CHAPTER 54 - Ingatan Parallel [ Bagian 3 ( Armin ) ]

457 88 19
                                    

[ A/N : Untuk chapter selanjutnya ke hendel dulu, lagi mikirin buat kelanjutannya, gw jadi makin bingung buat nentuin selanjutnya pas baca Chapter 139, bikin pusing asli ... ]

※ =================== ※

| Wall Rose |

Armin berdiri diam di gang kosong, menunggunya di tikungan.

Armin berdiri diam di gang kosong, menunggunya di tikungan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesaat kemudian, dia muncul.

"Halo. Jadi, kamu adalah anggota kepolisian penuh sekarang." Ucap Armin, menyapanya.

"Armin. Ada apa dengan pakaian itu?" Tanya Annie menatapnya dengan heran.

"Kenapa aku menggunakan perlengkapan hujan, maksudmu? Ini penyamaran darurat. Aku membutuhkannya untuk menyembunyikan perlengkapan ODM-ku." Jawab Armin.

Armin mengangkat mantelnya sebentar untuk menunjukkan perlengkapan ODM yang tersembunyi di bawahnya.

"Ada apa ini?" Tanya Annie.

"Annie, kami punya rencana agar Eren melarikan diri dan kami berharap kamu akan membantu kami." Ucap Armin menatapnya dengan muram. 

"Tunggu. Kabur ke mana? Terjebak di balik tembok ini, di mana kamu mungkin bisa bersembunyi bahwa mereka tidak akan menemukanmu?" Jawab Annie sedikit waspada.

"Kita hanya perlu menyembunyikannya sebentar. Ini bukan pemberontakan, kita memiliki niat untuk kembali. Anggap ini sebagai beberapa Survey Corps setia yang melancarkan aksi protes kecil. Ini taktik mengulur waktu. Kami butuh waktu. Kita butuh waktu. untuk mengumpulkan cukup bukti untuk membatalkan keputusan dewan tentang Eren. Hanya itu yang kuta inginkan." Kata Armin dengan serius.

"Kamu serius tentang ini? Bagaimana kamu bisa yakin buktinya ada? Dan apa itu?" Tanya Annie dengan dingin.

"... Aku tidak bisa mengatakannya. Maafkan aku." Armin meringis.

"Maaf Armin, aku harus menolak. Tapi bibirku tertutup rapat. Semoga berhasil." Ucap Annie sambil berbalik.

Dia mulai pergi.

"Tunggu! Annie tolong, mereka akan membunuh Eren." Teriak Armin.

Dia berhenti.

"Mereka akan membunuhnya tanpa alasan yang lebih baik, lalu mereka takut pada apa yang tidak mereka pahami. Mereka tidak melihat bahwa ketakutan mereka mendorong umat manusia ke ambang kepunahan. Mungkin sudah terlambat untuk mengubah pikiran mereka, tapi bagaimana jika kita bisa? Kita tidak punya pilihan selain mempertaruhkan segalanya pada kesempatan itu." Armin melanjutkan.

Attack On Titan : A Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang