Baekhyun lantas berjalan menghampiri anak itu. Ia berjongkok dan memengang sebelah pundaknya, gadis itu mendongkak saat merasakan seseorang menyentuhnya. "Nugusaeyo?" tanyannya.
Baekhyun menyamakan wajah anak itu dengan foto di tangannya "Ternyata benar" ucapnya saat anak yang ia cari telah ia temukan. "Anak dan ibu.. mereka tak jauh berbeda, sifatnya sama saja" batinnya
"Sedang apa kau disini"
"Apa kau tau.. keluargamu mengkhawatirkanmu?" ucap BaekhyunGadis hanya diam menunduk.
"Hah.. apa aku harus menelphone ibumu untuk memberitahu jika putrinya sudah ketemu"
Rin, yang mendengar itu langsung tertarik dengan ucapannya hingga membuatnya menatap pria di hadapnnya. "Paman mengenal ibuku" ucapnya
"Heum.. paman sangat mengenalnya"
"Dia itu gadis yang sombong, kasar, suka memukul, jelek, berisik, cengeng, banyak bicara dan suka marah marah tak jelas"
"Pokoknya, dia itu menyebalkan" jelas Baekhyun panjang lebarRin tertawa kecil mendengar ucapannya "Benarkah itu paman" Baekhyun mengangguk membenarkannya "Tentu saja benar"
"Tapi, walaupun dia seperti itu.. dia itu baik hati, penyayang dan sama sepertimu"
"Ia juga selalu menghabiskan waktunya di atap untuk menenangkan dirinya" ucapnya.Rin diam mendengar ucapannya.
"Kajja.. ini hampir petang, kau harus pulang"
"Paman akan menceritakan soal ibumu.. ah tidak atau mungkin paman akan menelphonenya agar ia bisa berbicara denganmu""Benarkah itu paman.. paman tak berbohong pada Rin bukan"
"Paman akan menelphonenya dan membiarkan Rin bicara padanya" ucap Rin dengan semangat"Ibu dan anak sama sama banyak bicara" batin Baekhyun
Rin bangkit dari duduknya "Yippyyy.." teriaknya "Ayo paman kita pulang, sekarang" ajaknya yang langsung menarik tangan Baekhyun untuk membawanya pergi dari sana. Baekhyun mengikutinya.
Kini mereka tengah berjalan bersama menuju rumahnya yang berada di blok sebelah. "Mengapa perasaanku tiba tiba tak enak" batin Baekhyun ditengah perjalanannya.
"Paman kapan paman menelphone bunda" tanya Rin, namun tak ada jawaban darinya "Paman" ucapnya lagi
"Ohk.. wae.." jawab Baekhyun
"Paman melamun"
"Tidak.."
"Jadi kapan paman menelphone bunda"
"Ah paman lupa soal itu" Baekhyun lantas mengambil ponselnya dan menekan tombol 1 sebagai panggilan cepat. Sambil berjalan Baekhyun mencoba menelphone gadis itu, namun tak ada jawaban darinya. Dan kesekian kalinya ia menelphone akhirnya panggilan pun terjawab "Yer___"
"Tuan, kami menemukan dok. Jung pingsan di depan ruangannya" ucap Ji Hoon
"Mwo?? Yerin pingsan" kaget Baekhyun, ia melepaskan tangan Rin "Bagaimana tekanan darahnya?"
"Aku akan kesana sekarang, tolong jaga dia sampai aku datang" sambungnya"Paman.. ada apa dengan bunda" ucap Rin yang membuat Baekhyun ingat jika ia sedang mengantarnya pulang. "Mianhae.. paman mengingkari ucapan paman"
"Tapi.. paman harus segera pergi, dari sini kau bisa pulang sendiri bukan" Rin mengangguk "Kalau begitu, hati hati" ucap Baekhyun dengan nada terburu buru."Tapi bagaimana dengan bunda" ucap Rin sambil melihat punggung paman itu yang kini tengah berlari pergi.
Cukup jauh dari lokasi mobilnya, namun Baekhyun tiba tak lama dan langsung menancap gas untuk pergi dari sana "Yerin.. bertahanlah" ucapnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi And Bye..✓ END
FanfictionPerpisahan yang tidak diinginkan, karena suatu hal dan meninggalkan seseorang yang berharga cukup menyakitkan. 🎖️#1 taerin 🎖️#2 taerin 🎖️#3 taerin