Chapter 34

281 56 8
                                    

"Bruukk" pada akhirnya Jaehyun mendobrak pintu kamarnya.

Rin berlari ke arah sang ibu yang tengah duduk di lantai dengan kondisi kamar yang berantakkan. Semua benda yang ada di kamar itu terhempas ke berbagai tempat. "Bunda.." ucapnya yang langsung menangis melihat kondisi ibunya.

Jungkook membawa tangan kanan Yerin yang terkena pecahan kaca, bahkan kaca itu masih menancap di telapak tangannya.

"Nuna apa yang terjadi" ucap Jaehyun yang tengah berdiri melihat seisi ruangan yang berantakan. Jungkook menarik pelan pecahan kaca itu, namun tak ada reaksi ataupun rasa sakit yang Yerin rasakan. "Hyung.. bisakah kau mencari kotak obat" ucap Jungkook

"Arraseo" jawabnya ia pun lantas berjalan keluar.

Jungkook membawa sang kakak ke tempat tidur, dan menyuruh Rin agar berada di dekat Yerin selagi ia membereskan barang barang yang berhamburan dilantai. Jaehyun kembali dengan kotak obat, berjalan menuju sang kakak yang masih murung dan mengobati luka di tangan kanannya.

Cukup lama, mereka bertiga pun keluar dari kamar Yerin untuk membiarkannya beristirahat. Diruang tamu mereka duduk bersama.

"Paman.. apa bunda akan baik baik saja?" tanya Rin

"Nuna pasti akan baik baik saja"
"Hanya saja.. ini pertama kalinya aku melihatnya seperti ini" sambung Jungkook

"Jungkook, Rin.. sebaiknya kalian pulang sekarang, hari sudah hampir malam"
"Kau bisa memakai mobilku, aku akan akan tinggal disini" ucap Jaehyun

"Tapi paman, Rin masih ingin bersama bunda" ucap Rin pada Jaehyun

"Kau bisa menjenguknya lagi besok, sekarang pulanglah dulu"
"Kau pasti cape bukan" jawabnya

"Baiklah hyung" Jungkook beranjak dari duduknya "Aku akan kembali setelah mengantarnya"

"Itu terserah padamu"
"Kalian berhati hatilah, jangan khawatirkan nuna, ia bersamaku disini" jawab Jaehyun dan mendapat deheman dari Jungkook. Setelahnya Jungkook dan Rin pun pergi dari sana meninggalkan Jaehyun untuk menjaga Yerin.

°°°

Baekhyun tiba di rumah sakit setelah mengantar pulang Yerin kerumahnya. Disana ia langsung masuk keruangan pamannya Jung Myeon, yang menjadi directur di rumah sakit ini menggantikan sang ayah. Ia menanyakan soal dokter yang Yerin sebutkan sebelumnya, Wendy, ia mencari dokter itu untuk mendapatkan berkas pasien. Setelah ia mengetahui soal itu, ia lantas berjalan menuju ruangan Wendy, namun gadis itu sedang melakukan operasi hingga membuatnya menunggu di samping pintu ruangan Wendy.

Cukup lama Baekhyun menunggu kedatangannya, akhirnya gadis itu tiba. "Bisakah aku mendapatkan berkas pasien Yerin" ucapnya tanpa basa basi, Wendy masuk kedalam ruangannya, Baekhyun mengikutinya. Wendy mengulurkan berkas itu pada pria itu, ia mengambilnya dan melihat isi map itu.

"Apa Yerin baik baik saja?" tanya Wendy

Baekhyun menutup berkas itu "Sepertinya tidak"

Wendy sedikit menunduk karena hari ini ia bahkan di penuhi oleh jadwal operasi hingga ia tak memiliki waktu untuk mengikuti proses pemakaman ayah Yerin. "Aku harap dia baik baik saja" dan mendapatkan deheman darinya, karena sudah tak ada lagi pembicaraan Baekhyun pun berterima kasih atas berkasnya dan pergi dari sana.

Baekhyun memasuki ruangan Yerin untuk mengambil jas putih miliknya yang pernah ia titipkan di ruangan ini, karena ia pernah sempat bekerja di rumah sakit ini. Ia memakai jas putih itu, kedua tangannya masuk kedalam saku, tangan kanannya merasakan sesuatu, sebuah kertas berwarna berada di sana "Baekhyun selamat atas kelulusanmu" Baekhyun terseyum saat kertas lama yang Yerin berikan padanya masih ia simpan dan bahkan masih terlipat rapih berada di sakunya. Ia kembali menyimpan kertas itu dan berjalan keluar untuk melakukan pekerjaannya.

Hi And Bye..✓ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang