Chapter 23

284 48 4
                                    

Jae Hyun, pria berusia 24 tahun itu adalah seorang detektif muda yang mengikuti jejak sang ayah. Ia bekerja di salah satu kantor di Seoul yang cukup besar. Bahkan ia menjadi salah satu member termuda di timnya, dengan nilai yang terbilang cukup tinggi.

"Ya Jae Hyun" pria yang di panggil namanya pun melirik ke arah belakang, sambil berjalan pelan "Wae.." dan kembali menatap ke arah depan saat temannya berlari kecil ke arahnya.

Temannya merangkul pundak Jae Hyun "Aku menemukan orang yang kau cari" bisiknya.

Ucapan itu membuat Jae Hyun melotot kaget "Benarkah"

"Ohk"

"Katakan padaku, siapa pelakunya" ucap Jae Hyun yang sudah tak sabar dengan jawaban temannya.

Temannya itu membicarakan soal pencarian rahasia mereka berdua. Jae Hyun juga mendengarkan setiap rinci yang Bobby (Kim Ji Won) ucapnya. Bobby mengeluarkan ponselnya hingga membuat mereka berdiri berdekatan dan fokus pada ponsel.

Seorang gadis melipat kedua tangannya di dada, ia mengerutkan keningnya saat melihat dua sejoli di hadapannya, ia pun menghampiri mereka.

"Sedang apa" ucapnya yang sontak membuat kedua pria itu berdiri tegak, Bobby juga menyembunyikan ponselnya di belakang punggungnya

"Kalian tidak sedang menonton film dewasa bukan"

"Yaa.. SinB (Hwang Eun Bi) jaga ucapanmu" kesal Jae Hyun

"Kami tidak sedang menonton, kami mendownloadnya" sambung Bobby dengan senyum nakalnya 
namun "Bletak" sebuah jitakkan mendarat di kepala Bobby yang Jae Hyun kirimkan, hingga membuat SinB langsung tertawa.

"Apa maksudmu?" kesal Jae Hyun

"Mian, aku bercanda" jawab Bobby

"Hahahaha"
"Ya ya.. sudahlah.. haah.. kalian dipanggi, sana pergi" ucap SinB

Jae Hyun dan Bobby pun berjalan "Jae Hyun" lagi lagi Jaehyun menghentikan langkahnya, Bobby pun ikut berhenti "Bagaimana dengan tanganmu?" ucap SinB

"Hanya keseleo, gwenchana" jawabnya dan lantas melanjutkan langkah mereka.

Di rumah sakit Jungwon, Yerin saat ini sedang berhadapan dengan Jung Myeon sang directur di rumah sakit ini. Ia di panggil kemari karena, ia sudah mendapat kabar jika sepupunya mendapatkan perlakuan yang kurang baik darinya.

Yerin hanya diam menatap ke arah lain, sambil mendengarkan ucapannya.

"Aku akan meminta maaf padanya, asalkan perawat Yoo Na bisa kembali"

"Baiklah.. perawat itu akan kembali kemari"

"Kalau begitu saya pamit" pamit Yerin, ia pun berjalan keluar.

Ia berjalan menelusuri lorong untuk menuju ruangannya. "Dokter Jung" Yerin berhenti melangkah, ia tau suara siapa yang memanggilnya itu.
"Kau bisa meminta maaf padaku sekarang" sambung Irene. Manik mata Yerin melihat sekitar, dan berbalik "Aku minta maaf karena telah menamparmu"

"Apa? Apa katamu? Aku tak mendengarnya"
"Kau harusnya berlutut dan meratapi kesalahanmu"

Yerin mengeraskan rahangnya kesal. Ia pun menurut dan berlutut "Yerin, kau tak perlu melakukan ini hanya untuk gadis sepertinya" ucap Wendy yang tiba tiba datang dan menahannya

"Biarkan saja, ini akan cepat"

"Yerin.." ucap Wendy,  ia pun sedikit mundur

Yerin berlutut di lantas sambil disaksikan oleh orang yang berada disana "Maafkan aku, karena telah menamparmu hari itu" ucapnya dengan sedikit nada tinggi

Hi And Bye..✓ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang