Chapter 10

375 64 1
                                    

Yerin mengetuk pintu ruangan directur yang ditunjukkan oleh salah satu perawat. Ia lantas masuk setelah mendapat ijin dari dalam.

"Permisi.. saya__" mata Yerin terbuka lebar kala mendapati seorang pria paruh baya yang sudah tak asing baginya, berdiri di samping mejanya dengan kedua tangan yang terlentang "Yerin, bagaimana kabarmu" ucap pria itu. Langkah kaki Yerin berjalan menuju pria itu "Paman.." ucap Yerin dan mendapatkan sebuah pelukkan dari pria paruh baya itu.

Yerin melepaskan pelukkannya "Apa apaan ini" ucapnya.

"Kemari dan duduklah" titah pria itu dan mereka pun lantas duduk berhadapan.

"Bagaimana kabarmu"

"Kabarku baik baik saja, paman"
"Aku juga menuruti semua perintah tua bangka itu, agar aku tak di pecat"

Sebuah tawa terdengar dari pria di hadapannya "Kau ini.. sampai segitunya kau memanggil sepupuku dengan sebutan tua bangka"

"Bagaimana lagi.. itu sudah menjadi julukan untuknya" jawab Yerin, Seok Jin kembali tertawa karenanya.

"Lalu bagaimana kabar ayahmu, apa sudah ada kemajuan"

Yerin menggeleng

"Yerina" manik mata Yerin menatap wajah pria paruh baya itu "Kau harus merelakan ayahmu, cepat atau lambat__"

"Aku tau soal itu" potong Yerin
"Dan paman.."

"Ohk wae"

"Paman pasti tau kondisi rumah sakit saat ini, banyak korban di bawah, mengapa paman masih diam saja disini tanpa membantu"

"Itu karena paman ingin berbicara padamu"

Yerin berdiri dari sofa "Aku akan bertanya pada paman soal mengapa aku di kirim kemari, tapi sebelum itu.. aku ingin melakukan sesuatu pada para pasien"

Pria paruh baya itu terseyum kecil dan ikut beranjak dari duduknya, memengang puncuk kepala Yerin "Kau masih saja sama seperti dulu" ia lantas berjalan menuju lemari setelah berbicara seperti itu. Pria itu mengeluarkan sebuah jas putih dokter "Kau membutuhkan ini bukan" ucapnya sambil menunjukkan jas itu.

Yerin melipat kedua tangannya di dada sambil terseyum miring. "Maafkan aku paman, tapi aku membawa pakaianku sendiri" ia lantas berjalan menuju arah pintu "Aku tunggu paman di bawah" ucapnya lagi sebelum keluar dari ruangan.

Yerin mengenakan jas putihnya berjalan menuju ruangan UGD untuk memeriksa sebagian pasien. Langkahnya menuju seorang pasien wanita yang tengah duduk sambil memengang perutnya, ia mengeluarkan senter kecil miliknya dan mengarahkannya pada wanita itu.

"Apa yang kau lakukan?" tanya seseorang dari belakang, Yerin berbalik dan melihat seorang wanita dengan setelan seorang dokter "Kau bukan dokter disini, dan apa yang kau lakukan" sambungnya

"Aku seorang dokter yang di pindah tugaskan disini untuk sementara" jawab Yerin

"Nde?? jangan bergurau, tak ada pemberitahuan soal hal itu"

"Dia dokter Jung Yerin, saya yang memintanya kemari" mendengar itu para perawat serta dokter yang bertugas melihat ke sumber suara "Maaf jika saya tak memberitahukan soal hal ini, karena bukan hal yang seperti ini yang saya inginkan"
"Dan karena kita kedatangan banyak pasien, jadi dok. Jung akan membantu mengurus para pasien" sambungnya, dan dokter tadi tak bisa berbicara apapun lagi, ia pergi menuju pasiennya.

"Aahhh.. ini menyebalkan" kesal Yerin dan kembali pada pasiennya tadi.

Seok Jin, yang menjadi directur di rumah sakit Kirin ini hanya terseyum kecil mendengar ucapan yang Yerin lontarkan barusan.

Hi And Bye..✓ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang