Chapter 5

412 71 3
                                    

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa, Bagi yang mengerjakannya.



2 jam sudah setelah Yerin terbaring pingsan, ia membuka matanya dan beranjak duduk "Nunaa" ucap Jungkook.

"Sedang apa kau disana, kau masih sakit__" Jungkook menahan tubuh Yerin kala dirinya hendak turun dari ranjangnya "Jangan memaksakan dirimu nuna, aku baik baik saja.. berbaringlah" ucapnya dan membawa Yerin kembali berbaring.

Jungkook menatap pekat wajah pucat sang kakak, dari dulu Yerin selalu berbicara jika dia selalu baik baik saja, dan selalu bekerja tanpa mementingkan tubuhnya. Jungkook masih tidak tau betul mengapa sang kakak terus bersikeras bekerja. Hanya dia kini satu satunya keluarga yang ia punya, namun ia tak tau apapun soal kakaknya. Jungkook mengepal erat kedua tangannya, dia seorang lelaki, namun, ia bahkan tak bisa menjaga kakaknya sendiri, yang ia bisa hanya merepotkannya, berteriak, cengeng, dan bahkan kekanak kanakkan.

"Jungkook" manik matanya menatap sang kakak yang terbaring "Nuna baik baik saja, jangan menangis" sambungnya, Jungkook lantas memalingkan wajahnya "Siapa yang menangis, payah" jawab Jungkook, mendengar itu Yerin hanya terseyum miring.

Ia beranjak duduk, "Nuna tak bisa berdiam diri di sini.."
"Tapi__" tahan Jungkook
Sebuah uluran tangan Yerin mendarat di kepalanya "Bodoh, nuna ini sangat sibuk kau tau" ucapnya, dan lantas turun dari ranjang. Yerin mengacak acak puncuk rambut adiknya, dan melangkahkan kaki setelahnya.

"Tunggu, nuna" Yerin berhenti dan berbalik "Nuna.. bolehkah aku tinggal bersamamu lagi"
"Aku.. merindukanmu" Jungkook melihat jelas, kakaknya terseyum mendengar ucapannya barusan. Yerin berdehem, yang langsung membuat Jungkook membulatkan matanya senang "Tapi, kau hanya akan tinggal satu hari saja" mendengar itu wajah Jungkook kembali cemberut "Wae??.. nuna tak ingin tinggal bersamaku lagi"
"Bukan seperti itu, hanya saja.. nuna akan di pindah tugaskan untuk sementara waktu, jika kau mau kau bisa tinggal saat nuna pergi" jelas Yerin

"Tapi.. mengapa harus nuna"

"Ya, ini hanya sementara.. nuna akan pulang, tenang saja"
"Sudahlah.. nuna harus mengecek kondisi pasien" Yerin kembali melangkahkan kakinya dan keluar dari sana.

Tak lama setelah Yerin keluar, pintu ruangan Jungkook kembali terbuka dan menampakkan seorang wanita paruh baya dengan seorang gadis kecil.

"Pamannn...." teriak gadis kecil itu kala mendapati sang paman sedang duduk di ranjangnya "Rin.. nenek" ucap Jungkook

"Bagaimana kabarmu?, Maaf nenek tak bisa menjengukmu kemarin" ucap wanita paruh baya tersebut, Jungkook menggeleng "Hyung sudah bilang padaku, lagian disini ada nuna.. aku baik baik saja"

"Yerin.. ada disini" ucap wanita paruh baya itu

"Eomma??.. nenek.. apa eomma ada disini?" tanya Rin

"Heum.. nuna ada disini, dia bekerja di rumah sakit ini bersama dengan hyung" jawab Jungkook

"Paman.. paman.. antarkan Rin pada bunda, Rin ingin bertemu dengannya" ucap gadis kecil itu dengan penuh semangat. Kedua pundaknya di pegang oleh Byul, neneknya "Rin.. ibumu pasti sangat sibuk, nanti saja kita bertemunya" ucapnya. Rin menatap neneknya "Tidak.. Rin tidak ingin kehilangan bunda lagi.. Rin akan membawanya pulang sekarang"

"Rin" gadis itu langsung diam menunduk kala sang nenek memangil namanya.

Pintu kembali terbuka, dan menampakkan Taehyung disana "Papaaa" teriak Rin yang langsung berhamburan kepelukkan sang ayah, Taehyung juga lantas berjongkok dan memeluknya "Papa.. papa pasti sudah bertemu bunda, Rin ingin bertemu dengannya dan membawanya pulang" ucap Rin dengan penuh semangat. Namun Taehyung tak menjawab pertanyaannya ia hanya mengacak acak puncuk rambut putri kecilnya dan lantas berdiri.

Hi And Bye..✓ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang