Chapter 64 END

530 58 8
                                    

Jangan lupa mampir ke cerita baru.



°°°





Rin kembali ke sekolah setelah seminggu ia tak hadir karena kematian sang bunda yang masih tersisa. Semua rekan dan teman Yerin juga turut hadir disana, begitu pula dengan Jennie dan Daehyun juga datang pada hari itu untuk melayat dan memberikan penghormatan terakhir untuk temannya.

Jungkook dan Jaehyun telah keluar dari rumah Baekhyun dan mencari rumah baru untuk mereka berdua. Karena mereka merasa tak enak jika harus terus berada di sana, apa lagi setelah kepergian sang kakak.

Dan kini kehidupan mereka kembali seperti semula, melakukan pekerjaan mereka dan kembali beraktifitas seperti biasanya. Walaupun ada sosok yang hilang di antara mereka.

Tepat saat ini, Taehyung tengah berdiri seorang diri di hadapan makam Yerin dengan sebuah bunga putih yang ia simpan disana. Pandanganya tak luput dari nama gadis yang pernah mengisi hari harinya itu.

#Flashback

"Oppa.. oppaa.." Yerin tengah mencari keberadaan sang suami yang baru beberapa hari ini ia dan Taehyun baru saja menikah.

"Kemana pria itu" sambungnya yang masih berkeliaran di rumah.

Karena masih tidak menemukan pria itu, ia pun menyerah dan lantas membaca cemilan dari lemari dan membawanya ke ruangan tamu untuk menyantap cemilan itu sambil menonton drama yang tayang di sana.

Dua jam sudah saat Yerin menonton televisi hingga membuatnya mengantuk dan tertidur. Taehyung yang sedari tadi pergi keluar pun akhirnya pulang, ia tersenyum kecil saat melihat gadis itu tengah tertidur di sofa dengan cemilan yang masih menempel di tangannya. Ia menyimpan barang bawaan yang ia beli barusan, dan menghampiri gadis itu.

Ia duduk di samping gadisnya, mengambil kepala gadis itu dan menyandarkannya pada sebelah pundaknya. Mengambil cemilan dan menyantapnya.

"Darimana saja, aku merindukanmu" ucapan itu membuat Taehyung sedikit kaget karena ia pikir jika Yerin masih tertidur. "Aku habis keluar sebentar" tangan kiri Taehyung memegang sebelah pipi Yerin dan menepuk lembut disana "Tidur saja lagi" sambungnya. Yerin kembali menutup matanya sambil mendekap pada Taehyung.

#Flashback end

Walaupun hanya kenangan kenangan kecil yang kini muncul dalam pikirannya, tapi hal itu yang membuat Taehyung selalu nyaman berada di dekatnya, bagaimana ia menunggu kehadirannya, merawatnya, bahkan seyuman yang selalu ia tunjukkan untuknya di setiap saat. Ia selalu menyukai semua yang gadis itu lakukan untuknya. Walaupun dalam beberapa tahun terakhir ia tak pernah bisa melihat gadis itu karena masalah yang pernah terjadi pada rumah tangganya hingga membuat mereka harus berpisah.

Dan beberapa hari terakhir juga sangat bearti baginya, walaupun sebentar tapi ia sangat senang karena ia bisa melihat dan bicara dengannya, dan melakukan apapun layaknya keluarga. Walau sesaat itu sangat menyenangkan.

"Papa" pandangan Taehyung teralihkan ke arah kanan, pandangannya melihat sang putri yang tengah berjalan ke arahnya dengan seragam sekolah miliknya. "Kau membolos" ucap Taehyung kala gadis itu kini sudah berdiri di sampingnya sambil melihat batu nisan.

"Aku hanya masih ingin melihat bunda" ucapnya
"Beberapa hari lalu, sangat menyenangkan" sambungnya

Taehyung hanya diam dan ikut melihat batu nisan itu.

Rin berjongkok dan menyimpan sebuah jepitan rambut yang pernah ia beli malam itu, jepitan yang sama dengannya. Ia menyimpannya di atas batu setelahnya ia menyatukan kedua tangannya, sambil menutup mata ia berdoa dalam hati. Taehyung melihat itu ikut berjongkok dan berdoa.

Taehyung membuka matanya setelah selesai berdoa, ia melirikkan pandangannya pada sang putri yang masih menutup mata sambil berdoa. Tak lama gadis itu pun berdiri yang membuat Taehyung juga ikut berdiri.

Kini mereka berdua tengah berada di dalam mobil, Taehyung juga belum menyalakan mobil karena ia masih ingin bicara dengan putrinya karena selama seminggu ini gadis itu selalu saja mengurung diri didalam kamarnya, ia hanya keluar saat jam makan dan kembali kekamar setelahnya.

"Rin"
"Papa" ucap mereka bersamaan

Taehyung tak bersuara lagi dan hanya diam melihatnya yang masih menunduk.

"Maaf Rin pulang dan membolos saat jam istirahat" ucapnya yang masih menunduk "Bayangan soal bunda selalu ada di pikiran Rin"
"Baru saja Rin merasakan kebahagian akan keluarga yang utuh tapi.. Rin harus kembali kehilangan sosok ibu"
"Rin, Rin tak menyalahkan siapapun akan hal ini.. hanya saja.. mengapa saat Rin sedang sangat bahagia akan kedatangan bunda dirumah"

Taehyung masih diam mendengarkan

"Apa salahnya jika Rin juga ingin seperti yang lain? Rin selalu memikirkan hal itu" sambungnya

Sebelah tangan Taehyung mengelus rambut putrinya "Setidaknya Rin pernah merasakannya bukan, itu yang Rin inginkan selama ini bukan" Rin mengangguk membenarkan "Kini Rin sudah dewasa, bahkan kau tumbuh dewasa dan cantik tanpa seorang ibu.. papa minta maaf soal itu" pandangan Rin kini terangkat dan melihat wajah sang ayah yang masih mengelus rambutnya "Ini salah papa karena pernah berkata salah pada bunda.. papa minta maaf akan hal itu, karena itu kau tak pernah mendapatkan kasih sayang dari seorang ibu"

Tangan Taehyung yang mengelus rambutnya pun ia ambil dan ia genggam "Papa tak perlu meminta maaf... Rin menyayangi papa"
"Jadi jangan salahkan dirimu"
"Dan karena kini hanya tinggal kita berdua.. Rin ingin papa selalu ada untuk Rin" Rin sedikit menunduk "Rin tak ingin kehilangan siapapun lagi" Taehyung membawa putrinya kedalam pelukkannya dan berdehem "Papa janji, papa akan selalu bersama dengan Rin, menemani Rin dan papa juga akan pulang lebih awal untuk menjaga Rin"

Rin yang berada di pelukkan sang ayah pun kini mulai berkaca kaca saat matanya melihat bayangan sang bunda tengah tersenyum manis padanya, ia pun ikut tersenyum. "Dan juga" Rin melepaskan pelukkannya "Jika papa ingin mencari ibu baru, papa harus mendapatkan persetujuan dari Rin" Taehyung gelagapan mendengar ucapan yang baru saja gadis itu lontrakan padanya.

"Maksud Rin"

"Seseorang pernah bilang pada Rin, jika hidup seorang diri pasti sulit.. jadi, jika papa ingin mencari ibu baru__"

"Papa takan mencari pengganti ibumu" potong Taehyung yang membuat Rin menatap wajah sang ayah "Walaupun Yerin kini sudah pergi"
"Dengan adanya Rin disamping papa itu sudah membuat papa sangat senang, karena didalam dirimu ada ibumu disana"

"Papa" Taehyung terseyum sambil mengacak acak puncuk rambut putrinya. "Rin menyayangi papa" ucapnya sambil kembali memeluk sang ayah "Papa juga menyayangimu" jawab Taehyung

°°°

Setahun sudah berlalu dan saat ini terlihat lebih ramai dari hari biasanya. Dimana saat ini ucapara pernikahan di adakan di sebuah gedung berlantai 2. Terlihat sorak serta doa beradu di sana.

Para tamu bertepuk tangan dengan meriah begitu upacara pernikahan telah selesai dan kini para tamu bisa menikmati makanan dan acara yang tersedia.

"Hyung selamat" ucap Jungkook pada Jaehyun yang menjadi pengantin hari ini. "Cepatlah, menyusul" jawab Jaehyun pada Jungkook karena saat ini Jungkook datang dengan seorang gadis yang tak pernah ia lihat. "Baiklah" ucap Jungkook dengan tambahan sedikit tawa

"Paman lihat sini" pandanga Jungkook dan Jaehyun melihat ke sumber suara dimana Rin menyuruh mereka untuk berfoto bersama. Jungkook dan Jaehyun berfoto bersama kedua gadis mereka dengan Rin yang mengambil gambar.

Setelahnya Rin memberikan karena itu pada sang ayah yang berdiri tak jauh darinya "Papa, fotokan Rin bersama paman" titahnya pada sang ayah, Taehyung pun menyimpan minumannya dan mengambilkan gambar untuk mereka.

Taehyung melihat putrinya yang kini tengah tersenyum bahagia "Semakin hari kau semakin mirip dengan Yerin" baginya begitu foto berhasil ia ambil


#Terima kasih banyak atas cinta dan dukungan kalian untuk cerita ini.(◍•ᴗ•◍)❤.

Hi And Bye..✓ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang