CHAPTER 48 - Dina Fritz

520 114 11
                                    

[ A/N : Wow ini gila, oke author udah kembali lagi selama tiga hari ga update, ya selama tiga hari terakhir ini gw berpikir keras untuk membuat chapter terbaru yang lebih menarik. Oke, jika Vote lebih dari 50, bakalan update lagi! ]

● ====================== ●

| Beberapa Tahun Yang Lalu |

Dina menggigil saat dia turun dari kapal. 

Dengan mata tertutup, dia tidak bisa melihat ke mana dia pergi, dan harus bergantung pada tentara Marley yang mendorong punggungnya untuk bergerak maju.

Bukan karena Dina ingin tahu kemana dia akan pergi. 

Seperti semua Eldian yang berani menentang Marley, hanya ada satu tempat dia bisa berada. 

Pulau Paradis, koloni hukuman bagi pengkhianat Eldian, tempat dia menghabiskan sisa hidupnya sebagai Titan yang berkeliaran di luar tembok.

Dina mengalami berbagai luka dan memar dari tempat tentara Marley memukulinya, namun tidak ada rasa sakit yang benar-benar terasa padanya saat dia menaiki tangga yang tidak bisa dia lihat.

Yang bisa dia pikirkan hanyalah bagaimana Zeke memandangnya sebelum menyerahkannya kepada pihak berwenang.

Dina bergidik. Zeke ... kenapa?

Saat dia mencapai puncak tangga, dia bisa mendengar langkah kaki yang menggelegar di suatu tempat di dekatnya, dan suara beberapa orang berteriak dan berbicara.

Saat dia mencapai puncak tangga, dia bisa mendengar langkah kaki yang menggelegar di suatu tempat di dekatnya, dan suara beberapa orang berteriak dan berbicara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak lama kemudian dia dikawal melintasi tembok dan dipaksa berlutut.

"Oh? Wanita? Sayang sekali. Kalau saja dia bukan iblis."

Akhirnya, penutup mata dibuka, memperlihatkan pemandangan yang belum dia siapkan.

Akhirnya, penutup mata dibuka, memperlihatkan pemandangan yang belum dia siapkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia berada di atas tembok besar, tepat di tepinya. 

Dimulai dari dasar tembok dan membentang ke kejauhan adalah serangkaian bukit pasir.

Dimulai dari dasar tembok dan membentang ke kejauhan adalah serangkaian bukit pasir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Attack On Titan : A Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang