Dirumah sakit Jungwon, pagi itu Yerin langsung menuju ruangan Chanyeol dan mencoba memeriksa pundaknya yang semakin sakit setelah kejadian kemarin. Bahkan ia datang kerumah sakit menggunakan bus, dan harus bangun lebih awal karenanya.
"Ya apa kau pernah mengalami kecelakaan sebelumnya" tanya Chanyeol sambil melihat monitor di hadapannya.
Yerin diam
"Jawab pertanyaan Jung Yerin, aku serius"
"Ohk"
"Kau pernah"
"Itu terjadi sudah sangat lama"
"Sebaiknya kau lakukan pemeriksa__"
"Mian, aku ada operasi hari ini, sampai nanti" potong Yerin yang lantas berjalan pergi tanpa mau mendengarkan penjelasan Chanyeol "Yaaa.. jangan salahkan aku jika terjadi apa apa" teriak Chanyeol sebelum gadis itu benar benar pergi.
"Ohk" jawab Yerin
Yerin menghela napas lega begitu keluar dari ruangan Chanyeol, ia juga berbohong soal jadwal operasinya. Ia berjalan menuju ruangannya dan merebahkan tubuhnya di kursinya.
Memutar mutar kursinya ke kanan dan kekiri kala bosan menyerang "Apa yang harus aku kerjakan sekarang?" kesalnya saat ia mengingat jika semua filenya berada di dalam tas.
"Tok tok" sebuah ketukkan pintu, "Masuk" jawabnya, dan mendapati seorang satpam.
"Dokter Jung, seorang pria menunggu anda di luar"
"Siapa"
"Dia bilang seorang detektif"
Yerin langsung bangkit dari kursinya, "Dimana dia" ucapnya sambil berjalan
"Dia berada di parkiran" jawab Satpam itu
Dengan cepat ia melangkahkan kakinya menuju tempat parkir. Dan benar saja, ia menemukan seorang detektif yang satpam itu katakan.
Jae Hyun berdiri di depan mobil putih sambil menunjukkan kunci mobil.
"Kau menemukannya" ucap Yerin yang kini berjalan ke arahnya
"Ne nuna.. nah.." Jae Hyun memberikan kunci mobil, Yerin diam sesaat, lagi lagi pria dihadapannya menyebutnya dengan sebutan kakak, walaupun ia tak merasa keberatan hanya saja, ia bahkan tak mengenalnya. Ia mengambil kuncinya.
"Nuna bisa memeriksanya terlebih dahulu"
Yerin mendengarnya dan membuka pintu mobil untuk mengecek barang barang miliknya. Pertama ia menuju tasnya dan mengecek filenya, ponsel, dompet dan kartu namanya. Setelah selesai dengan barangnya ia pun keluar "Semua barangku aman, terima kasih telah membantuku"
"Syukurlah jika tak ada yang hilang"
"Anu.." ucap Yerin, Jae Hyun sedikit menunduk untuk melihat wajah Yerin "Ada yang ingin nuna katakan" ucapnya, ucapan itu membuat Yerin mendongkak "Mengapa kau selalu memanggilku dengan sebutan kakak?"
"Aku tidak masalah soal itu, hanya saja kita bahkan tak saling kenal"Jae Hyun menegakkan tubuhnya "Nuna.. tak mengenalku"
"Nde?"
"Apa kecelakaan itu membuatmu melupakanku"
"Apa maksudmu?"
"Yerin..." teriakan Wendy langsung membuat Jae Hyun dan Yerin melirik ke arah Wendy "Ayahmu sadar"
"Mwo?" Yerin melotot lebar karena kaget, ia langsung berlari masuk, tanpa sadar Jae Hyun juga ikut masuk kedalam mengikuti dua gadis dihadapannya.
Disepanjang lari mereka Yerin terus berucap, bagaimana bisa? Ini adalah sebuah keajaiban untuknya, ayahnya telah sadar, tanpa sadar ia pun terseyum "Jungkook.. aku akan membawanya pulang, untuk menepati janjiku" batin Yerin
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi And Bye..✓ END
FanfictionPerpisahan yang tidak diinginkan, karena suatu hal dan meninggalkan seseorang yang berharga cukup menyakitkan. 🎖️#1 taerin 🎖️#2 taerin 🎖️#3 taerin