Chapter 14

311 56 1
                                    

Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Batin 🙏


Jungkook kini tengah berjalan gontai menuju apartement setelah mendengar ucapan dari pemilik kedai itu.

#Flashback Kedai

"Gadis itu, selama ini sangat menderita"
"Ia selalu menghabiskan waktunya dengan obat obatan dan kemoterapi" ucap wanita paruh baya itu

"Apa nuna sakit?" batin Jungkook
"Bibi tolong ceritakan semuanya padaku"

"Saat ia pindah ke apartement, para warga disini melihatnya datang dengan kursi roda dengan seorang pria yang membantunya"
"Dan setelah mendengar cerita yang beredar, kakakmu mengalami kelumpuhan hingga membuatnya tak bisa melakukan apapun"
"Dan selama itu juga, ia selalu memesan makanan disini.. hingga bibi tau banyak tentangnya"
"Ia juga meninggalkan keluarganya, bukan karena keinginannya, namun karena keadaannya yang tak bisa membuatnya kembali"

"Nuna.." mendengar itu Jungkook meneteskan air matanya "Selama ini dia pasti sangat menderita"
"Dia hidup seorang diri, menahan rasa sakitnya.. dan bahkan aku.. aku tak ada di sampingnya untuk menjaganya"
"Aku memang adik yang tidak berguna" sambungnya

Wanita paruh baya itu menghapus air mata Jungkook "Jangan menangis.."
"Sekarang kakakmu sudah baik baik saja, dia seorang dokter yang hebat"
"Kau harus bangga padanya"

"Bibi.. bisakah aku menanyakan sesuatu"

"Apa itu??"

"Apa bibi tau soal ayah kami?"

"Ayah kalian.. maaf bibi tidak tau soal itu"

#Flashback end

Jungkook membaringkan tubuhnya di sofa begitu tiba, ia melihat kotak yang berisi obat yang sudah ia bungkus kembali. "Nuna.. berapa banyak yang aku tidak tau soalmu" ucapnya, sebelah tangannya ia simpan di dahi sambil memejamkan matanya. Namun air matanya tiba tiba saja menetes membasahi telinganya. "Nuna.."

#Flashback 10 tahun yang lalu

"Nuna.. nuna.. nunaa" Jungkook kecil kini tengah menangis di rumah seorang diri. Umurnya kini baru menginjak 8 tahun dan Yerin berusia 14 tahun, mereka berbeda 6 tahun. Hari itu, Jungkook di tinggalkan di rumah seorang diri. Setiap harinya ia selalu di tinggal oleh sang kakak dari siang hingga petang, setelah kepergian ibunya yang sempat mengalami lumpuh total akibat sebuah kecelakaan.

Pintu pun terbuka "Jungkook, mengapa kau menangis" ucap Yerin begitu tiba dan langsung membawa adiknya kedalam dekapannya. "Jangan menangis" ucapnya sambil menenangkannya.
"Lihat nuna membawakan kau makanan" ucapnya dan menunjukkan kantung plastik yang berisikan makanan "Sekarang kau makan" sambungnya, ia pun berdiri dan membawakan alat makan untuk adiknya.

"Nuna.. kapan ayah pulang?" tanya Jungkook

"Mian Jungkook.. nuna belum tau kapan ayah pulang"
"Nuna janji akan membawa ayah pulang agar kau bisa bermain dengannya" jawab Yerin sambil terseyum.

Hari berikutnya

"Jungkook.. lihat nuna membawakan kau ayam"

Sebulan kemudian

"Kookie selamat ulang tahun"

Malam dimana Jungkook mengalami demam, Yerin selalu berjaga dan mengganti kain hangat.

"Nuna.. kepalaku sakit"

"Mian Jungkook.. hanya ini yang bisa nuna lakukan"
"Nuna tak bisa membawamu kedokter"

Hi And Bye..✓ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang