Pagi itu di kediaman Baekhyun, saat ini mereka tengah menyantap sarapan mereka. Di banding dengan Yerin, mereka semua sibuk dengan pekerjaan mereka. Jungkook, dengan pekerjaannya sebagai dokter. Jaehyun, yang seorang detektif. Baekhyun seorang pengusaha. Dan Daehyun.. Daehyun yang tengah mengunyah pun melirik kerah Yerin yang melihatnya "Apa?" ucapnya dan kembali pada makanannya.
Tak lama, satu persatu dari mereka pergi meninggalkan rumah. Yerin melambaikan tangan kala mobil miliknya kini telah di ambil alih Jungkook, dan mobil Jungkook pun mulai pergi setelah Baekhyun dan Jaehyun. Yerin pun lantas masuk kedalam, manik matanya melihat Daehyun tengah duduk di sofa dengan kaki yang ia lipat dan ia naikkan di atas meja.
Daehyun yang tengah menguyah cemilannya pun melirik kearah Yerin kala gadis itu tengah memperhatikannya "Apa?" tanyanya dan kembali pada tv
"Kau tidak pergi" ucap Yerin
"Aku sudah bilang.. aku libur" jawabnya
"Menjadi dokter kau bisa, menggantikan Baekhyun di perusahaannya bisa, mencari orang bisa, mengurus surat perceraianku juga bisa"
"Sebenarnya apa pekerjaanmu?" tanya YerinDaehyun menghentikan kunyahanya "Mengapa kau sangat tertarik pada pekerjaanku?" tanya baliknya
Yerin sedikit gelagapan kala pria itu menjadi serius "Ah.. hanya.. ingin tau" jawabnya
Daehyun menyimpan cemilannya yang sedari tadi ia pegang "Aku bukan seorang dokter seperti ayahku"
"Aku bukan pekerja keras seperti kakak-ku"
"Mengurus surat perceraianmu dan mencari orang sudah biasa buatmu" Daehyun melirik ke arah Yerin "Aku hanya menyukai laptop-ku" Yerin mengangkat sebelah alisnya bingung "Ahhh... sudah sana sana.. jangan menggangguku"
"Dan jangan tanya soal pekerjaanku lagi, aku pengangguran""Pengang__"
"Jangan tanya.." sana sana hus" usir Daehyun sambil menggunakan tangannya.
Yerin pun berjalan kearah lemarin untuk mengambil tasnya "Mau kemana" tanya Daehyun
"Bukankah kau mengusirku barusan" jawab Yerin
"Ah benar, sana sana.." Yerin pun lantas berjalan keluar meninggalkan rumah.
°°°
Rin keluar dari mobil ayahnya, melambaikan tangan tanda pamit pada sang ayah. Setelah mobil pergi ia berjalan masuk kedalam sekolah. "Terserah apa yang kau ucapkan"
"Itu semua takan mengubah apapun, bibi yang kau sebut itu.. dia tetaplah ibumu" ucapan yang Taehyung ucapkan kemarin membuatnya kembali teringat."Bunda jelas jelas sudah meninggalkan kami, tak ada salahnya jika aku membencinya sekarang bukan"
"Dan juga mengapa ia tak mengambil kesempatan yang papa berikan"
"Dan lagi, mengapa harus sangat lama ia pergi, menyebalkan"
"Rin yang dulu, ia hanya terobsesi pada ibunya.. hanya itu" ucapnya pelan pada dirinya sendiri"Awas" Rin langsung menundukkan kepalanya kala mendengar kata itu "Brukkk" Rin sangat kaget saat seorang wanita melindunginya. "Kau tak terluka bukan" manik mata Rin sontak kaget melihat keberadaan ibunya di sekolahnya, ini kali pertamanya, sosok ibu berada di sekolahnya, ia sangat senang. "Rin.." ucapan itu membuyarkan pikirannya.
"Ohk, aku baik baik saja" jawabnya sambil memalingkan pandangannya ke arah lain, selagi Yerin menepak nepak pakaian dan rok gadis itu, siapa tau seragamnya kotor karena hal tadi.
Yerin berjongkok untuk membereskan pecahan pot yang datang dari lantai dua. Seorang siswi berlari dan membantu Yerin "Bibi, maafkan aku.. aku tak sengaja menjatuhkannya barusan"
"Pot ini sangat berat hingga aku mencoba menyimpannya sebentar tapi__" ucapnya panjang lebar
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi And Bye..✓ END
FanfictionPerpisahan yang tidak diinginkan, karena suatu hal dan meninggalkan seseorang yang berharga cukup menyakitkan. 🎖️#1 taerin 🎖️#2 taerin 🎖️#3 taerin