Chapter 3

447 63 2
                                    

"Tolong, pulanglah sesekali.. Rin.. dia selalu menunggumu.., setidaknya temui dia sebentar" ucap Jungkook sambil terisak.

"Setidaknya kabari kami walaupun hanya sebuah pesan, kami ingin tau bagaimana kabarmu,.. apa kau makan dengan teratur, apa kau sakit.. kami selalu mengkhawatirkanmu nuna.. jadi.. tolong pulanglah" ucapan yang Jungkook lontarkan masih tergiang di telinganya, bahkan saat ini di halte bis, ia masih mengingat jelas wajah marah Jungkook. Ia juga meninggalkan mobilnya di rumah sakit karena pikirannya sedang sangat kacau, ia takut jika terjadi sesuatu dijalan yang membuatnya tidak fokus berkendara.

Ia bangkit dari duduknya dan melangkah masuk kedalam bis kala bis tersebut telah tiba. Dan beruntungnya keadaan di dalam bis tak terlalu padat hingga ia bisa duduk di samping jendela. Ia membuka ponselnya yang mendapat balasan dari ibunya beberapa menit setelah ia mengirim pesan, namun ia baru membukanya.

Ibu

"Jungkook mengalami kecelakaan, untuk sementara ia akan tinggal di rumah sakit. Kalian bisa menemuinya di rumah sakit Jungwon, ruangan vip nomor 5" isi pesan yang Yerin kirim

"Yerin.. ini kau, bagaimana kabarmu sayang, kami sangat mengkhawatirkanmu"
"Kau mengganti nomormu lagi"
"Rumah lama sudah kami tinggalkan, kami tinggal di Seoul saat ini, agar bisa lebih dekat denganmu. Rin sangat merindukanmu, bahkan saat sakit pun ia selalu memangil namamu"
"Kau di sana baik baik saja kan, jangan lupa makan dan tidur dengan teratur"
"Kapan kau akan pulang sayang, eomma menunggumu"
"Ini alamat kami *****"

Yerin hanya membaca pesan balasan tanpa membalas pesannya sama sekali. Air matanya kembali tumpah, ia pun menempelkan ponselnya di dada "Rin.." ucapnya.

Bis pun berhenti di pemberhentian, Yerin langsung menghapus air matanya, menekan bel tanda turun, ia lantas keluar dari bis tersebut, dan memanggil taxi.

Sesuai dengan alamat yang diberikan, ia berjalan berkeliling di lingkungan tersebut. Apartement besar berada di sisi kanan dan kiri, apartement yang cukup mahal untuk ia tempati seorang diri

"Aaahhhh" manik matanya teralihkan saat telinganya mendengar suara anak kecil yang menangis, ia berjalan ke arah sumber suara, dan mendapati sebuah taman bermain di sana. Ia melihat banyak anak anak sedang bermain di sana, dan tangisan seorang anak kecil tadi membawanya ke taman ini. Sambil melihat anak anak itu bermain berbagai macam permainan, ia hanya terseyum dan duduk di bangku kayu sambil memandangi mereka.

Sekitar 30 menit Yerin duduk di sana, dan waktu menunjukkan pukul 6 petang. Satu persatu dari mereka di jembut oleh orang tua mereka untuk pulang, ia juga beranjak berdiri dari sana dan hendak pergi namun jari telunjuknya di genggam oleh seseorang dari belakang, ia pun berbalik dan melihat seorang gadis kecil. Ia berjongkok untuk menyamai tinggi anak tersebut "Wae.." ucapnya dengan lembut

"Eommaku belum menjemputku" ucapnya, dan setelah mengucapkan itu gadis itu lantas menangis. Yerin menenangkan sang anak dengan sebuah elusan di kepalanya "Jangan menangis, sekarang katakan dimana rumahmu" ucapnya

"Kajjaa.. eonni antar" tangisan anak itu pun berhenti, ia mengangguk dan berjalan bersama dengan Yerin untuk menuju rumahnya.

Tak terlalu jauh namun akhirnya ia tiba di depan rumah anak tersebut, Yerin kembali berjongkok "Ini rumahmu" ucapnya, dan mendapatkan anggukkan darinya, Yerin mengelus rambut anak itu sambil terseyum "Sekarang masuklah" titahnya.

"Kamsahamnida" ucap anak tersebut, ia pun lantas berlari menuju rumahnya, Yerin berdiri, setelah melihat anak itu masuk ia pun berbalik dan mendapati seorang anak perempuan berdiri tak jauh darinya.

Hi And Bye..✓ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang