Taehyung kini memasuki ruangan nenek Shin. Akhir akhir ini kondisinya sudah mulai membaik. "Selamat siang dokter" ucap Nenek pada Taehyung yang berjalan menghampiri mereka.
"Dokter.. kapan nenek saya pulang" ucap Jisoo, selagi Taehyung memeriksa neneknya.
Taehyung pun selesai memeriksanya "Nenekmu sudah baikkan, dia bisa pulang besok"
"Syukurlah" jawab nenek
"Ah.." Jisoo beranjak dari kursinya dan mengambil tas hitam miliknya, lantas mengeluarkan sesuatu dari dalam sana. "Dokter.. bisakah dokter memberikan ini pada dokter Yerin" Jisoo mengulurkan sebuah amplop coklat.
Taehyung diam sebentar "Maaf sebelumnya, tapi.. kami tidak boleh menerima apapun dari pasie__"
"Kami hanya ingin membayar hutang kami padanya"
"Selama ini dokter Jung yang membiayai nenek, jadi.. aku harap uang ini bisa mengganti biaya perawatannya selama ini"
"Aku harap uang ini bisa membantu membayar hutangnya__" Jisoo langsung menutup mulut setelah mengucapkan itu.Kening Taehyung mengerut "Hutang??" Jisoo sedikit menunduk sambil mengigit bibir bawahnya "Bisakah kau katakan padaku, hutang apa maksudmu"
"Kemarin.. aku tak sengaja mendengar pembicaraan dokter wanita, jika dok. Jung harus membayar hutangnya pada rumah sakit ini"
"Yerin memiliki hutang? Apa maksudnya?" batin Taehyung
"Terima kasih untuk informasinya, uang ini aku akan sampaikan padanya"
"Kalau begitu saya pamit" Taehyung pun berjalan keluar dari sana. Langkahnya berjalan menuju ruangan UGD namun ia tak mendapati orang yang ia cari. Langkahnya kembali pergi ketempat lain.Jungkook yang masih dengan seragam sekolahnya kini berada di rumah sakit untuk menengok Jimin temannya, karena hari ini temannya itu akan pulang.
Manik mata Taehyung melihat orang yang cari sedang berjalan dengan seorang perawat, ia pun menghampiri mereka "Dok. Wendy.. bisakah kau keruanganku, ada yang ingin saya bicarakan dengan anda" ucap Taehyung, setelah berbicara seperti itu Taehyung langsung melangkah pergi dan Wendy mengikutinya di belakang.
Mereka berdua kini tengah berada di ruangan Taehyung. Mereka saling berdiri berhadapan satu sama lain.
"Sepertinya ini bukan soal pasien"
"Aku bisa berbicara santai pada anda bukan" ucap Wendy dan lantas duduk disalah satu bangku disana dengan sebelah kaki yang ia tindih di kaki yang lain."Berapa banyak hutang yang Yerin miliki"
Wendy melihatnya yang berdiri di samping kiri "Apa maksudmu?"
"Aku dengar jika Yerin memiliki hutang di rumah sakit ini"
"Hutang?? Rumah sakit ini??" jawab Wendy yang sedikit bingung dan memalingkan wajahnya menatap sekitar "Hutang.. Yerin tak pernah berhutang di rumah sakit ini" Taehyung menatap pekat wanita itu "Yerin hanya ingin membalas budi pada rumah sakit ini dan juga pemiliknya"
"Karena itu ia merasa berhutang pada rumah sakit ini" Wendy memutar kursinya untuk melihat pria yang masih berdiri. "Apa itu menjawab pertanyaanmu?" tanyanya
"Dan dari mana kau tau, tiba tiba bertanya soal hutang""Aku tidak mengerti maksudmu" jawab Taehyung
Wendy menghela napas panjang "Aku harus berbicara panjang lebar lagi"
"Mengapa kau selalu mengintrograsiku""Jawab saja pertanyaanku" jawab Taehyung
"Kau pasti tau berapa lama ayah Yerin di rawat"
"Menurutmu, usia berapa ia saat itu"
"Gadis 14 tahun yang memiliki seorang adik dan ibu yang tengah lumpuh, kau pikir dari mana ia mendapatkan uang untuk hidup dan biaya sekolahnya" Wendy beranjak dari kursinya "Aku masih tak habis pikir padamu.. kau suaminya, kau bahkan tak tau satu hal pun tentangnya" wajah Wendy kini semakin kesal, ia pun menghembuskan napas untuk menenangkan pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi And Bye..✓ END
FanfictionPerpisahan yang tidak diinginkan, karena suatu hal dan meninggalkan seseorang yang berharga cukup menyakitkan. 🎖️#1 taerin 🎖️#2 taerin 🎖️#3 taerin