Yerin kembali pulang ke rumah setelah mendapat kabar jika Jungkook pulang karena demam yang menyerangnya. Ia pikir jika Daehyun ada di rumah, namun saat ia masuk dan memeriksa kondisi Jungkook tengah tertidur di kamarnya seorang diri. Yerin mendudukkan bokongnya di samping ranjang Jungkook, sambil mengelus kepala Jungkook.
Pintu kamar Jungkook terbuka, pandangan Yerin teralihkan "Oh.. sunbae.." Yerin berdiri dari duduknya dan melihat seorang gadis tengah berjalan ke arahnya dengan sebuah nampan berisikan bubur serta segelas air dan obat.
"Eun Bi.." ucap Yerin yang melihat anak magang yang pernah ia omeli saat berada di Busan kini berada di hadapannya. Ia bahkan tidak tau jika ada orang dirumah.
Eun Bi menyimpan nampan tersebut dimeja kecil samping ranjang, setelahnya ia membungkuk sopan "Lama tak bertemu, sunbae" ucapnya
Yerin berdehem "Lama tak bertemu"
"Bagaimana kabarmu, dan ayahmu" tanya Yerin"Aku baik baik saja,.." Eun Bi sedikit menunduk "Ayahku sudah tiada beberapa bulan sejak kejadian itu" jawabnya
"Aku turut berduka" ucap Yerin
"Nuna.." pandangan Yerin teralihkan pada Jungkook yang memanggilnya, ia kembali duduk "Nuna sudah bilang untuk tidak masuk hari ini bukan" ucapnya, Yerin mengambil semangkuk bubur "Bangunlah, Eun Bi sudah menyiapkan makanan untukmu" sambungnya
"Anu.. sunbae, karena dirumah sudah ada orang, lebih baik saya permisi pamit" ucap Eun Bi
"Secepat itu.."
"Ne.. saya masih ada pekerjaan di rumah sakit" jawabnya
"Baiklah, terima kasih sudah mengantar dan menyiapkan bubur untuk Jungkook"
"Ne.. kalau begitu saya pamit" pamitnya, ia pun berjalan ke arah pintu "Eun Bi" langkahnya terhenti dan kembali pada Yerin "Kau sudah menjadi dokter hebat sekarang" ucapan yang baru saja Yerin lontarkan membuatnya terdiam sesaat. Dari awal ia magang, ia selalu kena omel dan melakukan banyak kesalahan. Dan kini saat ia mendengar ucapan itu membuatnya sangat senang.
Yerin berucap seperti itu juga karena ia melihat seragam yang Eun Bi kenakan sama persis seperti adiknya, itu bearti jika Eun Bi kini sudah menjadi seorang dokter, bukan sebagai dokter magang saat pertama kali ia bertemu dengannya di Busan.
"Terima kasih banyak, sunbae" setelahnya ia kembali melanjutkan langkahnya dan pergi dari sana.
°°°
Di sekolah Yongsan kini para murid mulai berhamburan keluar kelas karena jam pelajaran telah selesai semua. Rin yang sudah membereskan barang barangnya pun membawa tasnya dan berjalan ke arah Haechan yang masih sibuk dengan tasnya. "Ya" pandangan Haechan teralihkan pada gadis di sampingnya, tak lama ia pun mengambil tasnya dan beranjak dari kursinya.
Mereka berjalan keluar kelas bersama "Mengapa kau berkata seperti itu?"
"Dari mana kau mengenalnya?""Apa yang kau katakan?" jawab Haechan yang tak mengerti kemana arah tujuan ucapan gadis di sampingnya.
"Waktu aku mengajakmu ke kantin.. kau bilang 'kau tak menemuinya' kau mengenal dok. Jung"
"Bodoh.." langkah Rin terhenti, hingga membuat langkah Haechan juga ikut terhenti "Siapa yang kau sebut bodoh?" kesal Rin
"Kau" Rin mengeraskan rahangnya kesal mendengar jawaban pria itu. Haechan melanjutkan langkahnya pelan "Sudah berapa kali aku melihat foto dok. Jung di ponselmu" ia kembali berhenti dan berbalik "Dia ibumu.. kan" sambung Haechan
Rin diam dan malah menghiraukannya dengan berjalan cepat melewatinya tanpa ingin menjawab ucapan pria itu. "Yaa, tunggu aku" Haechan pun berlari kecil untuk mengejar gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi And Bye..✓ END
FanfictionPerpisahan yang tidak diinginkan, karena suatu hal dan meninggalkan seseorang yang berharga cukup menyakitkan. 🎖️#1 taerin 🎖️#2 taerin 🎖️#3 taerin