Operasi pun berjalan lancar selama 3 jam, awalnya Yerin ragu untuk melanjutkan operasi itu, karna ia takut jika ada kesalahan. Tapi untungnya dok. Park menelphone dan memberi tahu apa yang harus mereka lakukan.
"Kau selesaikan sendiri" ucap Yerin pada Wendy yang menyerahkan jahitan terakhir, ia pun keluar dari ruang operasi dan pada saat itu juga Bae Irene masuk kedalam ruang operasi, Yerin hanya meliriknya tanpa memperdulikannya, membuka jubah operasinya dan lantas berjalan pergi.
"Nuna"
"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Yerin kala mendapati sang adik dengan kursi roda berada di luar ruang operasi.
"Bagaimana temanku?"
"Dia baik baik sajakan" ucap Jungkook"Sebagian kakinya hilang"
"Tapi dia baik baik saja" jawab Yerin yang membuat Jungkook melotot kaget, bagaimana bisa kakaknya berbicara seperti itu, cara bicaranya, tatapan wajahnya, sama sekali tidak berekspresi."Sekarang kembalilah kekamarmu" titah Yerin dan hendak berjalan pergi namun tertahan kala namanya kembali di panggil
"Nuna"
"Bisakah nuna berbicara lebih lembut""Pergilah, aku cape"
"Nunaa.."
"Ada apa dengan cara bicaramu itu" "Mana nuna yang__" ucapan Jungkook terpotong"Brisik" bentak Yerin Jungkook terlonjak kaget
"Apa karna kematian ibu kau jadi bertingkah seperti ini?"
"Lupakan kejadian itu nuna, aku mohon.. pulanglah" ucap Jungkook, tanpa menjawab Yerin hanya melihat pekat wajah sang adik yang mulai meneteskan air mata
"Hapus air matamu itu, dan kembalilah kekamarmu"
"Ini tidak ada urusannya dengan ibu" ucap Yerin dan lantas berjalan pergi meninggalkan sang adik disana.Dikantin Jung Myeon berjalan menghampiri Irene, sang keponakannya. Ia memberikan selamat atas operasi yang bahkan tidak ia lakukan. Yerin yang duduk seorang diri sambil makan mendengar ucapan manis yang Jung Myeon lontarkan, namun ia tak memperdulikannya, pandangannya hanya terfokus pada lembaran lembaran kertas pasiennya yang ia letakkan di samping makanannya.
Yoon Na dan Wendy berjalan kearah meja yang Yerin dudukki dengan membawa makanan mereka masing masing.
"Ya ya.. Yerin, kau dengar itu" ucap Yoon Na
"Aish, gadis gila itu benar benar" kesal Wendy, mereka berdua duduk dihadapan Yerin"Kau mendengar kita bukan"
"Biarkan saja" jawab Yerin terfokus pada kertasnya yang masih
"Ya tapi itu tidak adil"
"Yang melakukan operasi itu kau, bukan Bae Irene" kesal Wendy, ia pun melipat kedua tangannya
"Hah, dia bahkan tak punya malu sama sekali" ucap Wendy lagi"Makan saja makanan kalian" ucap Yerin yang membuat mereka berdua sebal karnanya.
"Aku heran mengapa kau mau saja menuruti perintah mereka" ucap Suga yang tiba tiba datang dengan coffie yang ia sodorkan pada Yerin "Kau bahkan menerima soal kepindahanmu ke Kirin" sambungnya
"Braakkk" Wendy dan Yoon Na memukul meja bersamaan karna kaget dengan ucapan Suga. "Apa maksudmu, dipindahkan?" ucap Yoon Na
"Kirin membutuhkan tenaga, dan Pak Jung Myeon yang menyuruh Yerin untuk pindah kesana sementara waktu" jelas Suga
"Aish.. tua bangka itu" kesal Wendy sambil mengepalkan tangannya
"Siapa yang kau sebut tua bangka?" tanya Chanyeol yang baru saja tiba, ia langsung menyambar coffie yang Suga berikan untuk Yerin.
"Ya Park Chanyeol, itu milik Yerin, bodoh" ucap Suga, Chanyeol pun menyimpan kembali coffie itu "Aku hanya meminta sedikit" jawabnya
"Lalu, bagaimana operasi tadi"
"Dan.. siapa yang kalian sebut tua bangka" ucap Chanyeol
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi And Bye..✓ END
FanfictionPerpisahan yang tidak diinginkan, karena suatu hal dan meninggalkan seseorang yang berharga cukup menyakitkan. 🎖️#1 taerin 🎖️#2 taerin 🎖️#3 taerin