di payungin sama kak woozi, kak wonwoo ngeklakson mobilnya dan pergi.
"Kak, bunda beneran udah pulang?" Tanya gue dan di angguki sama kak woozi.
"Om jeongseok juga pulang." kata kak woozi yang bikin gue melebarkan mata.
"AYAH PULANG? AYAH!" gue langsung lari ke dalem rumah dan bener aja ada ayah sama bunda yang lagi duduk berdua di sofa.
"Ayah!" Gue langsung meluk ayah, gak peduli sama seragam yang sedikit basah, kangen cuy, kalo misalnya gue tidur dia baru pulang, giliran gue bangun dia udah berangkat kadang gak pulang pulang karena ngurusin pasien.
"Kamu hujan hujanan?" Bunda ngelipet kedua tangannya di dada.
"Bukannya udah bunda suruh woozi buat mayungin kamu? Kan udah bunda bilang, jangan main hujan hujanan kamu itu kan tubuhnya lemah, sakit sakitan, denger apa yang bunda bilang gak sih?" Gue terdiam karena ucapan bunda,
bunda emang selama ini selalu lembut dalam hal apapun, tapi untuk soal yang berkaitan dengan hujan, dia berubah bukan kayak bunda yang gue kenal.
"Udahlah zy, jangan ngomelin dia, heesa kamu ke kamar ya, mandi, biar gak sakit lagi ya? Emang kamu mau di rawat lagi?" Berbanding terbalik dengan ayah yang selalu lembut di setiap saat.
"Iya yah, maaf bun." gue ngelangkahin kaki ke kamar dan ngebersihin diri.
Malam ini, gue masih di temani dengan tumpukan buku yang awalnya terususun rapih, jadi berantakan karena gue mau belajar buat olim.
Tok tok tok
"Non, ini bibi bawain teh sama makan malemnya." gue langsung buka pintu dan ada bibi yang lagi bawain nampan yang di atasnya ada teh dan piring yang berisi makanan.
"Belajar lagi non?" Gue ngangguk.
"Jangan capek capek ya non, ini tehnya di buat sama tuan sendiri, di minum ya non, nyonya nyuruh non supaya minum obat sama vitaminnya juga non." obat? Vitamin? Lagi?
Gue kan udah sehat, kenapa masih harus minum obat sih?
"Iya bi, makasih." gue nerima nampan itu dan taro di deket meja belajar gue.
Makanan udha habis, teh tinggal setengah lagi
Gue masih ngeliatin beberapa obat dan vitamin yang bibi kasih
Sampai kapan gue bakalan berhenti minum obat? Sampe gue mati?
Mending gue bareng kakek, gak ada larangan apa pun di sana.
Tok tok tok
"Ini ayah, ayah boleh masuk?" Gue kembali tersadar karena sebuah ketukan di pintu.
"Iya yah, boleh." Ayah masuk sambil ngeliatin keberadaan isi kamar gue, buku paket kebuka di kasur, serta soal latihan berhamburan di atasnya.
"Kok berantakan? Lagi belajar?" Gue ngangguk.
"Ayah ganggu?" Gue ngegeleng.
"Kalo lagi gak belajar gak apa apa, ayah nanti balik lagi."
"Enggak kok yah, heesa juga lagi istirahat, makan dulu tadi." Ayah ngeberin kertas kertas sama buku buku yang ada di atas kasur,ayah duduk disana dan gue pun ikut duduk di sebelahnya.
Ayah ngeliat meja belajar gue, disana ada teh, piring kosong, buku paket yang kebuka dan beberapa obat yang kebuka.
"Udah minum obatnya?" Gue mau bohong kalo udah minum. Sebenernya gue gak mau minum obat, itu bikin gue mual.
"Kalo gak bisa gak usah di paksa." Ayah ngambil obat itu.
"Terakhir kali, kamu kapan di rawat?" Sampai segitunya sibuk ya yah? Gue di rawat aja gak tau.
"Sebulan yang lalu"
"Obatnya kok belum habis?"
"Kambuh lagi 2 minggu yang lalu" jawab gue cepet.
"Jangan capek capek ya nak, kasihan tubuh kamu, kalo capek langsung istirahat jangan nanti nanti." kata ayah sambil ngusap kepala gue.
"Iya yah."
"Kata bunda, kamu ikut olim, lombanya seminggu lagi, itu bener?"
"Iya yah, heesa ngambil olim matematika." jawab gue.
"Pinter anak ayah, belajarnya yang bener tapi jangan terlalu di paksain ya nak?"
"Iya yah."
"Kalo olimpiadenya selesai, ayah ajak kamu jalan jalan, kita berdua aja, mau?"
"Gak ngajak kak woozi yah?"
"Kalo kamu mau, ngajak bunda juga boleh."
"Bareng bareng aja deh yah." ayah cuman senyum.
"Selama ini, bunda gak pernah nyakitin kamu kan?"
"Enggak yah, gak pernah."
"Syukurlah, jangan di sakit hati ya di omelin sama bunda tadi, kamu kan tau bunda gak suka hujan."
Tapi kan gak harus segitunya bukan?
"Iya yah, kakek gimana kabarnya yah?" Tanya gue, kangen sama sosok dari ayahnya bunda itu.
"Kata bunda sih baik baik aja, tapi kesepian sekarang karena gak ada kamu. Kenapa kamu gak tanya bunda?"
"Baru kepikiran sekarang yah."
"Yah, kalo misalnya heesa mau tinggal bareng kakek aja gimana?""Kenapa? Kok tiba tiba?"
"Heesa cuman nanya aja."
"Jangan tinggal sama kakek, nanti yang jadi temennya woozi siapa? Nanti kalo ayah kangen sama anak cantik ayah gimana?" Gue cuman bisa senyum nanggepinnya.
"Udah ya, kamu tidur abis ini, jangan belajar mulu ya, selamat malam anak ayah."
"Malam yah." ayah pun keluar dari kamar gue, dan gue mulai beres beres kamar dan tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓]You Are My Key🔑 || Jeon Wonwoo
DiversosJudul sebelumnya 👉 Dia? Jeon Wonwoo [Tahap Revisi ada perubahan tokoh] Gue gak nyangka ternyata lu adalah masa lalu gue, dan gue gak nyangka kalau lu ternyata adalah kunci kenangan masa lalu gue..... Cast: Jeon Wonwoo Lee Heesa (OC)