Rin berjalan untuk menuju rumahnya, setelah ia bertemu dengan ibunya. Dalam pikirannya saat ini, ia masih belum melupakan apa yang terjadi barusan. Bahkan ibunya selalu saja lupa dan bengong tiba tiba.
"Tin" suara klakson mobil membuatnya berhenti dan melihat sebuah mobil putih tengah berhenti di sampingnya. Kaca mobil diturunkan, Taehyung melihat jam tangannya "Ini sudah sore, dan kau baru pulang" ucapnya pada putrinya.
Rin mulai menangis "Papa.." teriaknya sambil menangis. "Ya ada apa, kenapa kau menangis" tanya Taehyung. Rin pun berjalan memutar dan masuk kedalam mobil. Sambil mengendarai mobil untuk sampai ke rumah, Rin mengatakan pada Taehyung apa yang terjadi pada ibunya barusan. Taehyung yang mendengar hal itu juga cukup untuk membuatnya diam dan tak percaya dengan apa yang ia dengar dari putrinya.
Mereka pun kini tiba di rumah sedangkan Rin masuk kedalam kamarnya, Taehyung masih berada di ruang tamu dan menelphone seseorang.
"Oh, kenapa?" ucap Wendy dari sebrang sana
"Aku ingin mendengar soal pemeriksaanmu pada Yerin hari itu"
"Ya, aku sudah bilang bukan kondisi baik ba__"
"Aku ingin pemeriksaan otaknya"
"Apa?"
"Apa maksudmu?" bingung Wendy, dan karena ia berada di ruangannya, ia juga mencoba mencari berkas pemeriksaan keseluruhan tubuh Yerin."Rin bilang jika Yerin tak mengenalinya"
"Apa" kaget Wendy
"Maka dari itu, aku ingin mendengar bagaimana pemeriksaan terakhirnya"
"Tunggu sebentar" Wendy menahan ponselnya menggunakan pundaknya dan kedua tangannya sibuk mencari berkas. "Aku menemukannya"
"Katakan padaku"
Wendy melihat berkas itu dengan teliti "Aku tak menemukannya"
"Ya kau bilang kau menemukannya"
"Aku memang menemukan berkasnya"
"Tapi tidak dengan berkas pemeriksaan kepalanya"
"Tunggu.."Wendy mengingat saat Yerin datang padanya hari itu, setelah hasil pemeriksaan keluar, ia sempat meninggalkan berkasnya di meja karena ia di panggil dokter lain untuk menemuinya sebentar. Itu artinya, bisa saja Yerin membuang atau mengambil berkas itu selagi ia keluar.
"Aku yakin, Yerin pasti membawa berkas itu"
"Ya, kau pasti punya salinannya bukan" Wendy mengecek komputernya "Tidak ada, filenya terhapus"
Taehyung mengepal sebelah tangannya "Baiklah, aku tutu__"
"Tunggu.."
"Aku bisa memeriksanya melalui darahnya""Dia takan mau jika kau kembali memeriksanya lag__"
"Memang benar, dia pasti akan mengelak"
"Tapi, putrimu punya darahnya""Apa maksudmu?" bingung Taehyung
"Putrimu, ia memiliki darah kering di bukunya"
"Dan ia berfikir itu adalah darah ibunya, karena Yerin pernah mengembalikan tasnya""Aku tak mengerti"
"Katakan saja pada putrimu, untuk menyerahkan buku bernoda darah itu"
"Baiklah, aku akan kembali setelah mendapatkannya"
"Oh" panggilan pun terputus.
Taehyung berbalik untuk menuju kamar putrinya, namun siapa sangka jika Rin sudah berada di belakangnya sambil menyerahkan buku bernoda arah itu. "Papa, bunda akan baik baik saja bukan" ucapnya sambil menangis. Taehyung memeluknya "Oh, ibumu akan baik baik saja" jawabnya untuk mencoba membuat putrinya tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi And Bye..✓ END
FanfictionPerpisahan yang tidak diinginkan, karena suatu hal dan meninggalkan seseorang yang berharga cukup menyakitkan. 🎖️#1 taerin 🎖️#2 taerin 🎖️#3 taerin