Chapter 7

376 65 1
                                    

Di ruangan, Taehyung masih tak terima soal kejadian tadi pagi. Pikirannya masih berada saat pria asing itu mencium Yerin begitu saja di depan umum. Tangannya masih mengepal "Hah" ia lantas menghela napas dan menutup matanya, saat telinganya mendengar suara ketukkan pintu. "Masuk" ucapnya, pandangannya beralih pada komputer dan mengetikkan sesuatu disana. Ia berhenti mengetik saat Yerin yang masuk keruangannya.

Yerin membungkuk sopan dan menyimpan berkas di atas meja Taehyung, setelahnya ia berbalik untuk pergi, namun ia di tahan oleh tangan Taehyung. Mereka saling berhadapan satu sama lain "Saya hanya ingin memberikan berkas pasienku pada dokter"
"Kalau begitu saya pam__"

"Kau memotong rambutmu" ucap Taehyung

"Rambut saya sudah lama saya potong" jawab Yerin

"Setelah 5 tahun lamanya, akhirnya aku bisa bicara denganmu"

"Maaf tapi saya masih harus___" ucapan Yerin terpotong kala Taehyung memeluknya "Aku merindukanmu, sungguh" ucapnya, namun Yerin langsung melepaskan pelukkannya "Maaf... Saya harus pergi" pamitnya, namun lagi lagi tangannya di tahan "Aku masih ingin bicara denganmu, sebagai suamimu"

"Tak ada yang ingin aku bicarakan denganmu" jawab Yerin dengan cepat. Pintu pun terbuka dan menampakkan Bae Irene disana "Sedang apa kau disini" tanyannya, Yerin melepaskan genggaman tangan Taehyung "Saya hanya memberikan berkas" jawabnya

"Kalau begitu pergilah" ucap Irene, dan Yerin pun melangkah keluar dari ruangan.

~~~

"Aku pulang" ucap Jungkook, sesaat ia melangkahkan kaki kedalam rumahnya. "Pamannn" teriak Rin yang berlari ke arahnya.

"Paman paman tolong ceritakan padaku semua.."

Sebelah alis Jungkook terangkat "Cerita?? Cerita apa yang harus katakan"

Kedua tangan Rin melemas, wajahnya cemberut dan berjalan kembali menuju sofa. Sementara Jungkook masih bingung dengan ucapannya, ia lantas menghiraukannya dan melangkahkan menuju kamarnya.

~~~

"Yerinnnnn" teriak Suga dari arah belakang sambil berlari menuju Yerin yang masih jauh di depannya. Yerin mendengar teriakan itu pun lantas berhenti dan berbalik, ia melihat Suga berlari ke arahnya. "Ada apa dengan bocah itu" batin Yerin.

Suga terengah engah tepat di hadapan Yerin "Ada apa denganmu sampai berlarian seperti itu" ucap Yerin. Suga berdiri dan menetralkan napasnya "Kau yakin akan pergi" ucapnya yang membuat Yerin malas meladeninya, ia menggeleng dan berjalan pergi. "Yaa.." Suga mengikutinya "Haruskah aku ikut denganmu"

"Pertanyaan yang bodoh" ucap Yerin

"Tapi.. ini tidak adil, mengapa di antara banyak dokter disini, hanya kau seorang yang di tunjuk"
"Dan juga__" ucapan Suga terpotong kala seorang perawat wanita berlari ke arah mereka "Dok. Jung, pasien nenek Shin, keluarganya berencana membawanya pulang"

"Mwo??" Yerin lantas berlari pergi setelah mendengar kabar tersebut.

Dengan cepat ia membuka pintu ruangan nenek Shin, dan benar saja ada 2 orang perawat yang berada di dekat nenek Shin, mereka hendak melepaskan peralatan yang di pasang di tubuh nenek Shin "Apa yang kalian lakukan" teriak Yerin dan lantas berjalan ke arah mereka "Dia pasien ku, kalian tak berhak melepaskan alat itu tanpa perintah dariku" sambungnya

"Dokter maaf sebelumnya, tapi aku akan membawa ibuku pulang, tak ada gunanya juga jika ia di rawat di sini"
"Perusahaan ku hampir bangkrut hanya untuk membayar biaya rumah sakitnya selama ini" ucap seorang pria 30 tahunan.

Yerin meliriknya "Ah.. jadi karena itu kau tidak pernah menyetujui atau membayar uang pengobatannya"

"Yaah seperti itu"
"Lagian.. ibuku sudah sangat tua dan rentang, tak ada sisa waktu lagi untuknya"

Hi And Bye..✓ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang