Chapter 47

263 64 8
                                    

"Yo" sapa Daehyun yang tengah duduk di sofa, yang kebetulan matanya melihat Yerin tengah berjalan ke arah pintu. Malam sudah larut namun gadis itu masih keluyuran untuk menunggu adiknya pulang. "Kau belum tidur" ucap Yerin dan berjalan kearahnya.

"Aku tak bisa tidur karena kau terus keluyuran"

"Apa masalahnya?" jawab Yerin

Daehyun mengulurkan sebelah tangannya, Yerin melihatnya "Apa?" tanyannya, "Kau mencari seseorang bukan" Yerin terkejut dengan apa yang pria itu ucapkan
"Biarkan aku melihatnya" sambungnya

"Bagai__"

"Aku libur seminggu ini, jadi berikan foto itu dan biarkan aku memeriksanya" potongnya

Yerin memberikan foto itu pada pria yang tengah duduk di sofa "Aku selalu penasaran, sebenarnya apa pekerjaanmu" tangannya

Daehyun tak mendengarnya, ia hanya mengetikkan sesuatu di laptopnya.

"Kau memiliki adik seorang detektif, mengapa kau tidak meminta bantuannya" ucap Daehyun

"Aku tak ingin membuatnya menambah pekerjaan karena pekerjaannya"

"Bodoh.. itu juga termasuk pekerjaannya" ucap Daehyun, ia menggeser laptopnya agar terlihat oleh Yerin "Aku menemukannya" sambungnya yang membuat Yerin kaget tak percaya, "Secepat itu" Yerin berlutut di lantai untuk melihat isi dari laptop itu.

"Dia Kim Bum Soo, seorang pemilik perusahaan B di Seoul"
"Ayahnya hanyalah orang biasa karena kondisi fisiknya yang tak bisa melakukan pekerjaan berat"
"Dia juga seorang anak tunggal di keluarganya, ibunya telah tiada saat usianya masih 2 tahun"
"Ia juga memiliki seorang istri dan seorang putra baru baru ini" jelas Daehyun

Yerin melirik ke arahnya "Bagaimana kau bisa tau secepat itu?"

Daehyun menggeser laptop ke arahnya "Jadi.. apa tujuanmu mencari orang ini?" tanyannya

"Aku tidak tau pastinya"
"Hanya saja Taehyung menyuruhku agar pria itu pulang"

"Hanya itu" ucap Daehyun dan mendapat deheman dari Yerin.

Pandangan Yerin teralihkan pada pintu "Aku pulang" ia beranjak berdiri dan menghampiri adik bungsunya yang pulang dengan lusuh. "Bagaimana pekerjaanmu di sini?" tanyannya

"Itu sama saja seperti di London"
"Nuna.. aku akan langsung tidur.. selamat malam"

"Heum selamat malam" ucap Yerin sambil memperhatikan Jungkook yang kini telah masuk kedalam kamarnya. Langkahnya kembali pada Daehyun "Oh, mau kemana" ucapnya kala pria itu mengambil laptop dan beranjak pergi "Ini sudah malam, aku mengantuk" ucapnya

"Tapi bagaimana dengan__" ucapannya terhenti kala pria itu mulai berjalan menaiki anak buah tangga. Yerin menghela napasnya, mengambil foto yang Daehyun tinggalkan.

°°°

Pagi kini menjelang, subuh tadi Jennie pulang kerumah untuk mengganti pakaian serta membawa dompet dan ponselnya yang sempat tertinggal. Ia kembali duduk di kursi samping ranjang, dimana Rin masih tengah tertidur lelap.

"Permisi" Jennie mengarahkan pandangannya "Bisakah anda keruangan saya"

"Ne.."

Jennie kini tengah duduk berhadapan dengan dokter yang merawat Rin semalam. Seorang wanita bermarga Shin itu berbicara jika ia telah mengambil darah Rin untuk di tes.

"Dia mengalami Anafilaksis"
"Anafilaksis adalah syok yang disebabkan oleh reaksi alergi yang berat. Reaksi ini akan mengakibatkan penurunan tekanan darah secara drastis sehingga aliran darah ke seluruh jaringan tubuh terganggu. Akibatnya, muncul gejala berupa sulit bernapas"

Hi And Bye..✓ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang