Setelah selesai dengan pasien kecelakaan itu, saat ini Yerin tengah berbaring di lantai semen sambil menatap kearah langit dari atap rumah sakit, tak banyak bintang di sana namun itu sedikit membuatnya tenang. "Hari ini ulang tahun Rin"
"Selamat ulang tahun, yang ke 7 putriku" batin Yerin.Seok Jin memperhatikan gadis yang berbaring itu "Yaa.. pakaianmu bisa kotor jika berbaring di sana" teriaknya, pandangan Yerin masih fokus pada langit dan tak menjawab ucapannya. "Jung Yerin.."
"Kau bisa sakit jika terkena angin malam" ucapnya lagi.Yerin bangkit dari baringnya, dan berjalan ke arah pria itu, ia lantas melewatinya dan berjalan masuk. Seok Jin mengikutinya.
Dan kini mereka telah duduk berhadapan di ruangan Seok Jin.
"Ada apa paman menyuruhku kemari" ucap Yerin
"Paman ingin meminta bantuamu"
"Bantuanku??" bingung Yerin
"Paman akan meninggalkan Korea dan menuju London untuk sementara waktu"
"Jadi.. untuk sementara waktu ini paman ingin kau yang mengurus rumah sakit ini""Nde?? Tapi aku__"
"Paman percaya pada kemampuanmu"
"Kau sudah menjadi dokter yang hebat, Yerin" sambung Seok JinYerin menunduk "Aku tidak tau.. bagaimana bisa aku mengelola rumah sakit ini sendiri"
"Tenang saja.. aku ada disini" Yerin langsung melirik kearah sumber suara, dan mendapati Baekhyun sedang berdiri di ambang pintu sambil bersandar dengan kedua tangan yang ia lipat "Sejak kapan ia disana" batin Yerin. Pandangan Yerin kembali pada Seok Jin. Dalam hatinya, ia tak bisa menolak permintaan ini, ini pun pertama kalinya seseorang yang menyelamatkannya dulu meminta bantuan padanya.
"Paman percayakan rumah sakit padamu"
"Baekhyun juga akan membantumu, saat ia ada waktu" ucap Seok Jin, ia mendekatkan wajahnya pada Yerin "Kau taukan sesibuk apa dia dengan wanita" bisik Seok Jin"Ayah, aku mendengar"
"Aku sibuk dengan pekerjaanku bukan wanita"Seok Jin menjauhkan wajahnya "Ye ye.. terserah kau saja"
"Ayah" kesal Baekhyun
Yerin hanya terseyum kecil mendengar perdebatan kecil mereka, Baekhyun adalah putra pertama dari Seok Jin. Baekhyun bukanlah seorang dokter, dia adalah seorang pengusaha muda yang memulai bisnisnya seorang diri karena ia tak ingin menghabiskan waktunya dengan bau obat rumah sakit, tapi walaupun seperti itu, kemampuannya sama dengan ayahnya, ia juga memiliki bakat menjadi seorang dokter, ia juga sempat mengambil kedokteran namun tak lama setelah ia mendapat gelar.
"Yerin bagaimana, kau setuju"
"Ne paman.. aku setuju, bagaimana pun paman sudah__"
"Jangan bahas itu"
"Nah sekarang" Seok Jin beranjak dari duduknya "Paman harus bersiap" ia lantas berjalan memutar dan mengacak acak puncuk rambut Yerin "Kau pasti bisa" ucapnya yang lantas berjalan keluar, tak lupa ia juga memberikan tepukkan di pundak Baekhyun."Ya.. sejak kapan kau pulang" ucap Yerin pada Baekhyun, pria itu lantas berjalan kearahnya dan duduk di sofa single "Nada bicaramu aku tak menyukainya" ledek Baekhyun dan bersandar pada punggung sofa.
Yerin beranjak dari duduknya, dan membuat 2 gelas coffie instan.
"Bagaimana kabar ayahmu?"
"Lama kita tak bertemu" tanya Baekhyun"Masih tak ada perkembangan" jawab Yerin, ia lantas membawa dua gelas coffie itu dan menyodorkannya pada Baekhyun. Baekhyun mengambilnya dan Yerin kembali duduk "Kau bahkan tak menanyakan kabarku"
"Dan datang datang langsung mengecup pipi orang begitu saja" Baekhyun yang sedang menyantap coffienya itu sedikit tersedak kala mengingat saat ia tiba tiba menciumnya di rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi And Bye..✓ END
FanfictionPerpisahan yang tidak diinginkan, karena suatu hal dan meninggalkan seseorang yang berharga cukup menyakitkan. 🎖️#1 taerin 🎖️#2 taerin 🎖️#3 taerin