Pagi itu di kediaman Taehyung. Saat ini ia telah siap dengan setelah santai dengan sebuah kaos putih dan jins hitam serta jaket denim yang membuatnya senada. Setelah siap dengan pakaiannya, ia mengenakan jam tangannya dan lantas berjalan keluar dari kamar.
"Pagi ibu" ucapnya dikala ia mendapati sang ibu yang sedang merapihkan ruang tamu.
Byul, yang merasa terpanggil pun berhenti sesaat dengan pekerjaannya dan melihat ke arah sumber suara "Ada apa dengan pakaianmu"
"Kau akan pergi berkencan" Jungkook yang saat itu berada di rumah dan berada di meja makan mendengar ucapan itu lantas melirik ke arah sumber suara, dengan sepotong roti di tangannya."Ah.. aku hanya ingin mengajak Rin bermain hari ini"
"Hari ini kau libur.. syukurlah"
Taehyung melihat jam tangannya "Aku pergi sebentar eomma.." pamitnya dan mendapatkan deheman serta "hati hati" dari sang ibu.
Taehyung dengan mobil merahnya kini telah meninggalkan daerahnya dan pergi menuju bandara. Butuh waktu satu jam untuknya tiba di bandara, ia lantas menunggu seseorang yang baru saja mendarat dari pesawat.
"Oppaa" Taehyung memalingkan pandangannya ke arah seorang wanita dengan pakaian mini dan hanya tertutup oleh jaketnya. Wanita itu berlari ke arahnya, meninggalkan kopernya, lantas memeluk pria itu dengan penuh rasa kangen. Taehyung juga membalas pelukkan wanita itu.
Wanita yang baru saja tiba itu, adalah mantan dari Taehyung yang baru saja kembali ke Korea setelah 6 tahun ia meninggalkan tempat kelahirannya. Jennie Kim, nama wanita itu. Ia pun melepaskan pelukkannya "Bagaimana kabarmu oppa?" tanyannya
"Aku baik baik saja" balasnya sambil mengacak acak puncuk rambut wanita di hadapannya. "Kajja.. kau pasti cape" ucapnya lagi, ia lantas mengambil koper dan mengantarnya ke mobil.
Dirumah sakit Kirin, saat ini terlihat sepi karena tak ada satu pasien pun yang datang, Yerin juga saat ini sedang asyik berbaring di sofa setalah mengecek para pasiennya. Baekhyun juga sudah pergi setelah satu bulan ia tinggal di rumah sakit ini. Saat ini ia tengah di sibukkan dengan perusahaannya yang hendak bekerja sama dengan perusahaan yang lain.
Yerin membuka ponselnya, dan mendapati sebuah foto Rin yang selalu Jungkook kirimkan padanya. Ia bangkit dari baringnya dan lantas duduk sambil menatap wajah tertawa putrinya. "Tuk tuk" pandangannya teralihkan pada pintu kala ada sebuah ketukkan, ia beranjak, menyimpan ponselnya di meja dan berjalan menghampiri pintu, ia melihat Ji Hoon di sana "Ada apa" tanya Yerin
"Aku ingin bilang, jika baru saja, ada beberapa pasien yang baru datang ke rumah sakit dan mereka__"
"Bisakah kau langsung ke intinya" potong Yerin
Ji Hoon diam sesaat "Seseorang mengamuk" jawabnya. Yerin menggeleng melihat tingkahnya, ia lantas berjalan turun menuju pasien yang Ji Hoon bicarakan.
"Ada apa ini??" tanya Yerin kala ia baru saja menuruni tangga dan mendapati pria yang sedang berteriak teriak pada Eun Bi, seorang dokter magang. Yerin lantas berjalan turun dengan cepat dan menahan tangan pria bertubuh besar itu saat tangannya hendak memukul gadis yang tengah menunduk. "Maaf, ini rumah sakit, jangan mencari keributan di sini"
Pria itu melepaskan tangannya "Bagaimana aku tak berteriak padanya?"
"Dia sudah membunuh anakku" mendengar itu Yerin berbalik ke belakang menatap Eun Bi. "Jelaskan, apa yang terjadi" tanyannya
"Jangan beralasan jika kau salah mendiagnosis lagi""Maafkan saya" ucap Eun Bi
"Maaf saja tidak cukup"
"Aku akan melaporkanmu pada polisi" bentak pria itu dan lantas berjalan pergi keluar
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi And Bye..✓ END
FanfictionPerpisahan yang tidak diinginkan, karena suatu hal dan meninggalkan seseorang yang berharga cukup menyakitkan. 🎖️#1 taerin 🎖️#2 taerin 🎖️#3 taerin